bagian 15

6.6K 546 60
                                    

'Tok..tok..tok..' suara ketukan pintu disusul dengan suara kunci pintu yang diputar, membuat naifar terbangun dari tidurnya, naifar tertidur didepan pintu setelah dia dikunci semalaman oleh kenan.

'Ceklek' suara pintu terbuka, membuat naifar dengan terburu terbangun,dia begitu senang akhirnya kenan kembali, dan dia pasti bersama Zayn.

"M-as Zayn mana..." Ucap naifar dan akhirnya terdiam kecewa ketika dia melihat yang masuk kedalam kamar itu bukanlah Kenan, melainkan seorang perempuan paruh baya yang membawa nampan berisi makanan ditangannya.

"Maaf tuan... Nama saya nur, saya bekerja disini dari mulai sekarang, tuan kenan memerintahkan saya langsung untuk melayani tuan, dia juga menyuruh saya untuk memastikan tuan naifar memakan makanan yang sudah saya bawakan...." Ucap perempuan itu pada naifar dengan sopan.

"Aku tidak membutuhkanmu... panggil kenan kemari, aku ingin anakku!!...hiks..A-aku Mohon kembalikan anakku..." Ucap naifar, dia kembali menangis ketika mengingat anaknya lagi, dia bahkan belum menyusui anaknya itu dari semalam.

"Tuan saya minta maaf, tuan kenan hanya memberitahu saya untuk memastikan tuan naifar sehat dan memakan makanan yang saya bawa, tenanglah tuan... Tuan sangat pucat, dokter akan datang sebentar lagi, dan memeriksa tuan..." Ucap perempuan itu, dia membantu naifar berdiri lalu membawa naifar ketempat tidur, naifar memang sangat lemah tubuhnya begitu lemas, tekanan batin serta pikirannya yang tidak bisa lepas memikirkan anaknya, membuat naifar tidak berdaya.

"Tolong aku... Aku ingin bertemu anakku hiks..." Ucap naifar, perempuan bernama nur itu memang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia merasa sangat kasihan pada tuan barunya ini, dia terlihat tersiksa.

"Tuan minumlah, setidaknya tuan harus minum..." Ucap nur, dia menyodorkan gelas berisi air pada naifar, tapi naifar mengabaikannya.

Naifar menolak apapun yang diberikan nur padanya, tidak ada sedikitpun air minum atau makanan yang naifar sentuh, dia masih tetap menangis, dia hanyalah merindukan anaknya, bagaimana Kenan bisa begitu tega padanya.

Dokter akhirnya tiba, dia memeriksa naifar yang hanya diam saja dia melamun sembari menangis, naifar terkena dehidrasi dan terpaksa harus diinfus.

Tidak ada reaksi apapun ketika dokter menusukan jarum pada tangan naifar, membuat dokter itu khawatir, takutnya naifar benar-benar tertekan, akibat masalah yang harus dihadapinya.

Dokter itu keluar dan menelpon kenan mengenai kondisi naifar sekarang, dan tentu saja hal itu hanya dianggap biasa saja oleh kenan, dia berpikir naifar berperilaku seperti itu hanya untuk menarik perhatiannya, dan memaafkannya dengan begitu saja, naifar pantas dihukum akibat kelakuannya semalam.
.
.
.
.
.
Disisi lain setelah Kenan mendapatkan telpon dari dokter yang memeriksa naifar, dia sebenarnya sedang menyetir untuk pergi kerumah orangtuanya bersama Zahra dan zayn, ada pertemuan keluarga untuk memperkenalkan Zayn pada seluruh anggota keluarga Kenan, tapi zayn sedari tadi terus menangis dan menolak susu yang diberikan oleh zahra padanya.

"Sayang... Zayn tidak mau meminum susunya, aku harus bagaimana?, Dia hanya meminum susu ini sedikit, tapi setelahnya dia menangis dan tidak mau meminumnya..." Ucap zahra dia bertanya kepada kenan sembari menggendong zayn yang terus menangis.

"Zahra kau harus bisa menenangkan zayn, kau ibunya sekarang... Bagaimana bisa kau menanyakan hal seperti itu padaku?, Kau perempuan dan kau pasti lebih tahu, buat zayn berhenti menangis sebentar lagi kita akan sampai..." Ucap kenan sedikit kesal pada zahra, yang sedari semalam benar-benar tidak bisa menjaga Zayn sama sekali.

"Aku bukan ibunya!!, Kau yang memaksaku untuk menjadi ibunya!!" Ucap zahra dia terlihat marah akan ucapan kenan yang menurutnya sangat tidak memikirkan perasaannya juga keadaannya, yang benar-benar tidak pernah mengurus bayi sekalipun, dia seorang dokter bedah yang tidak punya waktu sedikitpun untuk berinteraksi dengan seorang bayi.

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang