Eric dimakamkan keesokan harinya. Kondisinya sangat parah, Evie bahkan tak diperbolehkan untuk melihat sahabatnya itu untuk terakhir kalinya. Tapi dari yang ia ketahui dari desas desus pelayat yang datang, kondisi Eric sama persis seperti di mimpinya.
Wajahya pucat dan matanya sembab. Evie masih berdiri disamping pusara sahabatnya ketika semua orang sudah mulai meninggalkan pemakaman. Evie terduduk dan mengusap-usap tanah seakan ia sedang mengusap tubuh sahabatnya. Hatinya hancur, semua yang pikirannya adalah segala kenangannya bersama Eric. Eric yang pandai melucu. Eric yang selalu membantunya menguncir rambut ketika mereka masih bersekolah bersama. Eric yang menyebut dirinya orang paling tampan didunia sehingga membuat Evie tertawa terbahak-bahak. Eric yang masih menyembunyikan sandal Evie ketika Evie berkunjung kerumahnya dengan alasan agar Evie tidak bisa pulang. Eric yang selalu meloncat ketakutan setiap melihat anak ayam. Evie menghela nafasnya sesak ketika kenangan itu muncul dibenaknya. Banyak waktu yang mereka lalui bersama sehingga akan terasa sangat sulit ketika harus melepas salah satunya.
"Eric maafkan aku, ini semua salahku karena menceritakan mimpiku padamu". Evie merasa rasa sesak didadanya datang lagi.
"Tapi Eric, kemarin aku mau memperingatkanmu agar kau tak pergi kemana-mana. Eric, aku tak bisa menghubungimu. Kau sedang menelepon siapa? Tolong katakan!. Kau sedang berbicara dengan siapa? Katakan Eric, katakan!. Katakan sesuatu, tolong jangan diam saja. Biasanya kau tidak bisa berhenti bicara, jadi mohon jawablah pertanyaanku. Aku mohooon....". Evie meraung sambil memukul-mukul tanah sehingga membuat Ayahnya segera pergi menyusulnya. Ketika Ayahnya datang Evie sudah tergolek ditanah dan tak sadarkan diri.
---
Evie merasa bahwa ia tak bisa menjalani kehidupannya seperti sedia kala. Ia menjadi semakin tertutup dan menarik diri dari orang asing semenjak kematian Eric. Dia masih terpukul dan trauma. Ketika ia kembali masuk sekolah pun ia berubah menjadi gadis yang misterius. Bukan Evie yang dulu teman-temannya kenal, Evie yang dulu sangat ceria dan sering tertawa lebar-lebar kini berubah menjadi Evie yang pendiam, aneh, gampang marah bahkan adapula yang menganggapnya gila sehingga membuat teman-temannya yang dulu sangat akrab dengannya mulai mundur secara teratur. Tapi Evie tetap diam dalam duduknya. Mereka jelas tak mengerti apa yang dia rasakan.
---
YOU ARE READING
DREAM
Mystery / Thriller"Menyukai berarti membunuh, mencintai berarti membunuh, menyayangi berarti membunuh, mengasihi berarti membunuh". Kutukan apa yang melarangnya merasakan hal yang manusiawi? Bagaimana cara ia menghadapinya?