24

1.8K 148 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

---------------------------------------------------

Hampir sebulan lamanya Merrel pergi dan selama itu tak pernah ada kabar apapun yang diterima Zellya. Namun, Zellya juga sadar diri akan hal itu... Memang siapa dia yang harus wajib diberi kabar?

Selama itu pula Zellya dibuntuti sama para kacung dari lelaki yang menghilang bagai ditelan bumi itu.

Meskipun selalu mendengar perdebatan antara Miko dan musuhnya alias Riko, Zellya tetap merasa bersyukur setidaknya ada hal yang membuatnya betah selama di sekolah.

Bahkan saat ini jam olahraga kelas mereka digabungkan karena guru yang mengajar kelas Zellya sedang berhalangan datang.

Suasana keseruan yang riuh itu membuat banyak pasang mata yang tertarik untuk melihat pertandingan antara kelompok Zellya dan Amel.

"Ayok semangat Zel lo pasti bisaaa!" Teriak salah satu siswa kelas Zellya dan Amel.

"Semangat Zel nanti gue kasih stiker lope lope"

"Cih Zellya Zellya dan Zellya. Muak gue" Cibir Amel.

"Halah bilang aja lo iri karena gak ada yang dukung" Celetuk salah satu siswi.

Perdebatan pun semakin memanas bahkan Amel jelas sekali jika sedang terselimuti amarah.

Selagi mereka berdebat, Nadia berjalan angkuh dan langsung menampar pipi Zellya dengan keras hingga terdengar suara nyaring, sampai menghentikan perdebatan Amel dkk.

"Maksud lo apa hm?" Tanya Zellya dengan nada rendah.

"Itu buat lo yang udah sok kecakepan ngedekitin Merrel! Sekarang gue tanya dimana dia selama ini hah?"

"Emang lo sepenting apa buat dia?"

Nadia yang geram mengangkat tangannya guna menampar kembali Zellya, namun sayangnya kalah cepat dengan tangan Zellya yang telah melayangkan tamparan di pipinya.

"ZELLYA" teriak seseorang mengalihkan semua pandangan mata.

"El" Gumamnya lirih.

Entah mengapa mendengar suara lantang lelaki itu membut tubuhnya bergetar takut.

"Jadi gini lo saat gue tinggal? Lo cewek Ze.. Gak seharusnya main tangan!" Ucapnya penuh penekanan.

Zellya tercekat, ia tak menduga jika Merrel akan memarahinya. Bahkan ingin menjawab pun suaranya serasa hilang.

"Jawab Ze jangan buat gue kecewa"

"Iya gue nampar dia karena dia duluan yang tiba-tiba dateng terus nampar gue. Apa gue gak boleh bela diri gue sendiri?"

"Tapi gak harus main tangan dong Ze"

"Temen lo berdua waras gak sih? Lah tuh cewek kan awalnya main tangan trus Zellya harus balas pake apa?" Celetuk Riko.

"Entahlah gue juga gak tau cara kerja otak orang pinter" Jawab Marcel yang diangguki Miko.

"Trus lo pengennya gue bales pake apa? Kaki? Gak ngotak ya lo El! Lo pikir gue bakal diem aja kalau diri gue sendiri direndahin? Enggak! Harusnya lo mikir dia duluan main tangan yakali gak gue bales" Ucapnya dan melenggang pergi.

"Lo gak papa?" Tanyanya pada Nadia yang kini pipinya bersemu merah.

"Lo gila Rel?" Sahut Miko kesal.

"Lo malah belain tuh cewek uler yang jelas-jelas salah? Gini deh lo liat pasti cuma pas Zellya nabok doang kan? Lo gak liat kronologinya kan?" Lanjutnya menggebu.

"Ayo Nad obatin pipi lo dulu" Titah Merrel kepada Nadia dan menghiraukan uacapan Miko.

"Merrel bangsat!" Umpatnya.

"Kenapa dia jadi bela Nadia?" Bingung Marcel.

"Gue gak tau jalan pikir temen lo sumpa" Kepala Riko pun terasa pusing setelah mencerna kejadian didepan matanya yang sangat tak masuk akal logika itu.

Sementara ditempat lain perasaan Zellya sangat campur aduk antara senang, kecewa, dan marah. Ia senang karena Merrel telah kembali tapi ia tak habis pikir dengan semua yang terjadi tadi.

"Sebenernya tuh dia abis kepentok apaan?"

Ia tak sedih dengan ucapan Merrel karena ia bukan tipe orang yang memasukkan omongan kedalam hati.

Menurutnya jika itu merugikan maka buanglah dan jangan diingat agar kondisi tidak tercemar.

"Makasih ya Merrel kamu udah bantuin aku"

"Sama-sama gue mewakili Zellya minta maaf sama lo, gue juga baru tau kalau dia bisa sampai kayak gitu"

"Kamu gak perlu minta maaf ini bukan salah kamu" Jawab nya dengan nada sok imut.

"Yaudah sekarang gue anter lo balik" Lanjut Merrel.

###

"Eh eh eh lo liat Merrel kemana gak?"

"Tadi gue liat dia keparkiran sama anak baru yang sering ribut sama Zellya"

"Serius?"

"Iya" Balasnya malas.

"Yaudah makasih" Miko langsung berlari menuju Marcel dan Riko yang sedang menunggu info dari Miko. Kadang menyuruh orang lebih asik daripada harus bersusah payah. Jangan dicontoh oke!

"Gimana?" Tanya Marcel tak sabaran.

"Katanya dia keparkiran sama Nadia"

"What?"

"Yaudah lah terserah tuh anak aja, ayo dah ke kelas" Ajak Marcel ia lelah dengan pola pikir teman pintarnya itu.

"Permisi, kalian lihat Zellya gak?" Ketiganya menghentikan langkahnya.

"Lo berdua duluan aja" Titah Marcel dan diangguki mereka berdua.

"Kita gak ada yang liat, tadi dia abis debat sama Merrel langsung pergi sampai sekarang belom keliatan batang idungnya. Lo ada perlu apa bel?" Lanjutnya.

"Ah enggak gue takutnya Zellya bakal kalian marahin juga" Kikuk Bella.

"Enggak lah ngapain. Kita udah tau kronologinya, emang dasarnya Merrel goblok yang main nyimpulin sendiri"

'Bego banget si Zilo malah nyalahin Zellya' batinnya mendengus.

"Hey kenapa?" Oktaf suara Marcel yang meninggi membuat Bella tersadar akan lamunannya.

"Ha? Eh enggak kok gak papa kalau gitu gue duluan ya dan sorry ganggu"

"Santai" Setelah itu mereka melanjutkan tujuan masing-masing.

'Ternyata cuman gitu doang mereka udah merenggang keknya rencana nyingkirin Zellya gak dulu deh. Jauhin Zilo sama Zellya aja udah gampang' batin seseorang terkikik geli.

"Zilo mama mau ngomong sama kamu"

"Kenapa ma?"

"Maksud kamu apa bawa-bawa Nadia kesini?"

"Ma dia lagi sakit dan dia dirumah sendirian kasian ma"

"Terus nanti kalau Zellya kesini gimana Zilo"

"Ma jangan bawa-bawa Zellya dia yang udah buat Nadia sakit!"

"Kamu kenapa jadi belain Nadia sih? Inget Zilo dia yang udah bikin kamu menderita lebih mending Zellya dimana-mana"

"ZELLYA ZELLYA ZELLYA stop ma jangan bawa-bawa nama dia apalagi didepan Zilo!" Ucapnya dan melenggang pergi.

"Astaga anak gue kenapa lagi ya tuhann"

Sementara Nadia yang mendengar perdebatan antara ibu dan anak itu tersenyum girang. Ternyata semudah itu menyingkirkan Zellya dari Merrel.

"Cih cuma gitu doang kemampuan lo Zel. Liat aja bakalan ada yang lebih wow dari ini semua. Gue harus ngasih tau Amel kalau rencana nya berjalan sesuai apa yang diharapkan"

TBC

----------------------

mr.DRAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang