chapter 5

13.6K 730 27
                                    

Author pov#

Hari yang tegang itu akhirnya berlalu, naifar masih berada dirumah kedua orangtuanya begitupun dengan dengan Kenan mereka berencana akan kembali lagi kekota besok pagi.

Kenan membicarakan tentang pernikahannya kepada orang tua naifar, kenan sudah merencanakan pernikahan ini sebulan yang lalu setelah dia mengetahui naifar telah hamil anaknya.

kenan sudah berbicara pada kedua orangtua naifar dia berencana menikahi naifar diluar negeri karena jika dia menikah disini dia tidak yakin akan mendapatkan persetujuan dari pihak KUA dan jikapun dia bisa menikah mungkin hanya bisa nikah sirih tanpa adanya surat nikah yang sah, Kenan ingin menikahi naifar dengan sungguh-sungguh seperti pasangan normal lainnya, meskipun dia tau pernikahan ini merupakan pernikahan tidak biasa.

tidak ada komentar apapun dari kedua orangtua naifar mereka hanya mengangguk setuju, karena merekapun ingin yang terbaik untuk naifar.

" ibu sama bapak bisa ikut saya sama naifar untuk Melihat pernikahan kami nanti_"

"Nak_aku akan mendo'akan kalian dari sini, aku tidak bisa ikut kalian dengan keadaan bapak yang sedang sakit, Nak bagaimana dengan orangtua kamu?_ apa dia setuju dengan pernikahan ini?" tiba-tiba ibu naifar menanyakan hal itu kepada kenan, membuat kenan terdiam sesaat.

"Bu_ kedua orangtua saya sudah tidak mencampuri urusan hidup saya lagi, Jadi ibu jangan khawatir kedua orangtua saya pasti menyetujui pilihan saya." Meskipun kenan berkata dengan yakin, didalam hatinya dia ragu apa kedua orangtuanya akan menyetujui ini, dilihat dari kedua sifat orang tuanya yang terlalu pemilih dan harus Sempurna membuat kenan terpaksa berbohong untuk meyakinkan ibunya naifar.

"Baiklah ibu percaya kepadamu, bahagiakan naifar,selama hidupnya dia selalu merasakan kemalangan, dan ibu belum bisa membahagiakannya, ibu sangat menyesal."

"Iya Bu aku berjanji_ ibu tidak perlu khawatir." Kenan berkata dengan yakin.

.
.
.
Malam ini kenan menginap dirumah orangtua naifar, meskipun kenan merasa baru dengan suasana ini apalagi dia tidur hanya dialasi tikar membuatnya sulit untuk memejamkan mata.

Kenan lalu bangkit dia melihat kearah tirai kamar tempat naifar tidur, dia ingin Melihat keadaan naifar sebentar.

Kenan berjalan dengan perlahan lalu menyingkap tirai kamar naifar, disana dia sudah tertidur dengan sedikit meringkuk mungkin karena kedinginan, kenan berjalan mendekat lalu membenarkan selimut naifar yang tersingkap.

Wajahnya begitu damai dan polos, bagaimana kenan bisa mengalihkan pandangannya dari lelaki yang sedang hamil anaknya ini.

Kenan begitu takjub dengan kehidupan yang naifar jalani , bagaimana bisa dia dengan begitu sabar menjalani semuanya.

Serta kedatangan dirinya pada kehidupan naifar menambah kerumitan kehidupan laki-laki ini, kenan memperkosanya dan dia hamil anaknya.

Naifar tidak berusaha untuk mencarinya ataupun membuatnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Dia hanya menerimanya tanpa bicara pada siapapun atas semua perbuatan bejatnya.

Kenan begitu terkejut ketika naifar menolaknya untuk bertanggung jawab, seharusnya naifar marah dan menuntutnya, tapi naifar malah mengkhawatirkannya tanpa berfikir bagaimana kehidupannya nanti dengan bayi yang dikandungnya, dia takut akan bagaimana hidup kenan jika menikahi dirinya yang menurutnya sangat aneh dan menjijikkan.

Naifar memang istimewa begitu juga dengan hatinya.

Kenan ingin sekali menyentuh perut naifar yang memang sudah terlihat membuncit apalagi dengan baju yang dikenakannya naifar memakai daster Milik ibunya, karena baju yang dimilikinya dirumah sudah tidak ada yang cukup apalagi celana semuanya sangat sempit.

Naifar memang tidak terlihat seperti perempuan tentu saja dia seorang laki-laki  tapi dia begitu menarik dimata kenan, entah apa yang membuat kenan terjerat pesona seoarang naifar padahal naifar tidak pernah berusaha menarik perhatiannya.

Lama kenan memandang naifar membuat nya semakin tidak mau lepas melihat wajah itu.

"Nai, aku tau kamu mungkin membenciku dan tidak akan memaafkanku, tapi nai aku akan mengakui perasaanku kepadamu, aku mencintaimu ." Kenan berbisik dia tidak mau membangunkan naifar dan mendengar perkataannya dia belum siap akan apa tanggapan naifar nantinya, kenan takut naifar menolaknya.

Kenan beranjak pergi setelah dia membisikkan kata itu tanpa tau naifar belum tertidur sedari kenan masuk tadi.

"Hiks_ aku juga mencintaimu tapi aku tidak bisa..." Naifar berkata begitu pelan setelah kenan pergi.

.
.
.
.
.
.
TBC







SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang