∞Author POV∞
Kelopak mata bergerak tak nyaman karena cahaya yang berusaha masuk ke matanya.
Kelereng (e/c) mulai tampak.
Terbangun karena sang surya yang memaksanya.
Menguap pelan, menggeliat lagi di kasur, dan memejamkan mata lagi.
Kepala ditenggelamkan pada bantal.
"Oi, onna"
"Ng~ aku masih capek"
Tidak menghiraukan suara berat seorang pria dan kembali tidur.
"Dasar, di zamanku duku wanita bangun pagi sekali untuk berkebun"
"Beda zaman tua"
"Cih, sudah berani mengataiku"
"Uzai"
Pada akhirnya terpaksa bangun karena "teman" sekamar yang berisik.
Rambut berantakan.
Muka bantal.
Baju tidak rapi.
Kau pun meregangkan tubuhmu yang kaku dan lelah.
"Kau benar-benar bisa tidur sepulas itu tanpa khawatir sama sekali, padahal ada aku"
"Ohayou hoam~ Ryomen Sukuna"
"Santai sekali kau"
"Karena kau termasuk roh kutukan tingkat tinggi meski laki-laki aku tidak akan khawatir"
"Aku bisa saja menyerangmu saat tidur"
"Coba saja"
Sukuna dibuat kesal olehmu.
Dia diam dan berpikir.
Jika dia menyakitimu nanti dia juga terluka.
Apa itu juga berlaku saat dia menyentuhmu?
Kali ini dia ada di depanmu menatapmu rendah karena perbedaan tinggi.
"Jangan salahkan aku kalau kau jadi kenikmatan"
"Coba saja"
"OHACHI!"
Tiba-tiba ada orang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Are? Wah! Live! Unboxing dong!"
Siapa lagi kalai bukan Gojou Satoru.
Kalian berdua mendecih tapi beda maksud :v//plak
Sukuna mendecih karena merasa diganggu.
Sedangkan kau mendecih karena pagi-pagi sudah melihat ornng yang kau benci.
"Aku tidak percaya setelah Yuuji-kun sekarang Sukuna, tipemu be--"
Brak!
Kau menutup pintu dengan dibanting.
"Jaga pintunya, aku mau buat sarapan"
"Manusia sepertimu menyuruhku? Lucu sekali"
"Duduk"
Bruk!
👹👹👹
∞Reader POV∞
Hah, pagi hari sudah lelah rasanya.
Harus ya dia punya kunci cadangan kamarku?
"Yah, dibakar"
"Buat apa kau punya juga"
"Untuk mengawasimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Chain
FanficSeharusnya bukan begini Aku terikat oleh roh kutukan paling keji