∞Author POV∞
Hari demi hari.
Sukuna gabut :v
Ia bosan :v
Karena orang yang dijahili masih enak-enakkan tidur.
Ia pun mulai menjelajah ke berbagai tempat secara bebas.
Pulang membawa mayat yang ia curi dari pemakaman.
"Wah! Lagi?!", membuat dedek Yuuji terkejut.
"Hm, siapa tahu dia bangun saat kumasak ini. Kemarin-kemarin kubuat sashimi dia tidak bangun"
"[Y/n]-san suka karage, tapi ya bukan dari mayat!"
"Nih mau?"
"NAJIS!"
Memasak sebisanya karena yang biasa memasak bukanlah Sukuna melainkan pengikutnya bernama Uraeme.
Sukuna tidak tahu cara mengolah manusia yang ia bunuh saat dulu sebelum disegel.
Tiap hari ke tempat Ieiri untuk melihatmu.
"Hora karage dayo", Sukuna menyodorkan hasil masaknnya. "Umai zo"
Yang disodorkan masih tertidur.
"Cih, aku buat susah payah! Kumakan jangan minta!", berakhir dia yang makan sendiri. "Oh, lumayan"
Masak masak sendiri :v
Makan makan sendiri :v
Kadang kesal karena yang dimasakin tidak bangun.
Tiap malam juga dia menyelinap masuk ke tempatmu berada.
Bukan di kamar asramamu.
Menatap muka tidurmu dengan pandangan bosan.
Sesekali mengelus pipimu dan memainkan rambutmu.
Kadang :v
Tangannya mulai nakal juga :v
"Bantal ini memang paling enak, masih empuk"
Emang dasar Sukudin :v
Dia merasa sepi, namun tidak ia tunjukan.
Baru kali itu dia merasakan perasaan aneh tersebut.
"Kissu ka?"
👹👹👹
∞Reader POV∞
Silau...
Aduh, badanku kaku.
Aku tidur barapa jam?
Ada yang manggil tapi siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
Fiksi PenggemarSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji