∞Reader POV∞
"Kenapa aku harus jalan denganmu Satoru?"
"Eh~ tidak boleh? Hidoi~"
Kenapa aku harus jalan dengan mahkuk meresahkan sepertimu Satoru?
Pakai bilang Sukuna tidak boleh ikut lagi.
Pasti ada maunya ini albino meresahkan.
"Kau pasti ada maunya"
"Ada dong! Kita kan lagi kencan!"
"Jijik kencan denganmu"
"[Y/n] hidoi~ padahal kau iyaiya dengan raja kutukan"
"Hah?"
Satoru menunjuk lehernya sendiri.
Reflek aku memegang leherku yang ada ruam merah bekas gigitan Sukuna.
Dia tertawa dengan tiada ahlaknya, tapi memang dia ahlakless.
Sukuna makin aktif dan meresahkan.
Padahal kejadiannya sudah beberapa hari lalu tapi bekasnya masih ada.
Sialan memang.
Aku tidak tahu juga kalau ternyata seorang roh bisa berhubungan...
Ehem!
Buk.
"Ah, sumimasen"
"Iie...", padahal aku di depan orang itu tapi kenapa bisa menabrak?
Jelas sekali tadi orang itu melihat ke arahku, kok bisa?
"Satoru lepas", main rangkul.
"Entar tersesat lho, kan sudah lama kau tidak ke Tokyo"
"Sembarangan"
"Hehe, jangan salah paham ya"
"Mana mungkin"
Apa tujuannya mengajakku jalan?
Pasti ada sesuatu yang tidak bisa dibahas di sekolah.
Dia mengajakku ke cafe...yang dulu sering kami datangi.
Nostalgia sekali.
"Parfait satu"
"Di tengah musim yang mulai dingin ini kau masih saja suka makan itu"
"Hehe, enak sih kau yang biasa kan [y/n]?"
"Hm"
"Huwa, tsumetai!"
Duduk di tempat dulu kami sering tempati.
Berempat dengan Ieiri, kadanga berdua saja dengan "dia"
"Natsukashi ne"
Kau sengaja kan Satoru?
Kau memang suka menyiksa seseorang ya sekarang.
"Kau sadar tidak dengan yang kau lakukan pada Yuuji-kun?"
"Ya, aku tahu resikonya"
Melepas roh kutukan dari badan seseorang menguras energi kutukanku.
Bukan hanya itu tapi...aku juga.
Eksistensiku.
Hawa keberadaanku lama-lama akan menipis lalu...
Sukuna akan mendapat tubuhnya yang sebenarnya setelah semua jarinya kembali.
Dan aku...mati.
Sebagai manusia iya, aku akan jadi roh kutukan itu sendiri nantinya maksudku.
Aku akan berakhir jadi roh kutukan yang abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
FanfictionSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji