chapter 3

16K 901 22
                                    

Author pov

Jam baru menunjukan pukul 05:30 tapi seorang lelaki mungil ini sudah terbangun dengan wajah sembab dan tubuh mengenaskan, bekas kissmark bertebaran ditubuhnya.

Dia mencoba untuk bangkit berdiri dengan menahan ringisan sakit ditubuhnya menahan tangisan yang bisa pecah kapan saja.

matanya menatap sendu kepada lelaki yang tidur seranjang dengannya, lelaki yang telah merenggut keperawanan sekaligus keperjakaan miliknya air matanya mengalir tanpa di cegah dia menghapus air matanya dan mulai memungut bajunya yang berserakan.

bajunya begitu mengenaskan kaosnya sobek celana dalamnya juga sudah koyak tidak berbentuk.
yang masih bisa dipakai hanya celananya, lelaki mungil itu akhirnya memakai baju milik laki-laki yang masih tertidur meskipun kebesaran dia tidak punya pilihan lain, dia ingin cepat-cepat pergi dari rumah itu dan pergi.

Laki-laki mungil itu naifar entah dosa apa yang pernah dia lakukan sehingga cobaan demi cobaan silih berganti datang ke kehidupannya yang memang kurang beruntung, dia selalu berusaha menjadi anak baik dan tidak mengeluh tapi memang Namanya kehidupan tidak akan pernah berjalan dengan baik.

Naifar berjalan tertatih-tatih menuju kosan yang dia tinggali tubuhnya seperti akan jatuh kapan saja dengan sisa tenaganya dia akhirnya sampai dikosan,naifar berjalan menuju kamar mandi yang berada didalam kamar kosannya lelaki mungil itu melepas semua bajunya dan mulai mengguyur tubuhnya dengan air.

naifar tidak kuasa menahan tangis dia mengis keras dikamar mandi dia mengingat apa saja yang telah dilakukan kenan kepadanya, dan dia sadar semuanya tidak bisa diputar ulang kembali semuanya sudah direnggut hal paling berharga di tubuhnya kesuciannya yang dia jaga direnggut dengan paksa tidak ada kelembutan didalamnya apalagi cinta semuanya terjadi hanya karena nafsu.

naifar diperkosa dan dia tidak berdaya tidak tau mau mengadu kepada siapa dia takut dan tidak sanggup untuk memberitahukan apa yang terjadi terhadap dirinya apalagi kepada kedua orangtuanya orang yang sangat naifar sayangi orang yang tidak ingin dia kecewakan sedikitpun.

Tidak ada kabar apapun dari kenan itu membuatnya gelisah naifar memang tidak mengiginkan apapun dia hanya ingin kenan meminta maaf kepadanya, dia merasa dengan diamnya kenan membuktikan malam itu adalah malam yang tidak berarti dan dia hanya dianggap pelacur oleh kenan itu membuat hati naifar sungguh hancur.

Ini hari ketiga naifar memutuskan untuk masuk kerja dia tidak mau terlalu lama merepotkan teman satu pekerjaan nya tubuhnyapun sudah mulai membaik hanya tinggal ruam merah yang belum menghilang semuanya.

Semua temannya menyambut baik kedatangan nya, dan menanyakan keadaan naifar sekarang. Naifar hanya tersenyum dan menjawab seadanya , dia menjadi sangat pendiam.

Teman-temannya tidak ada yang merasa curiga mereka hanya berpikir mungkin naifar belum sembuh sepenuhnya, dan mereka tau sifat naifar seperti apa naifar sangat tidak mau merepotkan teman-temannya dia sangat baik.

Kenan pov#

Aku sudah tidak melihat nai keapartemen ku lagi entahlah pikiranku sangat kacau, aku tau apa yang kulakukan ke nai itu sungguh sangat tidak bisa dimaafkan, tapi aku juga sangat pengecut aku ingin mememinta maaf dan menemuinya tapi aku merasa belum siap, aku tidak mau menerima kebencian dari naifar entah kenapa dia mulai terasa istimewa untukku aku hanya ingin melihat dia tersenyum kearahku.

Hari ini aku ada perjalanan bisnis keluar negeri selama tiga bulan memang akhir-akhir ini ada beberapa masalah di beberapa cabang perusahaanku dan aku harus bisa menghandel semuanya sendirian itu membuatku stres dan merasa sangat tertekan aku hanya bisa melampiaskan nya dengan meminum minuman keras dan akhirnya malah berimbas keorang yang tidak bersalah yaitu naifar orang yang sangat ingin aku temui sekarang .

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang