8

4.9K 363 18
                                    

Happy Reading

.

.

.

----------------------------------------------


Sudah terhitung satu bulan lamanya Zellya sibuk dengan ujian kenaikan kelasnya dan selama itu pula ia tak bertukar kabar dengan Zilo lewat tante Ayunda, dan begitupun sebaliknya.

"Zk bosen ah gue, udah gak punya temen sekolah otw liburan terus gue ngapain anjir?"

"Kangen Zilo huwaa" Teriak Zellya.

Tok tok tok

"ZEL KAMU KENAPA TERIAK SIH?"

"MAMA JUGA TERIAK ITU"

"KARENA KAMU TERIAK"

Kesal karena mamanya, Zellya membuka pintu kamarnya.

"Apa sih ma?"

"Masa nanya orang tua nadanya gitu?"

"Ck, mamaku tersayang tercintah terlope-lope... kenapa maaaaaaa?"

"Muji mamanya kok gak iklas" Cibir Zela.

"Maaaa!"

"Iya-iya ini loh mama mau ikut papa ke Manado"

"Ngapain mama ikut papa?"

"Ya terserah mama lah kamu juga kerja lagi sana ke Zilo"

"Ma serius deh, mama berangkat sekarang?"

"Minta seriusin sana sama Zilo jangan kira mama gak denger kamu teriak apa ya tiap hari"

Blus

Muka Zellya seketika memerah mendengar pernyataan mamanya yang emang bener.

"Apasih ma yaudah kapan berangkat? Dari tadi aku capek ngulangi pertanyaan"

"Kamu gak liat mama cantik plus bawa koper gede gini?"

"Yaudah sana berangkat"

"Durhaka ya kamu, harusnya turun kek nganter sampai depan."

"Iya ini aku turun ma nemuin papa sekalian ish"

Dengan kesal Zellya berjalan mendahului mamanya dan menghiraukan cibiran mamanya yang sangat amat jelas terdengar di telinga Zellya.

"Papa!" Panggil Zellya dan langsung memeluk papanya.

"Manja banget anak papa, papa tinggal dulu ya sayang cuman sebentar kok"

"Halah sebentarnya kalian itu kira-kira ya tiga sampai lima bulan sama aja setengah tahunan"

"Kan mama sama papa juga sering pulang"

"Iya deh iya pokoknya kalian harus jaga kesehatan maaf aku gak bisa ikut nganter sampai bandara"

"Gak papa sayang kamu baik-baik di rumah, jangan ngrepotin bi Ina terus. Dan jangan lupa kerja lagi sana ke Zilo" Ucap Zela.

"Iya ma iya sana dah berangkat"

"Hahahahaha yaudah kita berangkat ya sayang" Ucap Wahyu dan mengecup kening anak tercintanya diikuti Zela yang memeluk anaknya yang akan sangat ia rindukan nanti.

Zellya melihat mobil yang ditumpangi kedua orang tuanya melesat meninggalkan perkarangan rumahnya. Dan Zellya hanya bisa menghela napas pasrah.

'huft sudah biasa' batinya.

mr.DRAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang