22

402 47 7
                                    

251120

.




.






.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul  sembilan malam. Tapi Jisung masih sibuk di studio musik nya. Semenjak dirinya berhenti dari dunia keartisan nya beberapa tahun lalu. Bukannya lebih leha leha  ternyata ia malah bertambah sibuk dengan pekerjaan nya di dunia perproduseran. Dirinya banyak mendapatkan tawaran untuk mengurus lagu lagu para penyanyi pendatang baru. Akibat ya dirinya harus merelakan lagi sering jauhan sama istri istri nya di rumah.



Selesai berberes dirinya bergegas keluar dari ruangan nya. Berniat mampir ke kedai terlebih dahulu sebelum pulang. Perutnya sudah meronta ronta minta di isi sejak tadi. Tak di sangka nya di sana ia malah bertemu Chan yang kebetulan sedang nyari makan juga. Akhirnya mereka berdua pun makan bersama sambil ngobrol ngobrol ringan. Jisung masih berhubungan baik sekali dengan Chan meski sudah tak bekerja sama lagi. Dia tentu tak lupa siapa yang dulu membawanya ke dunia hiburan yang telah melambung kan nama nya itu. Dia punya hutang budi akan hal itu.



"Ji..," Panggil Chan



"Iya kak," Jisung menoleh kan sedikit kepala nya.


"Itu makanan buat siapa? Masih lapar kah? Bukan kah baru saja makan?" Tanya Chan bingung melihat bungkusan yang ada di tangan Jisung. Hmm.., mereka berdua tadi makan dengan porsi besar ngomong ngomong. Jadi sangat aneh kalau masih mau bungkus bawa pulang.



"Oh.. Ini, buat Felix, kak. Dia tadi pesen buat beliin ini."



"Felix nginep di Apartemen mu lagi? Changbin ke mana?"


"Iya nih, kak. Katanya kak Changbin ke Jepang buat ngurusin perusahaan nya paman Seo." Jawab nya mengingat permintaan Changbin tadi yang ingin menitipkan adik nya pada nya.


Alasan Changbin memilih menitipkan adiknya itu ke Jisung selain karena unit  apartemen mereka yang satu gedung. Juga karena adik nya itu lebih nyaman dengan Jisung ketimbang berada di rumah ayah mereka. Felix tidak dekat dengan ibu dan saudara tiri mereka. Felix hanya nyaman dengan dirinya juga Jisung. Mau di tinggal sendiri di apartemen itu tidak mungkin.


Felix tidak bisa di tinggal sendirian seperti remaja pada umumnya. Adik nya itu akan sering mengalami mimpi buruk kalau sebelum tidur tidak ada yang menemani. Trauma nya masih belum seratus persen sembuh. Menyuruh teman teman adik nya yang menemani tidak mungkin kan. Orang tua mereka pasti akan melarang. Jadi ya opsi yang bisa diambil ya menitipkan Felix ke Jisung. Pria itu kan lebih sering di apartemen nya ketimbang di rumah. Jadi sangat bisa diandalkan lah ya.


"Oh.., begitu. Ngomong - ngomong gak kangen sama istri istri kamu, Ji? Sudah dua minggu gak pulang kan?!"


"Kangen banget kak, rasanya sampai pingin die aja. Huhuhuhuhu..., mau pulang...!! Tapi kerjaan di sini masih ngegunung."


"Ckckckckck..., bahasa nya tambah alay aja ya bapak Han Jisung ini. Anak nya padahal sudah ada dua."


"Kan jiwaku masih muda, kak. Hahahaha...,"



"Dasar kau ini..," Chan menipuk lengan Jisung main main.

"Tapi beneran loh, kak. Coba liat pas aku sama Jeje dan teman-temannya. Kek seumuran gitu. Masih cocok lah jadi anak SHS." Jawab Jisung menaik turun kan alis nya.

"Muka mu emang nipu sih, Ji."


"Hahahaha.., yaudah ya kak, aku pulang duluan. Sampai jumpa." Setelah mengucapkan salam perpisahan itu Jisung pergi meninggalkan Chan di tempat nya.


"Ji.., apa kamu tahu jika kebaikan hati mu itu dianggap lain oleh Felix. Dia ingin memiliki mu dan dia bisa saja menghancurkan kehidupan mu dengan keluarga mu. Jika kau terus terusan perhatian ke dia." Guman Chan yang teringat percakapan nya dengan Felix beberapa hari itu.


Percakapan yang pada akhirnya membuat dia harus kecewa berkali-kali. Bagaimana tidak, dirinya ditolak mentah-mentah oleh Felix untuk kesekian kali nya. Usaha nya itu tak pernah Felix anggap. Felix benar-benar bodoh amat dengan perjuangan nya.

Berbulan-bulan ia selalu berusaha menyakinkan Felix agar mau menerima perasaan nya. Akan tetapi, selama itu pula ia semakin di tampar kenyataan bahwa remaja cantik itu semakin tergila gila kepada pria lain. Dan yang paling menyakiti hati nya itu ternyata yang di gilai Felix adalah Jisung. Iya, Jisung, Han Jisung. Pria yang umurnya tak jauh berbeda dengan dirinya. Umur adalah salah satu alasan mengapa Felix menolaknya. Umur mereka memang terpaut cukup jauh. Dia sadar jika memang agak tidak pantas jika ia meminta Felix membalas perasaan nya. Tapi ia serius dengan perasaan nya. Ia ingin memiliki adik teman nya itu dan menjadikan nya istri satu satu nya untuk dia.


Akan tetapi remaja berfrekles itu menolaknya. Dan malah jatuh cinta dengan Jisung yang jelas jelas sudah punya istri dan anak. Dan hanya menganggap Felix itu adik nya saja tidak lebih. Tentu saja cinta nya itu tak mungkin terbalas. Karena Jisung terlalu mencintai istri istri nya dan tak akan mungkin mau mengkhianati mereka. Ia tahu semua sebab pria itu telah bercerita banyak tentang bagaimana dirinya bisa memiliki dua istri.

Meski paham akan semua fakta itu. Ternyata itu semua tak sama sekali membuat Felix patah hati dan mundur saja dengan cinta nya. Malahan Chan melihat Felix semakin terobsesi dengan Jisung. Felix bahkan nekat berbuat hal hal yang sebenarnya sudah amat keterlaluan ke Jisung. Tapi  bodoh nya Jisung sama sekali tidak paham. Yang pria beristri itu pikirkan malah itu hanya semata seorang adik yang polos dan ingin bermanja dengan kakak nya. Bukan suatu godaan yang biasa dilakukan seseorang yang sedang tertarik kepada orang lainnya.


Sedangkan dirinya yang paham semuanya. Dan tahu tujuan Felix malah tak cukup berani  memberi tahu hal itu kepada Changbin yang notabe nya sang kakak yang bertanggung jawab atas adik nya. Dan Jisung yang menjadi incaran nya. Ia tak cukup berani mengatakan nya. Karena ia tahu bagaimana sifat Felix yang sebenarnya jika menginginkan sesuatu akan menghalalkan segala cara. Meski itu beresiko menghancurkan orang orang sekitarnya.


Ia masih ingat betul bagaimana remaja cantik itu membuat kakaknya berseteru dengan salah satu rekan bisnisnya. Gegara Felix yang tidak suka digoda  dengan kata kata yang sebenarnya masih cukup wajar oleh rekan bisnis Changbin tersebut. Felix menuduh bahwa orang itu telah melecehkan nya. Padahal kenyataan nya tidak begitu. Changbin yang mengira itu sebuah benar, tak terima dan berakhir buruk setelah nyanya dengan sang rekan.


Chan tak mau berakhir seperti itu. Walau bagaimana pun mereka sudah kenal dan berteman sejak lama. Akan sangat tidak nyaman kalau mereka berseteru karena hal yang tidak benar itu. Changbin tahu kalau dirinya menyukai Felix setahun terakhir ini. Dan dia juga tahu kalau Felix menolaknya. Oleh karena nya jika tiba tiba ia mengatakan hal buruk tentang Felix ke Changbin. Bisa saja Changbin malah salah paham kepada nya. Pasti pria itu akan berpikir bahwa dirinya melakukan hal itu karena cinta nya ditolak. Dia hanya berharap Felix akan segera menyerah dengan usaha nya. Dan akhirnya memilih dirinya yang tentu saja tidak akan menimbulkan suatu masalah baru di hidupnya.


Tbc
Halo zheyeng,
Pa kabar, jumpa lagi dengan saye,
Jangan lupa tinggal kan jejaknya ya❤

TbcHalo zheyeng,Pa kabar, jumpa lagi dengan saye,Jangan lupa tinggal kan jejaknya ya❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nyonya HANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang