⟬⟭0.5⟬⟭

636 60 6
                                    

Happy reading💜
.
.
.

Aktivitas permainan mopoli yang dilakukan Bangtan terhenti. Semua tatapan kami tertuju pada namja yang masih rapi dengan setelan jas hitam juga celana kain yang berwarna sama seperti jasnya, lalu tak lupa dengan dasi yang tersembunyi di balik jas tersebut.

"Appa?"

"Selamat sore paman..." Sapa semua member BTS yang membungkukkan badan sebagai pemberi tanda hormat kepada yang orang yang lebih tua.

Appa tersenyum melihat kami. Sedangkan aku menatapnya dengan bingung. Tidak seperti biasanya appa pulang cepat di jam seperti ini. Apa dia sedang kemasukan malaikat?

"Selamat sore juga buat kalian Bangtan." Appa tersenyum hangtan pada member sebelum akhirnya dia menatapku dengan serius.

"Min Yoongi." Panggilan itu sontak saja membuat tubuhku menegang. Aku takut jika appa tahu bahwa tadi aku tidak berangkat kuliah dan malah pergi ke cafe bersama seorang yeoja.

"Nee?"

"Kau sakit apa nak? Kenapa hanya Taehyung saja yang kau beri tahu hm? Apa kau berfikir jika appa tidak perlu peduli dengan kesehatanmu? Lain kali jika sakit, jangan hanya beri tahu adikmu saja. Berbagilah dengan appa juga. Appa tidak mau kau kenapa-kenapa Yoon."

Penuturan appa yang panjang lebar seperti dosen yang sedang menjelaskan materi itu langsung membuat kepalaku tertunduk. Aku salah membuat kebohongan. Seharusnya jangan seperti ini.

"Mianhae. Appa tau dari mana kalau aku sakit?" Tanyaku dengan mata yang melirik tajam pada Taehyung yang terlihat santai saja

"Adikmu tentu saja. Mendengar Tae mengatakan kalau kau sakit, fokus Appa di kantor tadi langsung hilang karena memikirkanmu. Appa sampai meliburkan mendadak karyawan kantor hari ini. Appa mohon untuk belajarlah jadi pribadi yang terbuka Yoongi. Bagaimana kau bisa punya kekasih kalau kau masa bodoh seperti ini?" Ucap appaku yang panjang lebar.

Aku diam. Kenapa ujung-ujungnya malah membawa kekasih?

Ck, appa tidak tahu jika aku sudah memiliki kekasih yang bernama Min Kasur. Dia adalah kekasih terbaik sepanjang masa. Dari aku lahir sampai sekarang, aku tidak bisa bohong kalau aku sangat mencintai benda berat namun empuk itu.

"Yoongi-ssi..."

"Nee appa?"

Baiklah sekarang bukan waktunya untuk bercanda. Aku sungguh takut jika appa akan marah padaku karena tidak memberi tahukan kalau aku sakit. Taehyung benar-benar tak bisa ku harapkan. Ingin rasanya ku penggal kepala alien itu kalau aku tidak menyayanginya. Huft!

Appa menghela nafasnya. "Appa tau kau lelah sayang. Ada baiknya kau beristirahat dari kegiatan membuat lagumu itu. Kau bukan robot."

"Aku memang bukan robot appa. Aku manusia yang lahir dari rahim eomma. Tapi aku tidak suka menunda-nunda pekerjaanku. Jauh lebih baik jika aku menyelesikan lagu itu sebelum kami-"

"Kata paman benar hyung. Kau bukan robot. Maka dari itu kau harus men-rilekskan otakmu dulu dengan Me time." Ujar Namjoon leader terbaik dalam grup kami.

"Me time? Itukan mixtape ku hyung."

Namjoon menatap Jungkook dengan datar. "Judul mixtape mu itu My Time Jungkook. Bukan Me Time!" Jungkook menepuk dahinya pelan. "Hehe... Aku lupa hyung."

"Ck, masih muda padahal." Ujarku. "Lupa itu manusiawi hyung! Kau saja kadang suka lupa." Balas Jungkook.

"Hey. Sudah, sudah jangan berdebat. Bagaimana kalau malam ini kita buat pesta kecil-kecilan? Makan-makan. Kalian mau?"

𝐓𝐬𝐮𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞 - 𝐌𝐢𝐧 𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang