∞Author POV∞
Mukashi mukashi ano tokoro e :v
Uhum!
Ada satu hutan di masa lalu yang terletak di sebuah gunung.
Hutan itu dikenal terkutuk.
Banyak roh kutukan di sana yang dikuasai oleh raja kutukan.
Ryomen Sukuna.
Sebelum menjadi raja kutukan jahanam, dulunya dia adalah shaman paling dihormati dan dikenal oleh masyarakat kaki gunung.
Namun karena sifat serakah dan pengkhianatan yang dialaminya ia pun berubah jadi kutukan itu sendiri.
Menjadikannya raja kutukan paling keji.
Penduduk bawah gunung selalu menyerahkan anak gadis yang terpilih untuk sang raja.
Berharap diberi pengampunan setiap bulan merah.
Ryomen Sukuna tidaklah semurah hati itu.
"Omae ka?"
Semua penduduk berbohong soal gadis yang terpilih adalah gadis paling beruntung dan berjasa.
Yang dilakukan mereka hanya menumbalkan gadis yang dianggap mereka adalah beban.
"Nanda sono me wa?"
Gadis ini merupakan salah satu dari gadis yang terpilih untuk ditumbalkan.
Didandani selayaknya pengantin atau gadis suci kuil dengan riasan wajah yang tampak menor namun terlihat menawan di masanya.
"Ore no koto kowakunai ka?"
Manik yang berani menatap mata sang raja itu tersorot api keberanian.
Bukan donat dari anime sebelah :v
Seketika gadis tumbal itu menusuk dada sang raja kutukan hingga ia terjatuh ke belakang.
"Shaman ka?"
"Ke--"
"Hehe, omoshiroi onna"
Raja kutukan tidak semudah itu dapat dikalahkan.
Kondisi terbalik dalam sekejap mata.
Kedua tangan gadis itu berada di atas kepalanya ditahan dengan satu tangan sang raja kutukan.
Kedua kakinya pun ditahan dan dipaksa terbuka.
Dengn mudah sang raja melucutinya.
Manik Sukuna membesar melihat seluruh tubuh gadis itu dibaluti perban segel.
"Jika kau memakanku maka kau akan mati", ujar sang gadis. "Tunggu apalagi huh?"
Sukuna berdecih dan merobek semua kertas mantra yang terlilit di tubuh sang gadis dengan mudah.
Shaman desa kaki gunung kurang sakti :v
Leher gadis itu digigit sedikit dan dijilatnya darah yang keluar darinya.
"Mazui demo amai ka", gumamnya.
Sukuna melepas belenggunya dan melemparnya pakaian tumbal terdahulu.
Gadis itu hanya bingung dengan sikap sang raja kutukan.
"Aku tidak bisa memakanmu karena kau dari klan itu, sialan memang", katanya. "Hah! Para manusia lemah itu mengira jika aku tidak makan maka aku akan mati? Dikira aku semudah itu mati?"
Tawanya meledak membuat kuilnya bergetar.
"Klanku sudah tidak ada", gumam gadis itu. "Mereka mengutukku karena pemikiranku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
Hayran KurguSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji