#dua bulan kemudian
Jam menunjukan pukul 10 pagi, terlihat seorang laki-laki mungil mencoba membangunkan suaminya yang masih saja tertidur di hari yang hampir siang itu.
Laki-laki Mungil itu naifar ,terlihat kesusahan dengan perutnya yang sudah sangat besar,karena kandungannya sudah memasuki bulan ke 8.
"Mas... Mas bangun, mas emang ngga kerja hari ini?, Ini udah siang..." Ucap naifar pada suaminya itu, dia mencoba menggoyangkan tubuh besar suaminya itu agar terbangun, suaminya harus berangkat kerja, meskipun naifar tahu suaminya ini merupakan bos diperusahaanya, tapi tetap saja kenan juga harus bekerja Dan tidak baik jika dia menelantarkan perusahaannya itu begitu saja.
"Nai... sebentar lagi, kepalaku masih pusing..." Ucap kenan dia bicara seperti mengigau, tidak terlalu jelas, naifar mengerti kenapa suaminya ini merasa pusing, semalam suaminya itu pulang dalam keadaan mabuk lagi, entah kenapa sudah hampir sebulan ini kenan selalu pulang dalam keadaan mabuk, dan kadang tercium parfum wanita tertinggal ditubuh suaminya itu.
Naifar tentu saja curiga, tapi dia berusaha percaya pada suaminya itu, dia sangat yakin kenan tidak akan mengkhianatinya.
"Yasudah... Nanti aku bangunin lagi jam 11 Siang..." ucap naifar pada kenan yang sudah kembali tertidur itu , naifar memandang wajah suaminya itu lembut, entah kenapa dia merasa ada yang disembunyikan suaminya itu darinya.
Naifar termenung tapi mencoba mengenyahkan pikiran itu, naifar yang awalnya terduduk disamping tempat tidur mencoba kembali berdiri dengan sedikit usaha, dia merasa perutnya sangat tidak nyaman dan terasa sakit, hal itu kadang selalu terasa ketika kenan terlalu berlaku kasar ketika dia sedang menyetubuhi nya, tubuhnya kembali terasa sakit karena memang semalam kenan baru meminta jatahnya lagi.
Naifar sebenarnya sangat tidak senang ketika suaminya itu mabuk, mau bagaimanapun yang diminum suaminya itu merupakan hal yang dilarang agama, juga sangat berbahaya bagi kesehatan, kenan ingin suaminya berhenti minum minuman keras itu, tapi bagaimana dia memberitahukan pada suaminya itu, naifar masih belum berani mencampuri urusan suaminya itu.
Naifar selalu menganggap dirinya tidak pantas, dan selalu merasa rendah diri, meskipun sekarang dia istri seorang Kenan yang merupakan salah satu pengusaha terkaya di Indonesia, tapi tetap saja, naifar selalu merasa dirinya bukanlah siapa-siapa.
Naifar tidak pernah sekalipun menggunakan uang kenan untuk berbelanja keperluannya atau sekedar untuk membeli hal yang dia inginkan, sekalinya naifar menggunakan uang itu, dia hanya membeli kebutuhan rumah saja, serta berbelanja bulanan.
Naifar tetaplah masih seorang yang sederhana, dia malah sangat merasa berhutang budi pada suaminya itu yang selalu membantu perekonomian ibu dan bapaknya dikampung, bahkan dia juga memperbaiki rumah kedua orang tuanya itu.
Naifar sebenarnya malu, dia merasa memanfaatkan kenan, suaminya itu begitu baik, semua pakaian yang ada di lemarinya sekarang merupakan pemberian kenan yang tidak pernah sekalipun naifar minta, tapi suaminya itu begitu pengertian, baju dilemarinya pasti akan ada yang baru hampir setiap harinya.
Semua kebutuhan naifar terpenuhi tanpa terkecuali, dan tanpa diminta.
bagaimana bisa dia seberuntung ini, membuat naifar tidak berhenti bersyukur setiap harinya karena telah diberikan suami yang begitu baik..
.
.
.
.
.
.Jam satu siang kenan sudah rapi dengan stelan kerjanya, dia terlihat Akan berangkat kerja, naifar yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik suaminya itu hanya bisa diam, tidak berani mengganggu karena suaminya itu sedang menelepon.
Suaminya terlihat mencoba menyembunyikan telpon itu darinya, bahkan suaminya itu menjauh darinya, yang sedari tadi naifar ikuti, karena untuk membantu kenan yang akan berangkat kerja itu.
"Nai aku berangkat dulu, kamu jangan melakukan pekerjaan rumah apapun, biarkan pekerja ku yang Melakukan nya, kamu istirahat saja." Ucap kenan dia mengecup pelan kening naifar lalu mengusap lembut perut naifar yang dimana didalamnya terdapat anaknya, hal tersebut sudah menjadi kebiasaa kenan sekarang.
"Iya... Mas hati-hati dijalan..." Ucap naifar ,dia mengantar suaminya itu sampai pintu apartemennya itu.
Hingga saat Kenan hampir saja keluar dari rumah naifar tiba-tiba bicara kembali.
"M-mas,... Nanti pulang nya jangan larut banget ya, s-sama nai minta mas jangan mabuk lagi, nai ngga mau mas sakit kalau keseringan minum Alkohol.." ucap naifar setelah dia mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan itu pada kenan, dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap kenan dan sedikit was-was pada tanggapan kenan pada ucapannya barusan.
"Iya nai... Kamu kalau ngomong itu liat kemata aku, jangan menunduk dan terlihat takut seperti itu, aku suamimu nai...." Ucap kenan , dia mencoba memeluk naifar yang masih saja belum berani menatapnya.
"Ma-maaf mas, a-aku hanya belum terbiasa..." Ucap naifar, dia membalas pelukan suaminya itu.
"Ngga apa-apa, cepatlah terbiasa dan perlakuan aku seperti seorang suami, aku bukanlah majikanmu nai, jangan pernah sekali-kali kamu berpikir seperti itu... Ingat aku sangat mencintaimu..." Ucap kenan begitu terdengar sangat manis dikuping naifar.
"Iya.... aku juga mencintai mas Kenan..." Ucap naifar terdengar pelan dan malu, terlihat wajahnya yang merah hingga kekuping, pernyataan tersebut merupakan kali pertama nya naifar ucapkan untuk kenan, membuat kenan sedikit tidak percaya dan begitu senang ketika akhirnya naifar membalas cintanya, membuat kenan ingin mendengar nya lagi.
"Apa?, Nai coba ulangi sekali lagi, aku tidak bisa mendengar nya..." Ucap kenan, dia mencoba mensejajarkan tubuhnya sebagai naifar, agar bisa melihat wajah seorang yang sekarang dicintainya itu.
"A-ku juga mencintai mas Kenan, mes-kipun aku merasa tidak pantas untuk mengatakan ini..." Ucap naifar terbata Karena malu juga dia ditatap oleh kenan dengan intens, wajah tampan kenan itu begitu dekat dengan wajahnya, membuat naifar salah tingkah.
"Jangan pernah mengatakan dirimu tidak pantas naifar, kamu merupakan orang yang sangat sempurna untukku.... Yang terpenting sekarang akhirnya kamu membalas cintaku, aku sangat senang nai, aku semakin mencintaimu, jangan pernah tinggalkan aku naifar, kamu milikku seutuhnya sekarang." Ucap kenan dia mencium bibir naifar dan akhirnya berpamitan untuk berangkat kerja, sedangkan naifar begitu senang ketika mendengar ucapan kenan untuknya bahwa kenan mengklaim dirinya sebagai milik nya.
Naifar seorang laki-laki polos yang masih belum mengerti bahwa ada sesuatu hal lain dari ucapan kenan untuk nya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TbcTau dah pendek banget...🤧
Tetap dukung author ya...
Follow author, sama kasih bintang , dan jangan lupa komentarnya ya readers...
Cinta banget sama readers semua🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMU
Romanceseorang pemuda berumur 21 tahun yang mempunyai kehidupan yang kurang beruntung, bekerja untuk menghidupi keluarganya. Tiba-tiba harus menerima takdir dipertumukan dengan seorang laki-laki berumur 10 tahun lebih tua darinya dengan sifat yang rumit da...