bagian 11

7.8K 602 28
                                    

"ughhh!!ssshh- sakithh!" Malam itu naifar tiba-tiba terbangun kerena mersakan sakit pada perutnya.

Dia mencoba untuk bangkit dari posisi berbaringnya, ini Sudah sangat malam tepatnya jam satu dinihari dan naifar sendirian diapartemen sedangkan suaminya kenan masih diluar kota.

Perutnya memang sudah terasa sakit dari pagi hari, dan naifar sudah mencoba menelepon suaminya untuk memberitahukan perihal rasa sakitnya ini, dia takut anaknya akan segera lahir sedangkan dia hanya sendirian dirumah, beberapa kali naifar menelpon kenan tapi tidak diangkat, hingga akhirnya naifar menyerah, dia berhenti menelpon kenan dia takut mengganggu suaminya itu mungkin dia sangat sibuk dengan pekerjaannya, dan naifar pikir rasa sakit diperutnya ini hanyalah kontraksi palsu, yang memang seminggu terakhir ini sering dia rasakan.

Tapi malam ini kontraksi yang dia rasakan semakin intens dan Sangat sakit, bayi dalam perutnya juga terasa terus berputar, naifar berjalan kearah ruang tengah mencari handphonenya yang memang dia letakan disana, dia sampai lupa membawa handphonenya akibat rasa sakit diperutnya ini.

Setelah mendapatkan handphonenya naifar mencoba kembali untuk menelpon suaminya itu, empat kali dia menelpon dan masih tidak diangkat, hingga saat telpon kelima, akhirnya kenan mengangkat telponnya itu.

"H-alo mas kenan..." Ucap naifar dengan perasaan lega ketika akhirnya suaminya itu mengangkat telponnya.

"Halo cari kenan ya...kenan nya lagi mandi?..." Ucap seorang perempuan disebrang telpon, yang anehnya bukanlah kenan yang mengangkat telponnya, padahal naifar yakin dia tidak salah menelpon.

Naifar terdiam sesaat mencerna apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kenan bisa dengan seorang perempuan di jam satu malam, apa yang mereka lakukan dan kenapa kenan mandi dijam segini?!.

"Halo?, Ada keperluan apa ya?, Nanti saya sampaikan ke kenan..." Ucap perempuan itu lagi ketika dia tidak mendengar sautan lagi dari naifar.

"Ma-maaf mbak.. mbak siapanya mas kenan ya?, Ko bisa telpon mas kenan ada di mbak..." Ucap naifar dengan sedikit menahan nafasnya dia takut akan kenyataan yang akan didengarnya, tentunya dia tahu, dia tidaklah sepolos itu hingga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya tunangannya kenan, saya kira ini sangat penting soalnya handphone kenan sedari tadi bunyi jadi saya angkat..." Ucap perempuan itu, membuat naifar membeku tidak percaya, apa yang dikatakan perempuan itu, dia tunangannya kenan?.

Naifar dengan terburu langsung mematikan telpon itu, hanya beberapa saat dia termenung dan dengan sendirinya air matanya mengalir setelah mendengar apa yang perempuan itu katakan padanya, pantas saja Kenan selalu sibuk Selama ini, Apa Kenan menikahinya setelah dia memiliki tunangan?, Bagaimana bisa dia melakukan itu, bagaimana jika perempuan itu tahu bahwa tunangannya telah menikah dan sebentar lagi akan memiliki anak, apa yang akan dilakukan Kenan?, apa kenan akan membuangnya dan memilih dengan tunangannya.

naifar tidak bisa membayangkan itu setelah seluruh hatinya telah dia berikan untuk kenan, dia merasa terkhianati dan sakit hati.

"Shhh aduhh!!."perutnya semakin terasa sakit, kontraksinya semakin intens naifar menangis kembali, antara menahan sakit dan juga sakit dihatinya yang semakin menjadi.

Naifar tidak tahu harus menelpon siapa tidak ada satupun temannya yang tahu bahwa dia sedang hamil, dan naifar juga sedikit takut akan reaksi mereka nantinya, hingga dia teriangat seseorang, abdul dia anak dari tetangganya dikampung, yang membawanya kekota dulu dia 3 tahun lebih muda dari naifar,dia juga tahu bahwa naifar telah menikah, dan sedang hamil karena tentu saja akibat rumor dikampung, yang sudah menyebar hampir satu kampung tahu bahwa naifar telah menikah dan tengah hamil anak pertamanya.

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang