∞Reader POV∞
Malam damainya.
Tidak juga, ada si Sukuna di kamarku.
Kamar lamaku yang dulu aku tempati.
Tidak banyak yang berubah cuma lebih sempit jadinya karena diisi dua orang.
Oh, satu lagi bukan orang sih.
"Cih", kulkasku kosong. "Setidaknya isi kulkasku kalau mau aku di sini"
Baru 2 hari di sini sudah dibuat kesal.
Ke dapur asrama saja.
"Ke mana?"
"Makan di dapur asrama"
Sukuna cuma oh ria.
Dia lebih banyak diam daripada kemarin yang terus mengoceh.
"Kenapa kau mengikutiku?"
"Hah? Kita terikat ingat?"
Rantai di tangan kami ya. "Padahal tidak peru ikut bisa"
"Hah?"
Aku jalan mendekat dan menjauhinya. "Ini akan memanjang dan memendek sendiri"
"Oh, batasnya?"
"Sampai ke tempat yang tidak kuketahui"
Wah, jinak dia.
Apa terlalu lama di dalam Yuuji jadi ketularan jinak?
"Ikut tidak?", kali aja lapar.
Dia menggeleng.
"Tutup dan kunci pintunya", titahku.
Aku berjalan meninggalkannya di ambang pintu.
Sret!
"Oh, berhasil"
"Sukuna!", dia menarikku dengan rantai kontrak.
"Haha, seperti yoyo saja! Dengan begini mungkin ak--"
"Duduk"
Bruk!
Mendokusai.
Laparku sudah mencapai batas malah mempermainkan rantainya.
"Haha! Omoshiroi!", dia menarik rantainya lagi.
"Ck, merepotkan", aku menarik rantainya. "Lock"
Mengunci jarak rantainya agar tidak dia permainkan lagi. "Lepas", aku melepas perintahku tadi.
"Cih, tidak seru"
Memperlakukan raja kutukan seperti hewan peliharaan ternyata menarik juga.
Tapi sayangnya ini sangat beresiko.
Aku sudah dengar dari albino ahlakless, Mahito mengincar Sukuna atau Yuuji dulu.
Dia roh terkutuk tapi pintar dan seperti manusia biasa.
Adalagi juga yang mengincar Yuuji dan pasti si albino karena dia penyihir jujutsu paling merepotkan bagi Mahito.
Sekalioun benci dan dendam...
Aku tidak mau hal buruk terjadi pada Satoru.
Aku menyodorkan cup ramen pada Sukuna.
"Apa ini?"
"Mie cup, gampangnya ramen instan"
Dipelototi dong cup ramennya.
"Makan di luar saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
FanfictionSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji