1

15K 814 17
                                    

happy reading

.

.

.

----------------------------------------------------------------------------

DUK

"Eh sorry sorry lo gak papa kan?"

"Aww sshh....hiks mamaa..."

"Ah eh jangan nangis dong ntar dikira gue apa-apain lagi" Panik gadis berkucir kuda itu.

"Mama hiks sakit"

"Aduh cup cup cup jangan nangis dong?" Bujuk gadis itu dengan panik sembari mengusap-usap punggung cowok yang tak sengaja ia tabrak tadi. Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya menghampiri mereka.

"Yaampun sayang kamu gak papa?" Tanya wanita cantik paruh baya itu yang mungkin adalah ibunya.

"Permisi tante maaf tadi saya gak sengaja nabrak em anak tante?" Ucapnya dengan tangan masih mengusap punggung tegap cowok itu guna menenangkan.

"Oh iya gak papa kok nak, bisa bantuin tante bawa dia ke kursi itu?" Tunjuk wanita itu mengarah ke sebuah bangku taman yang tak jauh dari mereka.

"Iya tante bisa"

Mereka membopong cowok yang masih sesenggukan itu ke kursi taman yang ditunjuk wanita tadi.

"Hiks mama sakit"

"Iya Zilo ini mau mama obatin"

Beruntungnya wanita itu selalu membawa P3K kemana pun mereka beerpergian.

Merrel zilo Denasta, cowok tampan keturunan dari keluarga terpandang Denasta yang pernah mengalami peristiwa kelam di masa lalunya.

"Tante boleh saya aja gak tan yang ngobatin? Kan saya tadi penyebabnya"

"Oh ya udah boleh, ini nak" Wanita itupun memberikan obat-obatan ke tangan gadis itu.

"Kalau boleh tau nama kamu siapa?"

"nama saya Zellya tante"

Zellya Safa Agista, cewek manis yang bisa membuat siapapun yang melihatnya tidak akan bosan dengan pahatan wajahnya. Dengan kulit putih bersih alami dan sosok yang bisa merubah sifat dimanapun dan kapanpun ia berada. Zellya juga bisa menjadi sosok feminim dan bisa menjadi sosok gadis yang bar-bar.

"Aww sakit hiks" Rintih kesakitan Zilo membuat Zellya yang sedang mengobatinya terperanjat kaget, mengakibatkan tangan gadis itu berhenti bergerak mengobati.

"Diem Zilo kamu ini tuh kebiasaan ceroboh"

"Sakit mama hiks"

"Huft cup cup cup anak mama gak boleh cengeng nanti gantengnya ilang" Zellya yang mendengarkan percakapan antara ibu dan anak itu hanya bisa diam menyimak.

"Nih udah tan, kalau gitu saya ijin pamit ya tan, maaf juga yang tadi"

"Iya gak papa kok, anak tante juga suka ceroboh. Yaudah kamu hati-hati ya"

Mendengar persetujuan dari wanita itu ia tersenyum dan mengangguk. Namun, belum selangkah ia beranjak telah ada yang mencegahnya.

"GAK BOLEH"

"Zilo kamu gak boleh gitu, dia kan mau pulang masa gak boleh nak?"

"Dia harus tanggung jawab mama, nih liat kaki Zilo berdarah hiks"

Zellya hanya bisa diam dan meneguk salivanya susah payah saat cowok itu kembali ingin menangis.

'Buset dah nih cowok ganteng-ganteng childish banget' Batin Zellya.

"Terus kamu maunya gimana sayang?"

"Zilo gamau sama Ula, Ula gantiin sama dia ya mama" Pintanya dengan tatapan memohon.

Ula adalah nama panggilan pengasuh yang dulu mengasuh Zilo.

"Kamu yakin?" Tanya wanita itu dan diangguki Zilo.

"Yaudah Zellya sini sayang kamu duduk dulu"

Mau tak mau pun Zellya duduk disamping wanita itu karena tak enak jika menolaknya meskipun ia dilanda kebingungan.

"Zellya kamu mau gak kalau jadi pengasuh zilo? tenang aja kamu dibayar kok"

"Peng-pengasuh tante?" Zellya kaget? jelas, namun ia bisa mengendalikan ekspresinya.

"Iya pengasuh. Jadi gini, saya tidak tahu pasti apa yang terjadi pada Zilo yang terlihat aneh dan saya membawanya ke rumah sakit karena saya takut dia kenapa-napa. Saat saya bawa ke rumah sakit dokter mengatakan jika Zilo mungkin mengidap post traumatic stress disorder dan menyarankan untuk dibawa ke psikolog. Saat itu umurnya 13 tahun. Karena mungkin Zilo kelamaan berobat jadi dia beda dari anak lain"

Post traumatic stress disorder (PTSD) adalah jenis gangguan jiwa yang mengikuti peristiwa traumatis atau menakutkan di masa lampau. Seseorang yang mengalami PTSD umumnya mempunyai pikiran maupun kenangan yang abadi dan cenderung 'kebas' secara emosional. Keadaan tersebut terjadi ketika seseorang mengembangkan gejala emosional atau perilaku dalam menanggapi peristiwa maupun situasi yang menegangkan.

"Maaf tante sebelumnya, jika Zilo sakit dari umur 13 lalu kenapa tante tak tahu penyebabnya? Dan maaf maksudnya beda dari anak lain apa ya tan?"

"......" Melihat raut wajah wanita itu membuat Zellya merasa tak enak karena menanyakan pertanyaan yang mungkin menyinggung wanita itu.

"Maaf tante kalau-"

"Gapapa kok sayang, waktu itu tante emang gak pernah dirumah, semenjak meninggalnya papanya Zilo tante jadi gila kerja dan melupakan bahwa tante memiliki seorang anak. Lalu Zilo tante titipin sama adik suami tante dan saat itu adik suami tante bilang kalau Zilo sering ngamuk, tante langsung pulang dan bawa zilo ke rumah sakit, dan ya gini sifat zilo gak seperti anak umum seusianya" Ucapnya sambil mengusap sayang kepala Zilo yang saat ini sedang menggembung-gembungkan pipinya.

"Jadi gimana kamu mau?"

"Tapi tante saya kan masih sekolah"

"Gak papa sepulang sekolah nanti kamu bisa langsung kerumah saya, saya yang ijinin ke orang tua kamu gimana?"

"Eh gak usah tante lagian orang tua saya gak dirumah"

"Emm... Saya kerumah tante pulang sekolah aja deh" Putusnya, ia juga tak enak untuk menolak.

"Syukurlah kamu mau, yaudah kamu bisa kirim alamat kamu biar sopir tante yang jemput"

"Gak perlu repot-repot tan, saya berangkat sendiri aja"

"Yaudah ini kartu nama tante disitu ada nomor telepon dan alamatnya, kamu bisa kesana besok"

Zellya menerima kartu nama tersebut dan memasukkannya kedalam sling bag yang ia bawa.

"Yaudah kalau gitu saya pamit ya tante"

"Iya sayang hati-hati"

"Dah zellya" ucap Zilo semangat.

"Dah zilo" Dan Zellya membalas lambaian tangan Zilo kikuk.







TBC

mr.DRAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang