"Jaguar!!". Pekik nya. Evie berlari menembus sesemakan yang tak terasa sama sekali ditubuhnya. Ia melindungi keponakannya, tangan dan kakinya dia regangkan lebar-lebar.
"Kalau gagak itu bisa melihatku. Bagaimana dengan jaguar ini?".
Dia sadar betul. Keadaannya saat ini sama seperti keadaannya di mimpi yang lalu. Ketika kecelakaan Erik. Dengan mengerahkan seluruh keberanian yang ia miliki ia menghadang jaguar itu yang kini tepat berada dihadapannya. Makhluk yang kelaparan, dan buas. Seketika ketakutan menyambar tubunya ketika matanya bertatapan langsung dengan mata binatang ini. Evie merinding.
"Pergi dari sini!!! Kembalilah ke kandangmu!!!".
Evie berusaha menggertak jaguar itu ketika melangkah mendekatinya. Hewan itu tersentak seakan ditodong dengan sesuatu yang mengerikan. Lalu duduk terdiam. Jaguar itu memang bisa melihatnya. Dia gemetar dan terengah-engah. Posisinya masih belum berubah. Jaguar itu mengaum, Delon yang terduduk dibelakangnya kini berdiri dan berteriak.. "MAMAAA!!!!"...
Jaguar itu terlihat tidak tenang, tubuhnya memasang ancang-ancang seakan siap menerkam. Jaraknya dari Delon hanya empat meter, dan Evie berdiri sedikit lebih dekat dengan Delon. Hewan itu kembali mengaum menakutkan. Suara tangis Delon memecah suasana. Jaguar itu mulai mendekat kembali.
"Jangan mendekat atau aku akan membunuhmu!!!". Kini Evie terlihat bersungguh-sungguh dengan mata melotot. Tanpa gemetar, tanpa tersengal-sengal. Dia berdiri mantap diatas kakinya sendiri menghadang makhluk buas tepat didepannya.
"PERGI DARI SINI HEWAN TOLOL!!!".
Teriak Evie kepada Jaguar yang mulai melangkah.
Kalimat tadi adalah kalimat paling kasar yang pernah ia ucapkan sepanjang hidupnya. Kata-kata yang hanya dia pikirkan tanpa berani mengucapkannya. Ia tertegun dan merasakan adanya kebahagiaan aneh dalam dirinya. Kebahagiaan kecil dari kata-kata kasar. Dia tak menyangka ia bisa mengatakannya.
Tangisan Delon semakin keras, dan auman jaguar tadi telah mengundang orang-orang datang ke tempat mereka. Merasakan adanya ancaman lain yang mendekat, Jaguar itu berlari kearah lain.
Petugas kebun binatang datang dengan membawa senapan bius, meraih Delon yang ketakutan setengah mati, wajanya pucat pasi, gemetaran dan tergagap. Evie merasa sangat bahagia bisa menyelamatkan keponakannya. Meskipun ia tak bisa meraihnya.
"Kemana larinya dek?". Tanya seorang petugas kepada Delon yang sedang digendong oleh seorang wanita dengan seragam yang sama.
"Kesana". Tangan kecilnya yang gemetaran menujuk jauh kearah Jaguar itu lari. Wanita tadi mengelus-elus pipi, punggung dan kepalanya agar lebih tenang. Semua orang menoleh kearah yang ditunjukan Delon.
Mendadak suara teriakan nyaring melengking dan penuh kesakitan terdengar dari kejauhan. Semua penjaga segera berlari menuju sumber suara sementara Delon dibawa ketempat yang lebih aman. Dia trauma berat.
Evie bergegas berlari mengikuti para petugas kebun binatang.
"Oh tidak. Hewan itu memakan korban".
---
YOU ARE READING
DREAM
Mystery / Thriller"Menyukai berarti membunuh, mencintai berarti membunuh, menyayangi berarti membunuh, mengasihi berarti membunuh". Kutukan apa yang melarangnya merasakan hal yang manusiawi? Bagaimana cara ia menghadapinya?