"Ne [y/n]-chan dou?"
"Oh! Ii ne!"
"Haha, masa?"
"Uhn! Lebih manly!"
"Arigatou, [y/n]-chan"
👹👹👹
∞Reader POV∞
Yume...
Ii yume da...
Bukan...itu kenanganku dengan "dia"
Pipiku basah, apa aku tidur sambil menangis lagi?
"Sudah bangun?"
Aku menoleh ke samping kananku, Sukuna duduk di tepi kasur.
"Jam berapa sekarang?", duduk saja dulu malas sekali aku menatapnya dari bawah.
"Jam 3 pagi"
Tidur lagi aku tidak bisa.
"Apa aku tidur teriak lagi?"
"Kalau kau teriak aku sudah babgunkan dari tadi, kau hanya menangis"
"Sokka..."
Pipiku diusapnya pelan, apa dia takut aku tergores kuku panjangnya?
Nggak, tumben baik.
Chu.
Sudut mataku diciumnya.
Dia ini suka sekali cium orang ya?
Atau hanya kesepian?
Atau hanya ingin mempermainkanku?
Roh kutukan tingkat tinggi sepertinya kan suka mempermainkan perasaan manusia.
Apalagi saat bosan.
Diam.
Dia menggendongku.
Saat aku mengerjapkan mataku, aku tidak di kamarku lagi.
Sekelilingku banyak pohon dan ada..."kolam pemandian?"
"Alami, aku kemari saat malam saja saat kau tidur"
Buat apa dia membawaku kemari?
Dia menurunkanku.
Sret!
"Chotto! Sukuna!"
Tiba-tiba sobek bajuku sialan memang!
Plung!
"Puah! Apa-apaan!?", tiba-tiba melemparku ke kolam!
"Haha, kesal gitu dong aku suka"
Roh bablngsat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
FanfictionSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji