Bagian 21

6.8K 525 89
                                    

Sore itu kenan terlihat begitu marah, bukan karena tanpa sebab, dia marah karena naifar yang tiba-tiba menghilang bersama zayn.

Supirnya satu jam yang lalu menelpon dan memberitahunya bahwa naifar sudah tidak ada dirumah sakit, dia mendapatkan informasi bahwa naifar pergi bersama seseorang, dan itu dokter yang bekerja dirumah sakit itu.

Kenan sudah bisa menebak bahwa dokter itu adalah devan, dan tentunya kemarahan kenan sudah tidak bisa dibendung lagi, apalagi handphone naifar maupun devan benar-benar tidak bisa dihubungi.

Seharusnya kenan mengganti rumah sakit untuk jadwal cekup rutin zayn, tapi karena keluarganya dia tidak bisa melakukan hal itu.

rumah sakit itu merupakan rumah sakit terbaik dan sudah menjadi rumah sakit tempat keluarganya berobat, tapi masalahnya rumah sakit itu milik devan, apalagi orang tua devan dengan orang tua kenan merupakan kolega dekat, jadi tidak mungkin kenan tiba-tiba mengganti rumah sakit untuk anaknya, tanpa alasan yang jelas, meskipun alasan untuknya sangat jelas dia tidak ingin naifar bertemu devan lagi.

Kenan sudah frustasi karena tidak bisa menemukan kebaradaan naifar juga devan, hingga akhirnya kenan teringat bahwa devan memiliki teman dekat dan merupakan temannya juga, siapa tahu dia mengetahui keberadaan devan , kenan tanpa pikir panjang langsung menelpon temannya itu.

"Halo tania!" Ucap kenan setelah sambungan telpon itu diangkat, dan yang ditelpon adalah tania, dia adalah orang yang paling dekat dengan devan.

"Halo kenan sudah lama kamu tidak pernah menelpon, ada apa?, oh iya selamat atas pernikahanmu, aku-"

"Sudah tidak usah berbasa basi, kau tahu devan dimana?" Ucap kenan menyela ucapan tania disebrang telpon.

"Kenapa mencari devan?,kamu ada perlu dengannya?, tapi sepertinya sekarang dia tidak bisa diganggu... dia bilang padaku dia akan berkencan, tadi dia menyewa salah satu restoranku full untuknya dan seseorang yang dia kencani dari siang tadi, kau harus bertemu dengannya nan-"

"RESTORAN YANG MANA?!" Ucap kenan memotong ucapan tania lagi, dan sekarang dengan suara yang naik, membuat tania terjut.

"kenapa malah membentakku?!, apa kamu tidak suka sekarang devan memiliki pacar?, kamu aneh sekali!!." Ucap tania , malah memancing kemarahan kenan semakin bertambah, ingin sekali dia mencaci wanita disebrang telponnya ini, kalau tania ini bukan temannya , mungkin dia sudah habis dicacimaki oleh kenan, dan rasanya kenan bahkan ingin menonjoknya.

"Tania cepat katakan dimana si brengsek devan!!!" Ucap kenan dia sekarang merendahkan suaranya, tapi penuh dengan penekanan, serta gemertak gigi yang begitu keras terdengar, sudah bisa ditebak bagaimana kenan menahan amarahnya ini.

"Dia ada di restoran xxxx, yang deket pik,kamu ini ada masalah apa sama dev-'tuut-tuut-tuut'.." sambungan itu langsung diputus oleh kenan, membuat tania hanya menggeleng bingung atas tingkah kenan yang sudah bipolar sedari dulu.

Bukan bipolar benar-benar bipolar, hanya teman-teman dekat kenanlah yang selalu mengejek kenan itu manusia bipolar, karena emosinya yang selalu meluap begitu saja,dan  kebanyakan orang menganggap kenan merupakan manusia dingin tidak berperasaan.
.
.
.
.
.
Sedangkan disisi lain naifar terlihat begitu bahagia, ada banyak foto yang dia ambil dengan zayn anaknya, foto lucu anaknya yang mencoba meniup lilin ulang tahun pertamanya, foto wajah anaknya yang memakan kue dengan topi lucu khas ulang tahun, foto dirinya yang sedang mencium anaknya, dan foto anaknya yang berusaha menyuapinya kue, juga ada banyak foto lainnya, devan benar-benar mengambil banyak foto untunya.

Begitu banyak momen kebersamaan itu, hingga membuat naifar sejenak lupa akan masalahnya.

Tapi hal itu tidak berlangsung lama, tiba-tiba kenan datang dan tanpa basa-basi dia  memberikan bogem mentahnya pada devan, devan yang tidak siap langsung tersungkur dilantai.

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang