≈14≈

2.2K 316 33
                                    

∞Reader POV∞

Osaka...

Aku pulang.

Nggak, tepatnya ada pekerjaan cih.

Satoru teme!

"Way, Osaka~"

"Nani shigoto da, kuso Satoru?"

"Ikut saja hehe~"

Cih, awas saja kalau ini cuma kegabutannya.

"Ini kampung halamanmu?"

"Hm, jangan dihancurkan"

Kenapa Sukuna harus ikut juga?

Apa ini ada hubungannya?

Sudahlah masa bodoh.

Apa-apab pakai gendong!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa-apab pakai gendong!

Senyum mesumnya menyebalkan.

"Turunkan, sepatuku sampai lepas"

"Tidak akan"

"Ck, suki ni shirou da"

"Hehe, yorokonde"

Lagi nggak mood tengkar dengan roh terkutuk tua.

Orang lain akan melihatku tampak melayang di udara tapi biarlah.

Mungkin saja sebaliknya.

Sukuna mengikuti jalan Satoru, ini jalan ke arah rumahku.

Untuk apa dia ke sana? Kliennya bukan keluargaku kan?

Tidak, jika iya Yaga-san pasti langsung menghubungiku.

Aku rasa hal lain.

Aku punya firasat tidak enak tentang hal ini.

Kalau berada di dekat Satoru memang hanya ada firasat buruk.

"Ohisa! Kaori-chan!"

"Paman putih!"

"Kaori, mama pulang", aku turun dari gendongan Sukuna.

"Mama!"

Haha, Kaori lebih sayang padaku ketimbang Satoru.

Lihat si albino itu termenung dengan lengan terbuka lebar, haha.

"Mama, itu siapa? Papa baru?"

Masaka Kaori!? "Kaori, kamu bisa lihat pria di belakang mama?"

"Iya, mama ngomong apa sih? Paman, papa baru aku?"

Sebentar, anak-anak memang bisa lihat kan?

Berjalannya waktu dia tidak akan bisa lihat roh kutukan kan?

"Papa itu apa?"

"Panggilan lain untuk ayah", aku menggendong Kaori. "Kaori, ini Ryoumen Sukuna ehm...raja kutukan?"

Red ChainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang