Cerita ini hasil karya teman dekat
Aku hanya bantu revisi dan publish
So, aku harus menunggu dia untuk update ceritaSelamat membaca
Keesok harinya Luhan ijin dari sekolah. Aku mencoba menghubunginya seharian ini tapi nihil. Luhan seperti menghilang sementara.
"Heihei, coba lihat si anak cupu ini?" Suara yg tak asing menepuk pundakku. Kris Wu.
"Apa yang dilakukannya?" tanyanya sambil melirik ke arah ponsel yang kupegang.
"Kurasa dia mulai selingkuh darimu," tambah Baek yang duduk di mejaku.
"Benarkah? Kukira kau cuma menyukaiku," kata Kris memasang wajah pura-pura kecewa yang buatku muak. Dia merebut ponselku. Aku berusaha merebut kembali dan dia melototiku. Mengerikan.
"Hoi!" Yibo muncul dibalik Kris Wu.
"Ayo ke kantin. Aku lapar," katanya sambil mengusap perut.
Dasar beruang besar.
"Heh? Aku masih ingin main main dengan anak cupu ini," kata Kris.
"Ayolahhh aku lapar ... kalian tega padaku?? Cepat ke kantin sebelum aku memakan apapun dikelas ini!"
Kekanakan sekali. Ingat umurmu Yibo.
"Yeah ... aku juga sedikit lapar," balas Baek.
Aku berusaha merebut kembali ponselku saat Kris Wu lengah, dan lekas berlari ke luar kelas. Aku dengar dia meneriakiku. Tapi aku tak perduli.
"Ahahahahahaha, kau menakuti seorang siswa cupu, itu pasti karna wajahmu mengerikan," ledek Baek.
"Berisik ... aku akan membalasnya nanti," sungut Kris.
"Sudahlah, apa kalian tahu. Ada siswi hot pertukaran pelajar pagi ini ... dan sekarang dia di kantin," ucap Yibo mengalihkan kedua kawan nya.
"Baiklah ayo kita ke kantin!" kata Kris riang.
Three pig head. Kataku saat mereka melewati tempat persembunyianku. Kuperiksa ponselku. Aku khawatir Kris Wu sudah merusaknya.
Lalu kuintip kembali mereka bertiga yang berjalan menuju kantin. Setelah cukup jauh aku ke luar dari persembunyianku.
Yibo terlihat celingukan. Entah apa yg dicarinya lalu matanya menemukan di mana aku berdiri. Apa ini cuma perasaanku? Aku yakin dia melihat ke arahku dan tersenyum. Aku terdiam. Kuharap dia tidak memberi tahu kawan kawan nya.
#
"Yo yo ... dia benar benar hot!" kata Kris menunjuk Dilreba siswi kelas satu.
"Aku akan mengajaknya ke pesta nanti!"Yibo hanya melirik tak tertarik dan kembali ke makan siangnya.
"Bagaimana dengan si anak cupu? Kau sudah mengajaknya kan??" kata Baek mengisyaratkanku yang sedang memakan sandwich di kursi pecundang.
"Bukan aku ... Yibo yang mengajaknya."
"You did?" Baek melirik Yibo di sebelahnya.
Yibo mengangkat kedua bahunya. "Aku tidak mengajaknya. Dia menolak diajakmu dan dia memilihku. Aku lebih menarik darimu, Kris!" ledeknya diikuti tawanya yang mengelegar.
Mereka tertawa dan aku menahan mualku."Hei, Cupu!!" teriak Kris padaku.
Sial. Apa mereka tak tahu aku sedang menikmati makan siangku. Aku berdiri menghampiri meja mereka.