32

322 41 37
                                    

231120
.









.










.








.






.

Malam telah larut, namun Jeongin enggan beranjak dari sofa empuk nya. Dia masih asyik bergelung dengan selimut dengan tv yang menyala itu. Tidak.., Jeongin tidak sedang menonton acara yang tayang di tv tersebut. Dia menyalakan nya hanya untuk menemani nya termenung di malam yang gelap ini. Suasana nya sunyi dan sepi di rumah besar yang menjadi tempat tinggal nya ini. Karena para penghuni lain nya telah pergi ke alam mimpi.

"Ayah kapan pulang ya? Aku ingin sekali membicarakan masalah ini kepada Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah kapan pulang ya? Aku ingin sekali membicarakan masalah ini kepada Ayah. Aku tak berani jujur kepada Mama. Meski ini sudah aku niat kan. Aku masih takut melihat Mama kecewa. Sedangkan Ayah pasti akan paham dan mengerti tentang masalah ini. Ayah pasti tau cara untuk mengatasi nya. " obrol Jeongin kepada diri nya sendiri.

" Drrttt..., Drrtt..., Drrrt...., "

Jeongin menoleh kan kepala nya melihat hp nya yang bergetar. Seperti ada panggilan masuk. Tapi siapa yang menelepon nya selarut ini. Ini sudah hampir jam dua belas malam. Sebenarnya Jeongin enggan mengangkat nya. Namun karena hp nya tak berhenti bergetar. Jeongin pun segera meraih hp tersebut dan mengangkat telpon itu.

"Halo, pak Mingyu. Ada apa malam malam nelpon?" tanya Jeongin kepada si satpam rumah yang lagi dapat jatah giliran jaga malam ini.

"Anu.., ini tuan muda."

"Anu apa?"


"Ada teman anda di pos depan, mencari anda."

"Teman...? Kok gak di suruh masuk, pak?"


"Sudah saya tawarkan tadi, tapi dia nya gak mau, tuan. Dia hanya ingin bertemu anda di sini."


"Okay lah. Aku akan keluar sebentar lagi. Tunggu ya..,"


"Baik, tuan muda."

Setelah sambungan panggilan nya terputus. Jeongin menyibak selimut yang menggelung nya tadi. Lalu segera beranjak pergi menemui seseorang yang menunggu nya di gerbang rumah, di depan sana. Meskipun dia masih bertanya tanya, siapa teman nya yang bertamu selarut ini. Di tambah lagi di luar sedang hujan deras sekali. Untung saja, dia belum tidur. Kalau sudah tertidur, alamat zonk lah itu dia yang mau menemui nya.


"Lino..," kaget Jeongin saat tahu siapa yang malam malam begini nekat menemui nya. Dengan segera ia pun menghampiri nya.

"Jeongin , hiks...,"

"Lino, ada apa? Baju kamu basah, Lin." Ujar Jeongin saat sadar tubuh Lino yang bergetar kedinginan.


"....,"


Nyonya HANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang