jungkook mondar-mandir di depan pintu kamar taehyung,ia bingung harus menggunakan cara apa, untuk menghentikan rencana kakaknya yang berniat Mengutarakan perasaannya kepada jimin,pokoknya ini tidak bisa di biarkan, tadi kan ia yang lebih dulu menyatakan perasaannya kepada jimin.lalu bagaimana kalau jimin menerima pernyataan cinta taehyung,bukankah itu berarti jungkook telah gagal total.Oh nooo..😭
Jungkook sibuk berpikir,hingga tiba-tiba ia pun mendapatkan ide.
😏😏😏😏😏
jimin hampir saja mengenakan cincin pemberian taehyung,tapi begitu jimin mendengar suara gedoran pintu yang terkesan bar-bar dari arah luar sana,mau tidak mau jimin pun meletakkan cincinnya kembali,membuat taehyung yang awalnya gembira berubah tidak bersemangat.tangan taehyung terkepal,ia marah sekali,dalam hati taehyung bertanya-tanya kira-kira siapa lagi kali ini yang berani menganggu kegiatannya,jangan bilang jungkook lagi?.😒hadeuh...menyebalkan sekali anak itu.
'tok..Tok..Tok..."
"jimin-ah..Jimin-ah...??"
jimin langsung berlari kearah pintu,disusul taehyung dari arah belakang.wajah taehyung seketika berubah datar,ternyata benar dugaannya,yang berbuat onar kali ini adalah adiknya,jungkook.Aishhh..😒
Pintu kamar terbuka,bisa jimin lihat kalau Saat ini jungkook kelihatan gelisah,ada apa lagi dengan pria menyebalkan itu..??
"ada apa lagi..??"
"kau ini pelupa sekali yah,Bukankah tadi aku menyuruhmu untuk mengganti sprei di kamarku.tapi kenapa kau tidak menggantinya,hah??"
Alis jimin mengerut,bisa-bisanya jungkook lupa ingatan,bukankah tadi ia sudah mengganti sprei jungkook dengan yang baru,lalu kenapa jungkook mengatakan kalau ia belum mengganti spreinya.Argggghh....😡😡
"bukankah tadi aku sud__
belum sempat jimin meneruskan ucapannya,jungkook buru-buru membungkam mulutnya.Mencegahnya untuk Berbicara.
"dasar pelupa,ayo ikut aku,biar aku buktikan,jika apa yang aku katakan benar adanya."
Jimin baru akan membalas perkataan jungkook,namun jungkook langsung menarik tangannya.jungkook Membawa jimin kembali ke kamarnya.
"yak..Lepaskan tanganku,yakk.."
"DIam .atau aku akan menciummu sekarang juga,hmm...!!!
Jimin menggeleng,setelahnya ia membiarkan jungkook membawa menjauh dari kamar taehyung,taehyung mematung di depan pintunya,apa-apaan adiknya itu,perusak suasana saja,andai jungkook tidak muncul,mungkin sekarang jimin sudah menjadi miliknya.😠
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
jungkook terus menarik jimin,hingga saat ini mereka sudah berada di depan pintu kamar jungkooK.
"kenapa kau berbohong,hah?apa kau berniat membuatku terlihat konyol di depan taehyung,Begitu..???"
sudut bibir jungkook terangkat,astaga kenapa pria mungil ini jadi emosi sih..???
Bukannya jungkook yang harus marah Disini,eh??jungkook marah?karena??
Benar-benar aneh sekali jungkook ini."memangnya kau pikir aku tidak mendengar apa yang kau perbincangkan dengan kakakku,Kakakku pasti Menembakmu juga kan,Jangan bilang kau akan menerimanya..???"
Jimin mendecih,kenapa jungkook jadi sewot begini sih??.
"Kalau iya,memangnya kenapa.lagipula mau aku menerima taehyung atau tidak itu urusanku,kenapa kau jadi sewot begini sih..??"
Jungkook memelototkan matanya,ia tidak menyangka jika jimin akan membalas ucapannya dengan nada bicara yang tinggi.
"hei,tidak bisa begitu,pokoknya kau tidak boleh menerima kakakku,tanpa memberiku kesempatan."
Jimin tertawa terbahak-bahak,lucu sekali ekspresi wajah jungkook,kemana perginya jungkook si pria dingin tempo lalu.Kenapa jungkook berubah drastis,ada apa dengan jungkook?
"katakan alasannya,kenapa kau bisa menyukaimu,hmm???"
Jungkook gugup,ia bingung harus mengatakan apa.
"y-yah..Pokoknya..Aku menyukaimu karena kau menarik?"
Jimin menatap jungkook serius,Membuat jungkook jadi salah tingkah.
"itu saja?tidak ada alasan yang lainnya..??"
bola mata jungkook bergerak kekiri dan kekanan,kentara sekali jika ia sedang gugup saat ini.
"t-tentu saja ada..!!!"
"apa..??"
Jungkook memalingkan pandangannya kemana saja,asal ia tidak melihat mata JImin.
"a-aku menyukaimu karena kau baik dan juga cantik."
Jimin mengepalkan tangannya,bisa-bisanya jungkook mengatakannya cantik,padahal jelas-jelas ia kan pria tulen.
"berhenti mengatakan aku cantik,aku tidak menyukainya...!!!"
"kenapa..??"
"kau masih mempertanyakan alasannya?
Apa kau buta,tidak lihat kalau aku ini seorang pria,harusnya kau memanggilku tampan."Jungkook membungkam mulutnya,Ia hampir saja lepas kendali,dan berakhir menertawakan jimin.ADa-ada saja pria mungil ini,apa tadi ia bilang,ia tampan?yang benar saja.Hahaha😂😂
"apa kau bilang,kau?tampan?"
Jimin mengangguk,antusias sekali.
"iya,tentu saja.Apa kau ini tidak bisa melihat wajahku,lihat..Lihat..Tampan bukan..???"
jungkook yang sibuk menahan tawanya akhirnya tidak Kuat juga,tawanya pecah.
"tampan dari mananya maksudmu,biar kuberitahu yah,mau di lihat dari segi manapun,wajahmu ini cantik."
wajah jimin merah padam,ia langsung berlari mengejar jungkook.Mereka saling berkejaran di dalam kamar jungkook,jungkook terus berlari menghindari jimin,bahkan saking takutnya di tangkap oleh jimin,jungkook sampai berlari menaiki ranjangnya,jimin yang melihat jungkook berdiri di atas ranjangnya pun ikutan naik keatasnya,namun naas,belum juga jimin berhasil berdiri di atas ranjang,kakinya tersandung pinggiran ranjang.membuat tubuhnya limbung kedepan,jungkook yang sedang tertawa terbahak-bahak,tidak menyadari kejadian yang baru saja terjadi,sementara jimin Yang terjatuh di pinggiran ranjang pun buru-buru bangkit.ia menghela nafas,lega sekali.untung saja ia tidak sampai terjatuh di bawah lantai,untung saja tadi jimin memegang,eh?apaaaaaaa..!!!"
dengan takut-takut jimin mendongak keatas,eh tunggu dulu,kalau saat ini ia sedang memegang celana jungkook,itu berarti ia..???"
"haaaaaaaaaaa.........
Jimin dan jungkook kompak berteriak,jika jimin kaget melihat jungkook tidak mengenakan celana dalam,lain lagi dengan jungkook yang berteriak karena baru menyadari kalau ternyata dari tadi jimin memelorotkan celananya secara tidak sengaja.
Tbc.
Maaf kalau kurang panjang.😭😭
Soalnya aku ngantuk banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sitter (Dalam Tahap Revisi)
FanficJimin,Si pria mungil dan baik hati.Di umurnya yang sudah menginjak ke 22 tahun.Jimin belum juga memiliki pekerjaan. hingga pada suatu hari ia memperoleh informasi dari temannya mengenai lowongan pekerjaan,awalnya jimin bingung seperti apa jenis pek...