∞Author POV∞
Kelopak matamubergerak perlahan menampilkan manik (e/c).
Tubuhmu terasa berat.
Berat seperti beban hidup :'v
Ranjang empuk yang nyaman menjadi terasa tidak nyaman bagimu.
Langit kamar tidak dikenal.
Dan beban yang menimpamu.
Surai merah muda berada di atasmu.
Memelukmu erat bagai anak kecil yang tidak mau kehilangan mainannya.
Tanganmu perlahan mengusap surai tersebut.
Hanya dua kemungkinan siapa di atasnya.
Itadori Yuuji atau Ryomen Sukuna.
Karena mustahil itu Yuuji. "Sukuna?", nama satu lagi kau panggil.
Manik merahnya menatapmu dengan terkejut hingga ia berdiri dari rabhan di atasmu. "Aku pikir...bagus kau masih hidup"
"Apa ini di rumah Satoru?"
"Hm", Sukuna kembali memelukmu.
"Menyingkir, berat tahu"
"Milikku"
"Berat bodoh"
Usahamu mendorongnya percuma.
Helaan nafas lelah keluar dari bibirmu.
Di sisi lain, bibir Sukuna tertarik ke atas.
Baginya perasaan aneh sedang dia rasakan saat ini.
Pipimu merona tipis.
Tanganmu membalas pelukannya.
Menepuk pelan punggungnya dan mengelus surainya.
Mudah-mudahan Satoru belum balik, pikirmu karena akan merepotkan dan heboh.
Baru kau sadari juga, ternyata Sukuna berbau harum.
Selama ini kau mengira baunya akan busuk.
Aroma harum bunga yang tidak kau kenali.
Atau mungkin dia diberi shampo dan sabun yang berbeda darimu?
Entah yang mana.
Yang jelas, ini bukan harum ekstrak bunga tapi aroma harum bunga segar.
"Aku bodoh memberimu kutikan bertumpuk"
"Iya, memang kau bodoh, baru sadar? Baguslah"
"Kuso onna"
Sukuna membucin :v
"Satoru sudah mengatasinya, sekarang aku tidak apa", gumammu.
"Hei, ini mungkin terdengar konyol tapi..."
"Hm?"
"Jangan berani-beraninya kau mati di depanku, aku tidak akan membiarkannya. Mereka tidak akan kubiarkan menyentuhmu sehelai rambut pun"
"Ehm, baiklah?"
"Huh, bagus...sampai aku melihatmu mati di depanku aku tidak segan akan memakanmu"
"Lakukan sesukamu"
Sukuna tidak bercerita apa yang terjadi saat dia membasmi roh kutukan yang memberimu kutukan.
Ia bertemu orang yang selama ini kau rindukan.
Orang yang setahumu sudah tiada sejak lama.
Sukuna mengetahui orang itu dari ceritamu.
Meski dia tidak suka orang itu sekalipun.
"Kau banyak diam ya sekarang Sukuna"
"Urusai"
"Bisa berhenti menindihku? Aku mulai sesak"
Sukuna menjatuhkan tubuhnya di sampingmu dengan tetap memelukmu.
Jari telunjuknya menurunkan kerah kaosmu.
Tanda dari musuhnya hilang diganti dengan tandanya.
Lidahnya terjulur dan menjilat di bagian luka yang ia buat.
Sedikit menyesap pelan.
"Nanda?", Sukuna menjilat bibirnya sensual.
"Ini rumah orang lain lho"
"Ha! Rumah siapapun itu jika hanya ada kita berdua kenapa tidak?"
"Aku tidak mau"
"Oh, ya sudah"
Matamu terbelalak tidak percaya Sukuna akan menurut.
Benar-benar keajaibn :v
"Kau tidak bisa jalan ya?", tanyanya.
"Aku tidak bisa merasakan kakiku setelah kau menggigitku"
Sukuna melepas pelukannya.
Mengangkat kakimu dan menjilatnya dengan sensual.
Tidak terasa apapun bagimu.
Geli saja tidak.
Sukuna mengecup dan memberi tanda di sana. "Kalau sekarang?"
Kau coba menggerakkan kakimu pelan.
Itu berhasil.
Duak!
Dan sengaja menendang Sukuna :v
"Aku bisa merasakan kakiku!"
"Harus ya menendangku?"
"Maaf sengaja"
"Kuso ningen"
Kau beranjak dari ranjang besae itu dan mencari bajumu di lemari besar dekat pintu.
Baju yang sama yang terakhir kau pakai.
Untuk saat ini kau hanya mengenakan yukata putih.
"Ayo pergi dari sini"
"Begitu saja? Tidak seru"
"Rampok dulu baru pergi"
"Haha, ide bagus [y/n]"
"HE! ENAK SAJA!"
Albino muncul dari persembunyiannya :v
"Sudah bermesraan di rumah orang main rampok!", protes Satoru.
"Daripada ngintip, sudah jones tukang intip pula, mesum", komenmu.
Sukuna menghampiri Satoru dengan kesal.
Ia tidak bisa menjangkaunya karena teknik yang dipakai Satoru.
Sukuna mendecih.
"Akan kucongkel matamu brengsek"
"Coba saja", ejek Satoru sambil menjulurkan lidahnya.
Gelud pun terjadi :v
Kau yang malas bergabung gelud padahal sangat ingin memilih kabur lewat jendela.
Rantai yang mengikatmu dengan Sukuna dijadikan seperti tali tambang untuk membantumu turun dengan aman.
"Aman, sekarang beli puding sebelum habis. Oh, karage juga ada rasa baru"
Hasilnya v:
Gojou Satoru harus merenovasi rumahnya :v
👹👹👹
[Omake]
(Satoru yang sedari tadi ngintip be the like :v)
Satoru: dih cuma pelukan *rekam* eh anjir itu si Sukun tua ngapain?! ANJAY UNBOXING!
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
FanfictionSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji