"Orang yang paling menyedihkan adalah penghibur pelipur lara orang lain, dibalik senyum palsu ada ribuan gundah gulana dalam dirinya."
-lUgU-
♡Selamat Datang dan Selamat Membaca♡
Tibalah Saatnya Aegros merayakan waktu yang telah mereka tunggu sejak lama. Tampak markas di dalam mau pun luar sudah dipenuhi anggota Aegros, acara sudah dimulai sejak tadi. Bahkan belum ada tanda-tanda pernyerangan dari Gramor.
"Yuk bisa yuk traktir seratus ribu tiap anggota ketua," celetuk Adnovan mengeluarkan kodean keras pada Karna yang masih acuh tak acuh.
"BANG BELI BAWANG~~"
"BELI BAWANG GAK PAKE DUITT~"
"ABANG GANTENG JANGAN PELIT~"
"PELITTT~"
Karna mendengus kesal melihat kegaduhan tiga manusia kurang ajar di depannya itu. Rafel, Adnovan dan Mahen hanya cengengesan karena berhasil membuat Karna terusik.
"Masih aman, kan?" bisik Sarani yang diangguki oleh Algevan. Mereka berdua masih memantau bagian luar yang bisa saja mendadak dapat serangan.
"Ayolah, Bang kita doain rezekinya tambah banyak biar ngasih ke kita juga lebih banyak," kata Adnovan memang tidak tahu diri.
Sang ketua Aegros itu pun membuka layar ponselnya, setelah lama akhirnya dia memutuskan untuk mentraktir semua anggotanya makan-makan. Mereka pun bersorak ramai dan semakin larut dalam perayaannya.
"Merdekaa!! Ini baru ketua Aegros paling ganteng," puji Rafel yang membuat Karna salah tingkah.
Malam yang semakin larut, tetapi mereka sama sekali betah untuk tetap menunggu acara puncaknya. Sambil menunggu penyambutan inti Aegros yang dari Jepang, Karna terus menghubungi temannya itu kapan akan sampai, orang Jepang juga bisa ngaret.
"Novan, lo yakin pertahanannya aman?" Adnovan menoleh ke arah Sarani, lelaki itu pun pergi membawa Sarani menjauh dari kerumunan.
"Gue agak ragu sama Mahen," desisnya.
Sarani melirik ke arah perkumpulan Aegros yang di tengah-tengah ada Mahen, dengan memakai hoodie yang tak asing di mata Sarani, beberapa detik kemudian gadis itu terkesiap.
"Hoodie yang dia pake mirip sama orang yang ngancem bakal nyerang Aegros," ungkap Sarani yang sejak tadi khawatir melihat hal itu, dia kembali teringat ancaman sosok itu kepadanya.
Adnovan mengernyit heran, "Kita harus waspada sama Mahen, Sara lo tetep pantau Mahen, gue bakal cari cara biar acara ini aman sampai selesai."
Sarani hanya mengangguk paham, dia membiarkan Adnovan pergi masuk ke markas. Kemudian dia fokus ke tugasnya untuk keamanan, tampak juga Algevan diam-diam memperhatikan para anggotanya tanpa ikut serta berpesta.
Dengan langkah cepat Adnovan memasuki ruang yang biasa dijadikan tempat untuk anggota Aegros beristirahat. Dia menemui seseorang di sana yang tidak lain adalah si gadis lugu, siapa lagi kalau bukan Aiyanika.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUGU
Teen Fiction"Jadi pacar gue, ya?" "Boleh, tapi pacar itu apa?" Apakah playboy kelas kakap- Karnahasta Allean Nandra dapat menyikat habis siswi di seantero sekolahnya yang tak berdosa hanya bermodalkan tampang rupawan yang memabukkan, bahkan segala macam janji...