27

2.1K 141 0
                                    

Happy Reading

.

.

.

------------------------------------------------------------------------

"Eunghh"

"Wah wah wah sepertinya tuan putri udah bangun guys"

"Nadia?" Lirihnya.

"Iya ini gue! Kenapa? kaget?"

"Lo apa-apaan sih Nad, lepasin gue!"

"Lepasin lo? Sorry ya Zellya yang kepintarannya sampai dikenang banyak orang. Gue nunggu hari ini itu lama banget dan dengan enaknya lo bilang apa? Lepasin? Wow, that's imposible!"

"Mau lo apa sih hah?"

"Mau gue? LO MATI!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Gue kurang tau setan apa yang sekarang nempel dibadan lo tapi gue cuma mau bilang dengan lo bunuh gue itu akan percuma Nadia"

"Apa? Gue bunuh lo? Hahahahahaha, bukan gue Zellya tapi orang yang selama ini lo percaya!"

Manik mata Zellya mlihat seseorang yang baru saja memasuki ruangan pengap itu.

"Bella?"

"Kenapa hm?"

"Lo?"

"Kenapa? Lo pikir selama ini gue tulus temenan sama lo? ENGGAK!"

"kenapa lo lakuin ini Bel?"

"Lo masih nanya kenapa?"

"Lo sadar apa enggak sih hah kalau gue suka sama Zilo? tapi semuanya bagi Zilo hanya ada lo, lo dan lo! Gue muak tau gak! Selama bertahun-tahun gue kenal dia bahkan sebelum adanya Nadia tapi sama sekali dia gak ngelirik gue itu semua karena LO ZELLYA!" Lanjut Bella dengan dipenuhi amarah.

"Karena gue? Lo sadar apa yang lo ucapin Bel?"

"Iya gue sadar dan itu semua karena lo!"

"HAHAHAHA karena gue ya? Mungkin karena sifat lo yang kayak iblis ini ngebuat semua orang ngejauhin lo. Gue tau akhirnya kenapa banyak yang gak suka sama lo, ternyata kayak gini sifat aslinya"

Plak

"Tutup mulut sampah lo Zellya! Iya! Ini memang sifat asli gue, dan kali ini gue akan tunjukin sifat iblis yang barusan lo bilang!"

Plak

Bugh

Suara tamparan dan pukulan lah yang kini menggema di ruangan itu. Zellya yang diperlakukan sedemikian hanya bisa pasrah karena tubuhnya yang belum sembuh dan masih terasa lemas.

"Itu kan yang lo mau?"

"Udah Bel jangan biarin dia mati dulu!" Setelah mengatakan itu, Nadia dan Bella pun berlalu pergi meninggalkan Zellya yang menahan rasa sakit.

Sungguh tamparan dari Bella rasanya bukan main-main. Ia merasa bahwa Bella melakukannya dengan sekuat tenaga.

"Aiiisshh panas banget rasanya"

Sedangkan dilain tempat, tepatnya di sebuah rumah sakit mereka semua telah kebingungan mencari keberadaan Zellya yang tiba-tiba menghilang.

"Pah gimana dong ini Zellya belum ketemu"

"Sabar ya Mah, kita pasti bisa nemuin Zellya"

"Tante, om, kita ijin buat nyari Zellya diluar ya, kalau kita cuma nyari di sekitaran rumah sakit mungkin bakalan lama juga" Ijin Marcel, karena tak mungkin jika ia tak ijin terlebih dahulu. Yang ada jika ia dibutuhkan oleh kedua orang tua Zellya merka akan kebingungan mencarinya.

mr.DRAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang