⟭⟬2.6⟭⟬

336 43 7
                                    

Pesan : jangan halu berlebihan. Ingat puasa okay?

Happy reading ;)

.
.
.

Bangtan masih bermain di rumah Yoongi. Para maknae sibuk dengan berkaraoke ria. Sedangkan para hyungnya menjadi penonton setia. Sesekali tingkah ketiga maknae itu membuat semua hyungnya tertawa terpingkal-pingkal. Yoongi pun ikut tertawa walaupun sebatas tawa kecil.

Saat sedang asik-asiknya mereka menikmati merdunya suara golden maknae, deringan ponsel Yoongi yang kebetulan namja itu letakan di atas meja bersama dengan beberapa piring kosong berbunyi dengan cukup nyaring, hingga membuat Jungkookn yang sedang bernyanyi langsung berhenti.

"Kalian lanjutkan saja. Aku akan menerima telfonnya di luar." Ucap Yoongi sebelum akhirnya pergi ke teras rumah.

Saat telah berada di teras, Yoongi memandang layar ponselnya yang tertera nama ayah Hyun Bi disana. Namja itu menautkan kedua alis. Ada rasa bimbang untuk mengangkat telfon tersebut.

Disisi lain, itu bisa saja Hyun Bi yang sengaja menelfonnya melalui nomor Tuan Lim. Namun disisi lainnya lagi, bisa saja itu adalah Tuan Lim sendiri.

Dengan ragu, Yoongi akhirnya menerima panggilan telfon tersebut.

"Yeobosseyo?"

"Min Yoongi? Ini aku paman Lim. Apa Hyun Bi sedang bersamamu?"

"Emm... M-maaf paman. Tapi saya sedang tidak bersama Hyun Bi saat ini. Dia juga sudah empat hari tidak masuk kuliah. Aku pikir Hyun Bi sa—"

"Ya Tuhan! Hyun Bi juga sudah empat hari tidak kembali ke rumah Yoongi. Aku sempat berfikir karena dia menginap di rumahmu. Tapi, huufftt... Ya Tuhan dimana kau nak?!"

Tubuh Yoongi menegang sempurna. Bukan seperti ini yang ia inginkan. Tapi mengapa Tuhan seolah membuat semuanya manjadi semakin rumit?

"Hyun Bi? Ahh, paman Lim? Bukannya aku tidak ingin membantu, tapi aku... Aku sedang sibuk mempersiapkan ujian dan urusan perusahaan appa."

Tidak. Yoongi sebenarnya sangat ingin mencari Hyun Bi, tapi egonya melarang. Itu tentu membuat Yoongi menolak dengan cara berbohong. Hati dan pikirannya selalu saja bertolak belakang.

"B-begitukah? Ah, baiklah Yoongi. Maaf paman mengganggumu. Paman akan mencari Hyun Bi sendiri."

Yoongi menggeleng. Lagi-lagi egonya menang. "Tak apa paman. Kalau begitu aku tutup telfonnya. Annyeong."

Ketika sambungan telfon itu terputus, saat itu juga Yoongi jatuh terduduk di lantai teras rumahnya.

"Tidak. Seharusnya aku tidak peduli dengannya. Aku yakin, Hyun Bi pergi bersama Joowon. Mereka pasti akan kembali bersenang-senang. Ya, sebaiknya aku berhenti memikirkannya." Yoongi pun segera bangkit lalu beranjak memasuki rumahnya.

"Yeeaahh life goes– Yoongi hyung? Kau mau pergi kemana?" Tanya Jungkook saat melihat Yoongi berjalan dengan cepat menuju tangga.

"Kalian tak masalahkan jika aku tinggal? Aku mengantuk." Jawab Yoongi.

"Ahh begitu. Baiklah. Selamat beristirahat hyung." Ucap Jungkook yang dibalas anggukan juga senyum kecil Yoongi.

Sementara Taehyung, namja itu dapat dengan jelas melihat perubahan sikap sang kakak yang kembali dingin.

"Kenapa lagi dia?" -Taehyung.

<<<••••••••••••••>>>

"Akhirnya sampai juga! Hmm... Maafkan eomma yah sayang? Kau pasti lapar hm? Kajja kita cari makan sekarang!" Hyun Bi tersenyum setelah berjam-jam berada dalam kereta, akhirnya ia tiba di Busan.

𝐓𝐬𝐮𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞 - 𝐌𝐢𝐧 𝐘𝐨𝐨𝐧𝐠𝐢 [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang