∞Author POV∞
Ada pemandangan yang membuat orang menjadi tidak enak untuk sekedar lewat saja.
Tatapan mata yang seakan mengatakan, "lewat bacok" dan "apa lihat-lihat? Mau mati?"
Karena dua ekor orang duduk di tengah-tengah lorong yang langsung menuju ke halaman.
"Hanashite"
"Iya da na~"
"Nande?"
"Hora, mafu-mafu"
"Tanganmu pengang mana kutukan bodoh"
"Haha, padahal sudah beberapa kali"
Pemandangan yang tidak bisa dibilang biasa.
Shaman yang akrab dengan mahluk yang seharusnya ia basmi.
Duduk dengan santainya dipangkuan sang raja kutukan.
Lebih tepatnya roh kutukan itu yang tiba-tiba menarikmu pulang dari misi dengan rantai yang terhubung satu sama lain.
"Sudah kubilang pulang tanpa luka"
"Kau pikir mudah?"
"Atau kau sengaja biar kusentuh hm?"
"Bejad"
"Arigatou na"
Pemandangan yang terlihat tidak nyaman bagi siapapun di siang hari yang cerah.
Seolah selangkah mendekat saja, kepala sudah terputus dari tubuh.
Bisa-bisa menjadi tempat yang berdarah di sini.
Tapi tidak bagi orang yang ahlaknya not found.
"Yaho~ lagi asyik ya"
"Apa maumu?", kalian pun kompak.
"Wow, kompaknya"
"Kalau kau mau melempar pekerjaanmu padaku, aku menolak Satoru kerjakan sendiri sana"
"Chigau yo [y/n]"
"Sebut nama ratuku dengan nada menjijikan begitu aku potong lidahmu"
"Siapa yang ratumu bangsat"
"Kau"
Raut mukamu yang datar-datar bete tambah datar.
"Aku hanya perlu dengan Sukuna kok"
"Hah? Ore-sama?"
"Silakan saja", katamu menyingkir dari pangkuan sang raja kutukan.
Kau tahu temanmu itu mau membahas apa dengan raja kutukan itu.
Kau pun meninggalkan keduanya di teras, sedang kau rebahan di kasurmu karena lelah.
Tidak lupa mengunci kemelaran rantai pengikat kalian agar Sukuna tidak seenaknya menarik rantai tersebut.
"Nani yo hanashi da?"
"[Y/n] no koto"
👹👹👹
∞Reader POV∞
Akhirnya tenang.
Tumben si albino ahlakless itu ingin berbicara pada kutukan jahanam itu.
"Setidaknya tenang sesaat"
Badanku cepat lelah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
FanficSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji