11. Treairex

1K 78 21
                                    

"Donat itu manis tetapi masih kalah sama senyuman kamu."

—lUgu—

▪︎Selamat Datang dan Selamat Membaca▪︎



























Katanya, penyesalan itu datang diakhir, ya? Namun, apakah kamu tahu kenapa itu terjadi? Banyak faktor yang merujuk bahwa awal mula manusia diberikan pilihan mereka akan membuat keputusan yang sangat lama dipikirkan. Mereka pikir salah satu, padahal keduanya jalan itu tidak akan bisa dilangkahi terus dengan mulus.

Sehingga apa pun yang kamu jalani di awal, tetap kamu lanjutkan sampai akhir. Tidak peduli berapa hasil yang kamu dapatkan, karena itu yang kamu perjuangkan. Bersyukur adalah hal yang mencegah dari sifat mengeluh dan tentunya penyesalanmu itu.

"Athan harap bisa membuat dekorasi acara ini semewah mungkin untuk anniversary Aegros kelima," seru Nathan tersenyum lega sembari mengambarkan sketsa dekorasinya.

"Permisah bapak-bapak jomblo karatan gue punya berita mendidih yang bisa buat orang-orang keselek lalat dan orangnya kebakaran saking panasnya," celetuk Adnovan.

Beranjaknya dia dari duduk, Karna melihat gerak-gerik cowok itu sampai tak lepas dari pengelihatannya. Adnovan mulai menyodorkan ponsel di dalam sakunya, dan benar saja anak itu berani menunjukan foto aibnya kemarin.

"Stop! Gue sunat lo setan!" sergah Karna bangkit dari duduknya menghampiri Adnovan yang tertawa puas.

"Abang ih! Ih abang mah!"

"Apa sih anjir geli!" Rafel menampakan ekspresi ingin muntah melihat Adnovan yang malah berlari kearahnya untuk meminta perlindungan dari amukan Karna.

Karna mencubit keras pinggang Adnovan sekencang mungkin menyalurkan kekesalannya. Adnovan menjerit sampai inti Aegross hampir meloncat ke alam lain, Rainan dan Nathan memilih pergi jika sudah seperti ini, alasan mereka hanyalah banyak urusan di luar.

"Elo sangat tidak berperikemanusiaan!" ujar Adnovan mengelus pinggangnya yang memerah karena cubitan dari Karna.

Karna memutar bola matanya malas, "Wajar lo kan hewan."

"Udah! Udah! Buset, cuman foto doang," kata Mahen yang sedari tadi sibuk mengutak-atik ponselnya sembari diam-diam tertawa kecil.

"Orang gila enggak diajak," sahut Algevan yang terus memperhatikan tingkah aneh Mahen.

Mahen tersenyum miris, "Alge, gue enggak gila, gue cuman mabok karena tuh cewek gila."

"Mentok-mentok dihubungan tanpa status, gagal move on bertahun-tahun, apakah gue harus ajarin lo tentang cinta?" Perkataan Karna lantas membuat Mahen berpikir keras dalam lamunannya.

"Enggak guna ngasih tahu orang yang jatuh cinta sama virtual, yang mereka sayang tuh hp, sementara zaman sekarang hp tuh banyak disalah gunakan buat penipuan," kata Adnovan yang tumben bijak.

"Serah lo pada deh, gue emang belum beruntung soal cinta kayak yang kalian bilang itu," balas Mahen.

Mahen beranjak dari duduknya dan tanpa sepatah kata pun meninggalkan markas Aegross dengan wajah datar. Mereka semua mengembuskan napas berat, ternyata semudah-mudahnya Karna dan Adnovan ganti-ganti pasangan ada yang lebih sulit yaitu soal Mahen.

"Gue cuman enggak mau dia jadi cowok galau karena cinta," ucap Karna sangat iba.

"Alge, Karna, di anniversary Aegross nanti kita bakal sekaligus nyambut Yahasiro yang pulang dari Jepang. Gue harap sih kekacauan yang di markas Aegross ini cuman kemarin aja," kata Rafel yang merapikan jaket kebangaannya bertuliskan nama Aegross.

LUGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang