≈5≈

2.4K 460 31
                                    

∞Sukuna POV∞

Manusia itu lemah.

Sekuat apapun manusia, mereka tetaplah lemah.

Kau juga sama saja, onna.

Mengigau tidak jelas ditidurmu.

Berkeringat.

Menggeliat gelisah di atas tempat tidurmu.

Apa yang kau impikan hm?

Haha, hari di mana aku menyegelmu huh?

Atau hari di mana kau mati?

Lucu, padahal kau sendiri tidak takut apapun.

Kukira sekuat apa kau ternyata bisa terluka karena trik murahan.

Aku sengaja tidak mengikutinya dan hanya lihat dari jauh.

Ternyata mataku masih bisa terhubung oleh bocah itu.

Aku langsung menarik rantainya kemari sebelum racunnya menyebar.

Tapi sepertinya percuma.

Mukanya pucat.

"Oi, onna"

Dibangunkan percuma ya?

Sakit? Hah! Dasar lemah!

Ternyata dia bisa juga berkuka begitu!

Aku menarik laci kecil di sebelah tempat tidurnya.

Mengambil barang aneh di sana.

Ada angka yang tertera.

Letakkan di mana? Di dahi?

Ujungnya tidak setebal yang di atas yang ada angkanya.

Di masukkan ke itunya?

Di mulutnya sepertinya.

Letakkan situ saja.

Pip!

"Alat aneh bisa berbunyi"

Angka nolnya berubah.

"Ini suhu badannya? Hm...34?dia kedinginan?"

Manusia memang merepotkan.

"Oi, onna"

Kenapa aku yang raja kutukan ini harus repot-repot mengurusnya?

Karena apapun itu akan berdampak padaku, sial.

Nafasnya pendek.

Jantungnya berdetak tidak normal.

Sialnya aku juga kena.

"[Y/n] bangun!", aku menamparnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"[Y/n] bangun!", aku menamparnya pelan.

Dia bangun, nafasnya tersenggal seperti habis dikejar sesuatu.

Red ChainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang