48

368 49 9
                                    

.













.











.












.

"Je..,"








"Maaf, Ma. Aku gak bisa, Mama tahu kan aku sedang sibuk sibuk nya sekarang ini buat persiapan ujian semester satu. Aku gak bisa pulang sekarang, apalagi sampai nginep. Aku sudah kelas tiga sekarang. Gak bisa santai santai lagi, Ma."






"Kamu gak sayang Mama lagi, Je."








"Bukan itu maksudnya, Ma. Aku sayang banget sama Mama. Tapi sekarang memang gak ada waktu. Aku janji liburan semester nanti pulang. Cuman nunggu tiga minggu lagi, Ma."







"Tiga minggu itu lama, Je. Apa kamu gak mau pulang karena kak Felix? Ingat Je, kak Felix itu istri ayah sekarang. Itu berarti kak Felix juga Mama kamu sekarang. Mama mohon kamu lupain perasaan kamu ke kak Felix. Perasaan itu sekarang di larang."








"Aku sudah lupain kak Felix kok, Ma. Mama tenang aja."








"Kamu pulang ya, besok hari sabtu kan. Mama rindu sama kamu."










"Ma, Aku harus belajar dan les tambahan. Aku gak bisa pulang."







"Enggak.., enggak ada penolakan. Nanti sore mas Taehyung bakal jemput kamu di asrama. Jangan coba coba kabur!"










"Tapi, Ma....,"









"Jangan jadi anak durhaka kamu, Je. Pokoknya kamu harus pulang nanti. Mama tutup teleponnya."








"Huuffthh...," Jeongin menghela napasnya kasar setelah sambungan telepon itu terputus.










'Gak semudah itu, Ma. Aku ngelupain kak Felix. Dia cinta pertama ku. Dia orang pertama yang membuat ku tidak bisa tidur dan terus terbayang wajah nya. Dia yang membawa ku ke dunia yang sebenarnya. Bukan dunia yang selama ini ayah dan mama bangun untuk ku. Melenyapkan bayang nya itu sangat sulit. Dan aku hanya mencoba melakukan apa yang mama ingin kan. Melupakan kak Felix.' Lirih Jeongin menatap layar ponsel nya nanar.











Ah.., kenapa juga dia belum bisa mengganti wallpapernya dengan gambar lain. Sial.., ini benat benar-benar menyesakkan nya. Felix dan segala kenangannya membuat batinnya tersiksa.

.













.













.













.

"BRAAAKKK...!!!!"








Felix terkejut begitu meja di depannya itu digebrak keras oleh Hyunjin yang menatapnya kemusuhan. Felix yang tadi sempat melamunkan permasalahan dirinya dan sang suami itu pun tersadar.









"Ada apa kak? Kok mukul meja gitu?" tanya Felix basa basi.







"Gak usah sok polos kamu, Fel!" sengit Hyunjin menunjuk wajah Felix marah.








Nyonya HANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang