∞Aurhor POV∞
Decit :v
"Ii ne~"
Berdecit :v
Tapi bukan suara tikus :v
Ada sesuatu yang bergesekan tapi bukan acar yang digesekin spongebob :v
"Haha, segini belum bangun? Bagaimana dengan ini?"
Sukuna sedang asyik sendiri :v
Di kamarmu dia asyik dengan dunianya sendiri :v
Sedang apa dia :v?
"Atsui na~"
Seringai Sukuna makin lebar.
"Permainan baru di mulai sekarang"
Dia berdialog sendiri.
Terlihat senang memainkan tubuhku sesukanya.
Kain berserakan di lantai.
Seprai yang basah karena ulahnya sendiri.
Ruam merah dan bekas gigitan memenuhi tubuhmu.
Sedang kau?
Masih terlelap pulas seolah tidak merasakan apapun.
Bahkan saat Sukuna menggigit lenganmu sampai berdarah sekalipun.
"Mentah tidak buruk juga, hehe"
Tawanya puas menjilati bibirnya sensual.
Dari sini sudah ke tebak kan :v?
Ya, dia "bermain" dengan tubuhmu lagi.
Untuk kepuasannya dan karena ide gilanya sendiri.
Ia hanya berpikir dengan melakukannya setidaknya energi kutukannya akan masuk ke tubuhmu.
Sukuna sudah melakukan entah ke berapa kalinya dengan tubuhmu.
Ia tidak tahu di luar sudah mulai gelap.
"Saiho ni!"
Kesekian kalinya, perutmu terasa penuh lagi.
Sukuna mulai bosan.
"Cih, bosan juga tidak ada suara mesumnya itu"
Keempat matanya menatapmu yang masih setia dengan bunga tidur.
"Oi", Sukuna menepuk pipimu. "Oi, okitte kuso onna"
Matamu masih terpejam.
"Ck, mendokusai korosuzo"
Unresponded.
"Oi!", Sukuna menamparmu pun matamu masih terpejam. "Kau tidak mati semudah ini kan? Oi!"
Digoyangkan pun tidak bangun.
Untuk pertama kalinya, raja kutukan itu panik.
Telinga di tempelkan ke dadamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
Fiksi PenggemarSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji