chapter 2 🔞

20.7K 965 48
                                    

Naifar pov#

Hari ini adalah hari pertamaku bekerja sebagai pembantu dirumah seseorang yang aku kagumi, setelah kemarin melakukan interview, dia hanya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar seperti apa aku bisa memasak, mencuci dan membersihkan rumah dengan baik , tentu saja aku menjawab dengan tegas bahwa aku bisa melakukan pekerjaan itu dengan baik, sedari kecil aku sudah melakukan pekerjaan rumah tangga untuk membantu ibuku, jadi pekerjaan ini bukan pekerjaan sulit bagiku.

Oh iya dia hanya memberitahukan Namanya dan gaji yang akan aku terima, nama dia kenan, kenan matheo entah kenapa menurutku nama itu sangat cocok dengannya, begitu cocok dengan pembawaannya yang tenang dan dingin.

Dia tidak banyak bicara dan tidak terlalu banyak bertanya ,entah itu asal usulku atau pekerjaan ku sebelumnya, apa dia tidak takut bagaimana kalau aku adalah orang jahat, dan anehnya dia juga tidak mempertanyakan kenapa laki-laki sepertiku mau menjadi seorang pembantu.

yang lebih membuatku bingung sepertinya dia tidak mengenalku, padahal kita hampir selalu bertemu setiap malam di minimarket tempatku bekerja, apa memang dia tidak peduli?, tapi memang kalau dipikir-pikir buat apa orang seperti kenan matheo mengingat orang sepertiku.

Setelah selesai interview dia memberi kunci cadangan apartemennya kepadaku, katanya agar aku tidak perlu menekan bell pintu karena kalau pagi dia bangun jam 8 dan berangkat kerja jam 9.

Aku mulai bekerja dari jam setengah tujuh pagi dan dimulai dengan membuat sarapan, aku membuat sarapan sederhana dan hanya membuat omelet serta nasi goreng biasa, karena hanya itu bahan yang bisa aku temukan.

aku sangat yakin dia tidak pernah memasak sebelumnya, karena yang aku tau setiap malam dia selalu membeli bento untuk makan malam nya yang sudah sangat larut itu.

Ketika aku sedang menata makanan yang selesai aku buat, tiba - tiba ada yang berdeham dibelakangku.

"ekhem.." suara itu membuatku kaget dan membuatku sepontan berbalik dan tidak sengaja badanku menabrak dada bidangnya, dia hanya menggunakan kaos hitam dan celana tidur.

rambutnya sedikit berantakan entah kenapa itu malah membuatnya semakin tampan, dia begitu dekat dengan tubuhku sepontan aku memundurkan tubuhku kebelakang dan kakiku terkantuk kaki meja.

Dia reflex memegang tanganku dan menarik ku agar aku tidak terjatuh dan itu malah membuatku menabrak dadanya lagi, entah kenapa itu membuatku tidak nyaman dan hatiku berdebar.

"maaf.." kataku sambal menunduk.

"hati-hati." hanya itu yang dia katakana, dia langsung berbalik dan mengambil air minumnya.

Setelah minum dia pergi kembali kekamarnya mungkin untuk siap-siap. Aku hanya bisa memegang dadaku entah kenapa sedari tadi dadaku berdebar keras. Dari dulu aku takut jika aku memiliki perasaan kepada seseorang, dengan keadaanku yang aneh ini siapa yang akan mau menerimaku.

Aku bahkan tidak tau bahwa aku ini laki-laki atau perempuan, dan aku juga tidak tau apakah aku harus menyukai laki-laki atau perempuan.

semua ini membuatku tidak berani menaruh perasaan pada siapapun. Aku tidak pernah berani jatuh cinta,tapi jauh dalam diriku. aku ingin sekali menjadi laki-laki tapi apakah aku pantas?.

aku bahkan punya vagina diantara kelamin laki-laki ku, tapi aku juga tidak punya payudara meski badanku kecil dan seperti wanita.

jika aku menjadi laki-laki apakah aku bisa memenuhi nafkah batin istriku nanti , bahkan miliku kecil dan aku tidak tau itu bisa ereksi atau tidak. Aku tidak pernah mimpi basah seperti laki-laki pada umumnya ,dan belum pernah membayangkan bersetubuh dengan wanita.

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang