bagian 10

9.8K 611 22
                                    

Hari demi hari berlangsung terasa begitu cepat, begitupun kandungan naifar yang hampir menginjak 9 bulan itu, hari ini naifar berencana ingin memeriksakan kandungannya kedokter untuk memastikan kapan dia bisa melahirkan anaknya, hal tersebut dilakukan naifar, agar dia bisa melakukan persiapan untuk melakukan persalinan nanti.

Naifar tidak bersama kenan untuk pemeriksaannya kali ini, kenan begitu sibuk dan dia hanya menyuruh pegawainya untuk mengantar naifar ke dokter, naifarpun mengerti, kenan memang semakin sibuk akhir-akhir ini, karena sedang mempersiapkan pembukaan cabang baru perusahaannya, yang kata kenan ada diluar kota .

Kenanpun sudah dua Minggu ini tidak pulang karena pekerjaannya yang mengharuskan nya tetap tinggal diluar kota untuk beberapa Minggu, Meskipun naifar merasa sedih, karena dia takut ketika dia nanti melahirkan, kenan tidak ada disisinya.

Naifar sudah siap dan dia sekarang sedang menunggu supir pribadi Kenan yang akan menjemputnya, dan tidak berselang lama bell pintu apartemennya berbunyi, dengan bergegas naifar membukakan pintu, dia kira yang menekan bel pintu itu adalah supir yang dijanjikan Kenan untuk menjemputnya tapi tebakan nya salah.

Didepan pintu itu berdiri seorang wanita paruh baya yang menurut naifar sangat cantik dengan tubuh yang semampai, bisa dikatakan perempuan itu lebih tinggi dari naifar, dan dia begitu luar biasa apalagi dengan baju yang dipakainya, sungguh sangat terlihat modis dan elegan, dalam sekali lihat saja naifar bisa menilai wanita didepannya ini bukan wanita sembarangan.

"boleh aku masuk?" Ucap wanita itu terdengar sangat datar dan angkuh dikuping naifar.

" Ma-af, anda siapa...?" Ucap naifar dengan sopan, naifar tidak langsung mengiyakan permintaan perempuan itu yang meminta untuk masuk kedalam apartemen suaminya ini, naifar juga tidak mengenal sama sekali perempuan didepannya ini.

"Aku ibu dari pemilik apartemen ini!, Dan kau apa yang kau lakukan dirumah anakku?, Dasar orang aneh tidak tahu diri!, Minggir kau menghalangi jalanku!" Ucap perempuan paruh baya itu, dia langsung masuk begitu saja, dan dengan sengaja menyenggol tubuh naifar, Tubuh naifar terdorong hingga tubuhnya dia membentur pintu, dia masih terkejut akan perkataan wanita itu.

"Maaf sa-saya naifar Bu, istri Kenan..." Ucap naifar dengan hati-hati, dia mengikuti wanita itu yang sudah masuk begitu saja kedalam apartemen nya.

" apa kau bilang istri?, Istri macam apa yang bahkan kelaminnya saja tidak jelas sepertimu!!, Aku begitu terkejut ketika mengetahui Kenan sudah menikah?, Dan dengan begitu bodohnya malah menikahi orang tidak jelas sepertimu!!" Ucap perempuan paruh baya itu, begitu menusuk naifar yang masih belum mengerti dengan situasinya sekarang, dia begitu bingung harus bagaimana menghadapi ibu mertua nya ini, dia juga begitu malu dengan keadaan nya juga kenyataan yang dikatakan ibu mertuanya memang benar adanya, belum sempat naifar menjawab perkataan ibu kenan, perempuan itu sudah kembali bebicara hal meyakitkan lainnya.

"kau hanya manusia yang tidak jelas kelaminnya bagaimana begitu percaya diri mengaku-ngaku sebagai istri kenan, apa kau yakin kenan menikahimu karena dia mencintaimu?,aku harap kau tahu diri dan segera meninggalkan anakku, aku tidak mau mempunyai menantu seperti mu!, Dan kau tahu, kau hanya akan mempermalukan keluarga kami, kau sangat menjijikkan dengan kelamin tidak jelasmu itu,dan kau bisa hamil, aku tidak yakin itu anak Kenan, kau seorang pelacur bukan?" lanjut wanita itu dengan begitu merendahkan naifar yang masih terpaku, dia ingin menangis dan mengelak semua perkataan ibu kenan ini, tapi tidak bisa.

"Jangan memperlihatkan wajah menyedihkan itu didepan ku!!, Berapa uang yang kau inginkan, agar kau mau meninggalkan anakku!!, Dia harus segera menikahi wanita yang telah aku pilihkan, dan tentu saja dia sangat pantas untuk anakku, sangat jauh jika dibandingkan denganmu!!" Wanita paruh baya itu berdiri didepan naifar, dengan wajah yang begitu angkuh, sedangkan naifar masih terdiam tidak tahu harus menjawab apa, hatinya begitu sakit ketika mendengar semua kata yang begitu merendahkan dirinya itu.

"Sa-saya tidak bisa meninggalkan Kenan, saya akan pergi dari kenan, jika kenan yang memang ingin saya pergi, dan saya juga sedang mengandung anak Kenan, sa-saya tidak mungkin meninggalkan nya, ma-maafkan saya..." ucap naifar dengan begitu berani, dia tidak bisa begitu saja meninggalkan Kenan, ketika hatinya sudah jatuh pada kenan, dan dia ingat pada anak didalam kandungannya yang memerlukan sosok seorang ayah.

"kau memang tidak tahu diri, beraninya kau kepadaku!!, kau hanyalah seorang rendahan, dengan sangat rendahannya memamfaatkan anakku!!, aku tahu kau sangatlah miskin,hingga kau dengan sengaja membiarkan kenan menidurimu bukan?, hingga kau sekarang hamil anak kenan!!, kau sangat menjijikan, aku sangat yakin anak itu akan terlahir cacat, sama sepertimu, dan aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai cucuku!!" wanita itu mulai terlihat marah ketika menyadari naifar sudah mulai berani melawanya, naifar semakin menunduk dan dia mengelus perutnya yang tiba-tiba sakit, ketika mendengar ucapan terakhir dari perempuan paruh baya itu.

"Aku lelah bicara padamu, tapi asal kau tahu aku bisa melakukan apapun agar kau meninggalkan anakku, termasuk jika aku mau, aku bisa saja membunuhmu juga bayi itu, maka pikirkanlah baik-baik perkataanku,." ucap perempuan kembali mebuat naifar begitu terkejut, dan takut sekaligus, ketika melihat mata wanita itu yang terlihat tidak main-main.

Perempuan paruh baya itu pergi setelah mengucapkan perkataan itu, sedangkan naifar masih saja terpaku, dan tidak lama setelah perempuan paruh baya itu pergi, naifar terduduk jatuh diatas lantai, tubuhnya begitu lemas akibat kejadian barusan yang membuatnya begitu tertekan.
.
.
.
.
.
.

Malamnya kenan akhirnya sempat pulang dari luar kota, di sengaja ingin menemui istrinya karena entah kenapa dia begitu rindu, Meskipun esoknya dia harus kembali lagi pergi keluar kota.

Kenan juga makan malam dirumah, memakan masakan naifar, tapi kenan melihat istrinya itu terlihat murung dan sangat diam.

"Nai apa kamu baik-baik saja?!, Apa terjadi sesuatu saat pemeriksaanmu tadi?" Ucap kenan dia menghampiri naifar yang sedang mencuci piring bekas makan malam barusan.

"A-ku tidak apa-apa mas, bayi kita juga baik-baik saja, maaf buat mas khawatir..." Ucap naifar memperlihatkan wajah tersenyum nya, Meskipun terlihat terpaksa, naifar berusaha menyembunyikan kesedihannya dari suaminya ini.

"Nai maafin aku, aku pasti akan mengatarmu dipemeriksaanmu minggu depan, jangan marah lagi, aku janji.." ucap kenan, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada naifar itu, dia hanya mengira naifar marah karena dirinya tidak bisa mengantar naifar untuk pemeriksaanya kali ini.

"Iya mas, aku ngga marah lagi, makasih ya mas...." Ucap naifar dia kembali tersenyum pada kenan yang sekarang sedang menatapnya, dan Sekarang malah memeluknya erat.

"Umm m-as, mas tidak akan meninggalkan ku kan??" Ucap naifar tiba-tiba, ketika kenan masih memeluknya, naifar terlihat malu dan malah menenggelamkan wajahnya didada kenan yang bidang.

"Tentu saja tidak!!,Kau bicara apa sih nai?, Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, kau akan terus bersamaku, dan aku tidak akan pernah melepaskan mu, apapun yang terjadi, ingat itu nai..." Ucap kenan disertai kekehan kecil, dia begitu gemas dengan istrinya ini, yang masih saja malu-malu padanya.

Naifar akhirnya bisa bernafas lega setelah mendengar ucapan kenan barusan, dia akan mempercayai Perkataan kenan padanya, dan akan terus percaya, Meskipun kenyataan yang ada didepannya begitu terlihat tidak mungkin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.....

Maaf baru update, tetep dukung author, pencet bintang nya dan follow author ya readers....

Love banyak-banyak buat readers semua 🥰🥰🥰

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang