27. Touch Me, Please

4.6K 277 47
                                    


"Jimin-ah, kalau begitu aku masuk duluan yah. Selamat tidur." Taehyung menutup pintu kamarnya begitupun juga dengan Jimin yang memilih untuk kembali ke kamar hotelnya.

Awalnya Jimin ingin menonton tv namun karena ia merasa gerah, ia pun memutuskan untuk mengganti pakaiannya. Jimin sempat keheranan saat melihat pintu kamar miliknya terbuka namun karena ia menganggap itu terjadi karena kelalaiannya alhasil Jimin pun memilih untuk tidak ambil pusing dan meneruskan kegiatannya yang tadinya sempat tertunda.

"ah...kenapa udaranya panas sekali, apa setelah ini akan turun hujan yah?" ucap Jimin sambil terus memilah pakaian di dalam kopernya. Setelan kemeja putih panjang akhirnya menjadi pilihan terakhir Jimin. Ia tidak membawa pakaian rumahan karena ia pikir selama mereka di amerika , mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk menghadiri pertemuan jadilah Jimin hanya membawa pakaian-pakaian seperti kemeja, mantel dan juga jas.

"baiklah, aku hanya perlu mengganti pakaianku sekarang lalu setelah itu aku akan lanjut menonton tv." Jimin mulai membuka satu persatu kancing baju yang ia kenakan, tidak sadar saja bila ada orang lain di dalam kamar hotelnya. Jungkook, yah orang itu adalah Jungkook.

"a-apa yang akan dia lakukan, jangan bilang dia berniat membuka semua pakaiannya. Oh...shit, tahan dirimu Jungkook. Berusahalah untuk tetap bertahan dan tidak menerkamnya sekarang juga. awalnya Jungkook ingin berpura-pura untuk tidak melihat apa yang dilakukan Jimin di depan sana namun karena objek yang ingin ia abaikan benar-benar menarik, jadilah Jungkook hanya bisa mengintip melalui celah selimut milik Jimin. Yah, saat ini Jungkook memang sedang berada di atas ranjang milik Jimin, tadinya ia ingin bersembunyi di dalam lemari tapi karena ia pikir di dalam sana terlalu sempit dan panas jadilah dengan sangat terpaksa ia memilih untuk bersembunyi di bawah selimut Jimin.

Jimin melihat pantulan wajahnya di dalam cermin, sedikit banyaknya ia merasa bangga karena memiliki wajah manis dan tubuh yang proporsional.

"hahaha...aku tidak menyangka jika dada dan bokongku akan semakin membesar seperti ini." Jimin menyentuh bokongnya, meraba teksturnya. Jungkook yang menjadi penonton dari aksi Jimin hanya bisa menjatuhkan rahangnya, sesekali ia akan menelan ludahnya apabila gerakan Jimin di anggap begitu menggodanya. Yah, bagaimana tidak tergoda jika pria mungil itu hanya mengenakan celana dalam putih saja dan sisanya seluruh badan Jimin telah di lihat oleh Jungkook.

"akh...Aduh bagaimana ini. Celanaku sesak sekali, apakah aku perlu membukanya sebentar?" Jungkook tengah berdialog dengan dirinya sendiri, bingung harus melakukan apa saat di rasa kejantanannya mulai bereaksi di bawah sana. Jungkook sampai kewalahan karenanya.

Jimin terus berpose di depan cermin, mengabaikan Jungkook yang tengah keringat dingin di bawah selimutnya. Karena tidak ingin menyiksa dirinya terlalu lama, akhirnya Jungkook pun memilih untuk membebaskan miliknya. Mengeluarkannya dari dalam celana. Alhasil saat ini Jungkook tidak lagi mengenakan bawahan, celana dalam pun sudah tak lagi ia gunakan. Semuanya tergeletak mengenaskan di bawah lantai.

"akhirnyaaaa, ughh...benar-benar lega sekali karena telah berhasil membebaskanmu. Aku baru tahu jika tidur tanpa mengenakan celana ternyata enak juga. Mungkin besok-besok aku akan melakukannya lagi." Jungkook kegirangan karena telah berhasil membuat kesimpulan yang luar biasa aneh. Saking girangnya ia sampai menggeliat di atas tempat tidur Jimin hingga membuat konsentrasi Jimin jadi buyar. Jimin mengucek kedua matanya, apa mungkin ia salah lihat?
benda apa yang sekarang bergerak-gerak di atas tempat tidurnya?

Jungkook tidak tahu jika gerakan yang ia hasilkan membuat miliknya ikut bergerak di bawah sana.

Dengan perlahan Jimin pun melangkahkan kakinya menuju tempat tidur, tidak sadar jika saat ini ia belum mengenakan apa-apa selain celana dalamnya saja. Rasa penasaran membuatnya jadi lupa diri.

"benda apa itu, apa mungkin di hotel mewah seperti ini ada ularnya?" Jimin merangkak naik ke atas ranjang, terus mengawasi pergerakan benda di bawah selimut yang ia sangkakan sebagai ular itu.

Jungkook tidak menyangka jika Jimin akan secepat ini memergokinya bersembunyi di bawah selimut, bahkan di saat pria itu membuka satu-satunya selimut yang ia gunakan sebagai alat pelindung, Jungkook hanya bisa mematung di tempatnya.

"J-Jungkook? a-apa yang sedang kau lakukan disini. Kenapa kau bisa ada di dalam kamarku?" mata Jimin melotot, nyalinya belum sepenuhnya terkumpul untuk membuat dirinya berani menatap benda pusaka Jungkook di bawah sana.

"a-aku, s-sebenarnya aku t-tadi..."
Jimin baru saja akan beranjak dari atas tempat tidur namun Jungkook telah lebih dulu menarik tangannya. Membuat tubuhnya jatuh tepat di atas Jungkook. Jangan lupakan juga jika saat ini Jimin hanya mengenakan dalaman saja dan Jungkook hanya mengenakan atasan saja.

Jungkook? keenakan. Posisi dada Jimin menempel sempurna di wajahnya. Jungkook jadi bisa merasakan selembut apa tekstur kulit Jimin sekarang. Dengan isengnya Jungkook bahkan mengecup-ngecup dada Jimin hingga membuat sang empunya tersdar dan buru-buru menjauhkan dadanya dari wajah Jungkook yang saat ini memberikan tatapan mesumnya pada Jimin.

"a-apa yang kau pikit sedang kau lakukan, hah? berani-beraninya kau melecehkanku. Aku akan melaporkanmu pada..." niat Jimin kembali di gagalkan oleh Jungkook,
pria itu membanting tubuh Jimin ke atas ranjang hingga membuat posisi mereka berubah. Mata Jimin membulat, benar-benar kaget dengan apa yang baru saja Jungkook lakukan padanya.

"l-lepaskan aku, biarkan aku pergi." ronta Jimin di bawah kungkungan Jungkook namun karena Jungkook yang terlanjur terbawa suasana dan lagi miliknya terus berkedut-kedut di bawah sana maka jadilah kali ini ia mengabaikan semua permintaan Jimin. Biarkan saja jika setelah malam ini pria itu akan menyebutnya apa karena yang terpenting sekarang ia harus menuntaskan hasratnya terlebih dahulu. Lagipula sekarang ia tak sendirian melainkan ada Jimin juga yang miliknya mulai mengeras di bawah sana. Jungkook berani menyimpulkan demikian karena ia pun turut merasakannya, mengingat jika posisi mereka saat ini memungkinkan milik mereka saling bergesekan satu sama lain.

"ingin ku bantu menuntaskannya, hmm?" bisik Jungkook dengan nada seduktif sambil menyentuh ujung kemaluan Jimin yang kini mengeluarkan cairannya.

Jimin tidak tahu jika dalam keadaan seperti ini ia akan berubah menjadi pria yang lemah.

"y-ya...Please"

Mengangguk dan pasrah, itulah yang jawaban Jimin. Mungkin setelah malam ini berlalu, baik Jungkook maupun Jimin mereka akan mengeluhkan hal yang sama. Kurang tidur.


Tbc.

Daddy Sitter (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang