3

6.3K 487 23
                                    

Happy Reading

--------------------------------------------------------

Sudah terhitung satu minggu lamanya Zellya menekuni pekerjaan jadi pengasuh seorang Zilo. Seminggu yang lalu disaat orang tuanya berada dirumah, Zellya terkena amuk besar-besaran oleh kedua orang tuanya gara-gara menjadi pengasuh. Namun, bukan zellya namanya jika tak bisa mengatasi masalah sepele itu. Dan pada akhirnya pun orang tuanya mengalah dan mengizinkannya melakukan pekerjaan itu.

Seperti saat ini, Zellya tengah menyiapkan keperluan yang akan Zilo bawa. Keluarga Zilo berencana untuk pergi ke vila dimana keluarga besar mereka akan berkumpul tentunya Zellya ikut dengan rengekan paksa Zilo.

Sekarang mereka telah siap, dan memulai perjalanan yang lumayan memakan waktu lama. Sedari tadi Zellya hanya mengelus kepala Zilo yang mulai memasuki mobil langsung tidur dipangkuannya. Lama kelamaan rasa kantuk juga menyerang Zellya dan berakhir ia ikut tertidur pulas.

Setelah menempuh waktu yang cukup lama akhirnya mereka tiba ditempat tujuan. Mereka juga di sambut oleh keluarga besar Denasta tak terkecuali Zellya yang berada diantara mereka.

"Zeze takut" Cicit zilo.

Zellya yang menyadari ketakutan Zilo langsung menggandeng lengan cowok itu agar tenang.

"Yaudah ayok masuk semuanya. Zellya, Zilo ayok masuk " kata Resa-tante zilo.

"Iya tante"

Saat memasuki vila, Zellya sangat terpana akan keindahannya, ia akan meminta orang tuanya untuk membelikan vila. Sungguh makmur sekali hidupmu nak.

"Nah, Zellya kamar kamu ada diatas disebelah kamar Zilo"

"Ah iya, tante kalau gitu saya permisi keatas" Ucap Zellya yang dibalas anggukan oleh Resa.

Zilo? ia masih setia disamping zellya dengan tangan yang sedari tadi setia melingkar ke perut ramping Zellya meskipun mereka menaiki tangga, hingga didepan pintu kamar.

Modus bukan?

"Zilo kamar lo yang mana?"

"Aku zeze!!" Memang zilo menyuruh Zellya untuk menggunakan aku-kamu. Jika zellya lupa seperti tadi, Zilo akan selalu menegurnya.

"Iya iya maksudnya kamar kamu yang mana?"

"Ya ini"

"Yaudah sana masuk"

"..."

"Ayok dah aku anterin"

Selesai mengurus Zilo, Zellya masuk ke kamarnya dan membersihkan diri. Setelah sekitar setengah jam di kamar mandi, akhirnya ia keluar.

"Beuh gila capek banget gue, tidur aja kali ya? Halah bodo amat mau dikatain apaan yang penting istirahat" Setelah berdebat dengan pikirannya, Zellya memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Huft enak banget rebahan. Untung sekolah gue libur, ntar ambil cuti sekalian lah ke tante Ayunda, capek" Setelah itu Zellya memejamkan matanya untuk menyusuri alam mimpi.

Saat Zellya telah tertidur pulas, Pintu kamarnya terbuka dengan perlahan menampilkan seorang laki-laki yang kini tengah menatap teduh Zellya yang sedang tertidur.

"Sorry gue gak bermaksud cuma manfaatin lo doang, lo bakal ngerti seiring berjalannya waktu" Gumamnya lirih lalu beranjak pergi.

Keesokan harinya keluarga besar itu berkumpul dihalaman belakang vila. Bercerita ria secara berkelompok, tawa lepas mereka membuat Zellya merindukan kebersamaan dengan keluarganya. Ia memang anak yang berlimpah kasih sayang, namun orang tuanya jarang berada dirumah membuatnya merindukan suasana kebersamaan seperti ini.

"Ze?"

"Eh iya tan?"

"Zilo mana?" tanya Ayunda lagi.

Seketika Zellya menegakkan tubuhnya. Perasaan tadi zilo ada disampingnya lalu kemana ia sekarang?

"Loh tadi dia disini loh tan"

"Kok sekarang gak ada?"

"Bentar saya cari dulu kedalam tan"

"Dia gak pernah berani pergi sendirian ze" lirih Ayunda

"Tante tenang dulu ya kita cari sama-sama. Maaf tadi Zellya ceroboh" Ucap Zellya diangguki Ayunda yang kini menampilkan wajah paniknya.

Setelahnya, Zellya segera mencari Zilo disekitar vila. Ia juga tak memberi tahu yang lain, biarkan ia yang mencari tanpa menganggu kebahagiaan yang lain.

"Zilooooo"

"Zilo kamu dimana?"

Sudah sekitar sepuluh menit ia mencari disemua tempat namun Zilo tak kunjung ditemukan.

"Zilo kamu dimana sih jangan buat khawatir dong" Lirih Zellya.

Percaya tak percaya Zellya menitihkan air matanya karena ia sangat takut jika Zilo kenapa-napa, sebab Zilo butuh pengawasan.

"Zilo kamu dimana sih hiks... udah dong ngumpetnya hiks"

Zellya mengedarkan matanya dan tak sengaja ia melihat sepasang sepatu dibawah pohon besar yang ada dibelakang vila. Ia mencoba mendekati meskipun ia juga sangat takut.

"Hiks Zilo takut hiks"

"ZILO??!!!"

"Zeze" Cicit zilo.

"Zilo yaampun kamu kenapa bisa disini sih hiks?" Tanya Zellya sambil mendekap tubuh kokoh Zilo yang kini bergetar menahan isakan.

"Zeze Zilo takut hiks"

"Iya iya ayo kita pergi dari sini" Dan Zellya memutuskan membawa Zilo ke kamarnya.

"Zilo disini bentar ya, Zeze mau ambil tisu dulu"

"Enggak" Tolaknya dengan mencekal tangan Zellya erat.

"Zilo?"

"Enggak mau Zeze disini aja Zilo takut hiks"

"Yaudah iya Zeze disini, sekarang Zilo tidur ya Zeze temenin"

Dengan perlahan isakan Zilo hilang digantikan dengan dengkuran halus.

"Keknya gue harus tanya tante Ayunda deh. Gak mungkin Zilo takut tanpa alesan" ucapnya sambil menatap Zilo yang terlelap dengan wajah yang penuh derai air matanya.

*

*

*

TBC


mr.DRAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang