28. Confession

5.1K 278 88
                                    





Jungkook membuat Pria mungil itu terbuai dalam permainannya. Bahkan karena saking pandainya, dalam waktu 30 menit saja  Jungkook telah berhasil membuat  Jimin keluar beberapa kali tangannya.

Tubuh Jimin melemas, ia menghirup udara dengan rakus seolah-olah ia takut jika esok hari pasokan udara itu akan menghilang dari bumi. Jimin merasa konyol, benar-benar payah di hadapan Pria yang nyatanya memiliki usia 2 lebih  muda darinya. Bagaimana bisa Jungkook membuatnya kacau hanya dengan permainan tangannya yang begitu lihai.

Padahal ini sama sekali belum masuk ke intinya tapi Jimin merasa dirinya sudah sangat kelelahan seperti orang habis bercinta.

Jungkook yang sejak tadi  memerhatikan Jimin hanya bisa tersenyum, ia masih di sibukkan dengan kegiatannya menjilat habis sperma Jimin yang kebetulan menempel banyak di sela-sela jarinya.

Awalnya Jungkook ingin langsung masuk ke intinya saja tapi saat ia berniat melakukan persiapan pads lubang Jimin, ia mengetahui hal baru tentang Pria itu. Ternyata Jimin sama sekali belum pernah melakukan sex sebelumnya jadi Jungkook memilih untuk mengurungkan niatnya itu dan beralih memberi kenikmatan pada 'Jimin Junior'.

Walaupun ini bukan kali pertamanya Jungkook melakukan sex dengan Pria tapi tetap saja Jungkook tidak sampai hati  merebut kesucian Jimin begitu saja. Karena selama ini Jungkook hanya melakukan sex dengan Pria yang memang memiliki hubungan dengannya. Sex dapat di lakukan   jika pihak pertama dan juga pihak kedua menyetujuinya atau dengan kata lain mereka saling menginginkan satu sama lain. Tak ada paksaan maupun  pemicu yang di lakukan oleh salah satu pihak hingga membuat hal itu bisa terjadi kapanpun. Jungkook tidak ingin membuat pikirannya terbebani karena perasaan bersalah. Lagipula gairah yang besar tetap bisa di kendalikan tanpa harus melakukan sex.

"Kenapa kau berhenti? Bukankah kau ingin melakukannya denganku?" Jimin yang awalnya hanya bisa berbaring di atas ranjang perlahan bangkit dari posisinya, ia  menggerakkan jari-jari lentiknya itu untuk menggapai wajah Jungkook dan kemudian menariknya untuk mendekat ke arahnya. Jimin tahu, mungkin Jungkook ragu untuk memulainya jadi sudah saatnya bagi Jimin untuk mengambil inisiatif sendiri.

Walaupun dengan melakukan hal itu berarti Jimin rela untuk melepaskan status perjakanya dan memberikan segalanya yang ia punya pada Pria itu. Entah mengapa Jimin merasa yakin pada Jungkook, ia seperti di beri keberanian yang lebih untuk bisa melangkahkan kakinya ke depan daripada memilih kabur sebelum  memulai segalanya. Jimin merasa kuat, tidak takut jika setelah ini ia akan berakhir kesakitan karena ukuran Jungkook yang mungkin begitu besar.

"Sebaiknya kita hentikan sampai di sini saja. Aku tidak ingin membuatmu kesakitan karena aku tahu ini adalah kali pertamamu melakukannya." Sepasang tangan milik Jimin beralih memeluk leher Pria itu. Jimin buru-buru memangkas jarak dengan menarik tengkuk Jungkook ke depan, ia memberi tatapan menggoda pada Jungkook. Berharap Pria itu akan peka dan mengerti dengan apa yang saat ini ia butuhkan. Jimin ingin sex dan Jungkook harus mau melakukannya dengannya.


"Tapi aku ingin melakukannya, pokoknya aku tidak akan membiarkanmu keluar dari sini sebelum kau memenuhi keinginanku." Jimin merengek, ia bahkan tidak sungkan jika dirinya harus menjadi penyerang pertama agar keinginannya kali ini bisa terwujud.

"Kumohon jangan lakukan ini, karena kau akan menyesal. Tidak akan ada yang bisa menghentikanku jika aku sudah memulainya." Jungkook memberi elusan lembut pada rahang Jimin yang kemudian berubah menjadi elusan menggoda yang mampu membuat Jimin kesulitan untuk mengontrol birahinya yang kian tak terkendalikan. Jungkook tahu betul jika saat ini Pria itu begitu menginginkan sentuhannya tapi Jungkook enggan  memberikannya sebelum Jimin memberi pengakuan padanya.

"Sentuh aku, hiks. Kumohon sentuh aku sekarang juga." Jimin kembali merengek. Agaknya kali ini Jungkook mulai melunak pada Jimin tapi masih belum berniat untuk mengabulkan keinginan Pria itu.

"Baiklah, aku akan melakukannya tapi kau harus memenuhi syaratku terlebih dahulu, ok?" entah karena Jimin begitu menginginkan Jungkook atau karena alasan lainnya. Jimin pun langsung menganggukkan kepalanya menyetujui keinginan Jungkook.

"Katakan apa keinginanmu dan aku akan memenuhinya." Jimin tahu tidak seharusnya ia melakukan hal ini, mengubah posisinya yang awalnya berada di dalam pangkuan Jungkook kini berubah ia yang menindih tubuh kekar itu. Jimin bingung sekaligus kaget karena tidak tahu darimana asalnya keberanian ini hingga membuatnya seolah-olah terlihat seperti Pria nakal yang begitu gemar memberikan serangan-serangan kejutan pada pasangannya. Jimin di buat takjub dengan perubahan dirinya dalam sekejap mata. Ini sama sekali bukan dirinya tapi untuk beberapa alasan Jimin merasa nyaman melakukan hal ini.

Jungkook tak kalah terkejutnya dengan Jimin, pria itu bahkan sampai melotot karena saking kagetnya menerima serangan kebinalan dari seorang Parl Jimin.

"Kau terlihat seksi saat seperti ini tapi kau akan terlihat jauh lebih seksi bila  menjadi milik Jeon Jungkook." Jimin menjauhkan telinganya dari bibir Jungkook karena Pria itu hampir saja mendaratkan kecupan-kecupan basah di telinga Jimin.

"Apa maksudmu, aku tidak mengerti." Jungkook menaikkan sudut bibirnya saat mendengar jawaban Jimin. Tidak habis pikir mengapa umur Pria itu jauh lebih tua darinya sedangkan akal dan pemikirannya jauh lebih muda di bandingkan dengannya. Bagi Jungkook Pria itu benar-benar polos untuk bisa mengerti hal-hal sederhana seperti yang baru saja ia katakan barusan.

Belum selesai Jimin dengan kebingungannya akan perkataan Jungkook, ia harus kembali di kagetkan dengan ulah Pria itu yang langsung memutar balik posisi mereka berdua. Jimin  di buat terlentang pasrah tepat di bawah Pria itu yang kemudian menyeringai kearahnya. Jimin tidak bohong, melihat wajah tampan Jungkook dari bawah begini sangatlah nyaman. Bahkan untuk sesaat  Jimin sempat berkeinginan untuk dapat  menjadikan Jungkook sebagai pacar sungguhannya.

"Kau benar-benar tidak mengerti ucapanku atau hanya berpura-pura saja, hmm?" Jimin yang bingung hanya bisa menganggukkan kepalanya. Sungguh saat ini wajahnya sangat merah karena sejak tadi harus menahan nafasnya , wajah Jungkook mungkin hanya berjarak 3 senti dari wajahnya hingga ia bisa mencium bau nafas
Pria itu.

"A-aku tidak mengerti. Buat aku mengerti agar aku tahu apa maksudmu." Tangan Jungkook yang awalnya hanya diam di tempat saja kini mulai bergerak menelusuri lekuk tubuh Jimin. Membuat nafas Jimin tercekat di tenggorokannya.

Tanpa permisi Jungkook langsung menyerang bibir Jimin. Menawannya dalam cumbuan basah yang begitu panjang hingga membuat tubuh Jimin jadi gemetaran karena begitu menikmati permainan Jungkook. Pria itu melumat bibir atas dan bawahnya secara bergantian, dan tanpa ragu mengajak Jimin untuk berperang lidah bahkan di saat ia menyadari kehandalan Jimin dalam hal berciuman sangatlah standar. Jimin memang bukan seorang pencium yang handal seperti Jungkook. Karena Jimin baru beberapa melakukan ciuman dan itupun semuanya hanya di lakukan Jimin dengan Jungkook saja.

Jungkook memberi jeda dalam ciuman mereka setelah sebelumnya menatap mata Jimin dengan intens, berharap banyak melalui tatapan matanya itu Jimin bisa menangkap maksud dari perkataannya tadi.

Mungkin ada di sekitar 3 menit lebih mereka saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya Jimin mengerti dan mampu menangkap maksud dari pernyataan Jungkook padanya. Pria itu begitu menginginkannya. Tidak hanya raganya melainkan  jiwa dan juga hatinya. Jimin memberi anggukan pada Pria itu yang kemudian membalasnya dengan senyuman lebar dan juga kecupan di bibirnya yang cukup lama. Tidak ada lumatan karena Jungkook dan Jimin menyalurkan seluruh perasaan mereka dalam ciuman itu.

"Aku menyukaimu, Jimin-ah."

"Aku juga menyukaimu. Sangat- sangat menyukaimu, Jungkook-ah." Ucap Jimin sebelum akhirnya Jungkook membawanya kembali dalam ciuman yang panjang. Kali ini Jimin hafal betul seperti apa ia akan berakhir di keesokan harinya.  Say goodbye bagi keperjakaannya setelah ini karena Jungkook sudah pasti akan menggempurnya habis-habisan malam ini.










Tbc.










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy Sitter (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang