17. Trending Topik TRB

559 49 19
                                    

"Karena saat kita jatuh cinta kita hanya akan sibuk memikirkan rasa bahagianya, hingga lupa sesakit apa hati nanti kita terluka."

—luGu—



























Taruna Rajawali Bangsa, dibuat panas dengan topik yang berkeliaran bebas di dalamnya. Buah dari bibir itu sampai ke sekolah sebelah juga, membuat Rainan geram ditatap banyak orang.

"Kerjaan siapa sih?!" bentak Rainan.

Tangannya yang sudah mengepal meninju meja sampai terbelah menjadi dua. Rainan tidak peduli itu, karena pihak dewan guru pun tidak ada yang mau turun ke lapangan untuk membereskan ini semua.

Adnovan menghampiri Rainan yang mengamuk di kelasnya.

"Rai! Rai! Adek lo nangis!" serunya dengan keringat yang terus mengucur di dahi.

"Biadab! Gue enggak akan buat siapa pun yang nyebarin berita ini selamat!"

Rainan pergi mendahului Adnovan yang mengernyit heran, memangnya ada apa di pagi buta seperti ini. Apalagi Nathan yang menangis tak henti, membuat Adnovan semakin kebingungan.

"Eh?"

Adnovan melirik salah satu poster di jendela kelas. Kebingungannya terganti dengan rasa jantung yang berdebar kencang dan gejolak panas yang mengepul di kepalanya.

"Nyari masalah banget nih! Aegross pada ke mana sih?!"

Adnovan berlari ke kelas Algevan, dia tidak peduli tatapan aneh dari beberapa murid lain. Sementara dari tadi dia belum berpas-pasan dengan anggota Aegross maupun inti Aegross.

"ALGE, RAFEL!!" teriak Adnovan.

Suara yang menggelegar itu membuyarkan kefokusan anak-anak yang sedang mengerjakan pr minggu lalu yang belum selesai.

"Buset, salam dulu kek!" tegur ketua kelas.

"Assalamualaikum, mana si Alge sama Rafel ada urusan penting nih!" seru Adnovan.

Sekreraris kelas itu menghampiri Adnovan dengan tatapan sinisnya, dia menghadang langkah adik Algevan tersebut untuk menyerobot masuk ke kelas.

"Waalaikumussalam, dengerin ini baik-baik. Alge sama Rafel bolos dari pelajaran pertama tadi," ucapnya.

"Oh, gitu ya? Makasih!"

Adnovan pun kembali mencari-cari keberadaan Algevan dan Rafel, dia terpaksa melangkahkan kaki ke ruangan OSIS. Belum saja sampai di ambang pintu, semua beberapa pasang mata tak sengaja melihatnya dengan lirikan sinis.

"Ada masalah yang nimpa inti Aegross kenapa lo pada masih santai di sini?"

Perkataan itu semakin mengecil karena teriakan Rafel yang terus menyerang anggota OSIS.

"ELO NGAPAIN NYEBARIN BERITA GINI?!"

"Jangan karena lo punya jabatan lo bebas mencemari nama baik anak TRB!!"

Rafel mengempaskan tas kecil dari atas meja, salah satu anggotanya pun menghampiri Rafel dengan tatapan dingin.

"Salah sendiri kenapa Aegross enggak bubar dari dulu? Aegross bukan contoh yang baik buat anak TRB dan asal lo tahu anak Aegross harusnya udah di hengkang dari sekolah ini, pembawa masalah! Enggak guna! Sampah!"

LUGU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang