"kau ingin makan apa, hmm?"
dengan malu-malu Jimin langsung mendongakkan kepalanya , menatap lurus ke arah pria tampan berlesung pipi itu. Baik Jungkook maupun Taehyung mereka sama-sama melirik ke arah kakak tertua mereka, Eunwoo. Mereka berdua yakin jika sejak awal kakak mereka itu memang berniat untuk tebar pesona di depan pria mungil yang sialnya sama-sama mereka sukai saat ini."tidak perlu khawatir. Aku sama sekali bukan tipe pemilih dalam hal makanan. Aku bisa menyantap apa saja kok." senyum manis itu kian bertambah lebar, jika Eunwoo total terpesona lain lagi dengan dua pria lainnya yang kompak menjatuhkan rahang mereka, kehabisan kata-kata. Jimin memang perfect.
"b-baiklah, tunggu disini sebentar. Aku akan memesankan makanan untukmu, ok manis?" Jimin mengangguk dengan kedua pipinya yang merona parah yang dimana interaksi manis itu tidak pernah sekalipun lewat dari pengawasan Jungkook dan Taehyung. Bibir keduanya cemberut, jangan sampai kakak tertua mereka inilah yang akan mendapatkan hati Jimin nantinya.
"kenapa kalian berdua hanya diam saja? ah..aku tahu, kalian pasti berpikir jika aku akan melakukan hal yang sama kepada kalian berdua kan?" Jungkook dan Taehyung mengeraskan tawa mereka, tadinya mereka memang sempat berpikir seperti itu, namun sayangnya dugaan mereka salah. Eunwoo tidak berbaik hati kepada mereka kali ini.
"tunggu Hyung, jangan pergi dulu." teriak Taehyung sambil berlari menyusul kakaknya, sementara Jungkook masih betah duduk berhadapan dengan Jimin.
" apa kau menyukai, Eunwoo Hyung? aku perhatikan kau begitu nyaman saat berada di dekatnya. Katakan, apakah kau menyukainya?" mata Jimin melotot, bagaimana bisa pria di hadapannya ini dengan sembarangan menebak isi hatinya, Sial sekali.
Jungkook baru saja akan mengajukan pertanyaan lainnya namun Eunwoo dan Taehyung tiba-tiba saja datang, menghalangi niat hatinya yang ingin bertanya pada Jimin mengenai jawaban, kepastian pria mungil itu memilihnya atau bahkan kakaknya, Taehyung sekalipun.
"silahkan makan, Jimin-ah." Eunwoo terlihat begitu semangat saat berbicara dengan Jimin namun saat ia berbicara dengan adik-adiknya maka Eunwoo akan berubah total, terkadang cuek atau pun mengabaikannya. Malang memang nasib Taehyung dan Juga Jungkook.
"oh...Astaga, kalian bertiga cepatlah makan, ok? aku akan segera kembali. Ada hal yang perlu aku pastikan terlebih dahulu." Jimin hanya bisa menganggukkan kepalanya karena mulutnya telah terisi hampir separuh dari burger yang ia makan. Jungkook memperhatikan cara makan Jimin yang terlihat seperti orang tidak yang tidak makan selama seminggu, benar-benar lahap dan cepat. Taehyung yang biasanya rakus saja berubah jadi kalem. Apa mungkin jiwa kedua orang ini tertukar?
"makanlah dengan hati-hati, tidak lucu bukan jika kau tiba-tiba tersedak hanya karena sebuah burger." tunjuk Jungkook ke arah Jimin namun yang di beri tahu malah balik menatapnya sinis. Terserah dirinya lah yang makan kan dia bukan Jungkook, jadi mau dia tersedak kek tidak kek itu urusannya dan bukan urusan Jungkook.
Jimin meminum airnya, baru saja ia akan meneruskan makannya namun Eunwoo tiba-tiba saja datang dan mengusap ujung bibirnya, mungkin cara makannya berantakan sekali. Memalukan.
"tidak perlu makan terburu-buru, waktu kita masih banyak." Jimin tersenyum malu sementara Jungkook yang rencananya akan mengelap bibir Jimin harus menurunkan tangannya kembali, sial dia di dahului.
" Hyung, apakah aku boleh tambah?" mata Taehyung berbinar layaknya anak kecil yang sedang menunggu hadiah dari orang tuanya, sang kakak yang pengertian sebisa mungkin menyanggupi permintaan adiknya itu, tidak lucu bukan jika nantinya pria itu terus merengek padanya dan membuat mereka jadi pusat perhatian.
"iya, kau boleh memesannya lagi. Tapi ingat! tidak lebih dari seporsi yah, Hyung hanya tidak ingin kau mengalami gangguan pencernaan setelah ini, bagaimana?" Taehyung mengangguk patuh dan setelahnya ia melenggang pergi meninggalkan tiga orang lainnya yang kini dalam situasi canggung. Jimin yang malu, Eunwoo yang bingung harus memulai pembicaraan dari mana dan Jungkook yang sejak tadi terus memperhatikan Jimin namun saat pria mungil itu menatapnya kembali maka Jungkook akan sengaja melakukan apa saja dan meraih benda-benda di sekitarnya yang sekiranya bisa ia jadikan alasan agar pria mungil itu segera mengalihkan pandangan darinya, Jungkook gugup bila terus-terusan di tatap seperti itu.
🐣🐣
Di dalam Pesawat....
Jungkook dan Taehyung saling dorong, saling memperebutkan tentang siapa di antara mereka berdua yang kira-kira pantas
duduk bersebelahan dengan Jimin, sementara pria mungil itu hanya bisa menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, benar-benar malu melihat tingkah dua orang pria di hadapannya. Apa susahnya jika Jungkook mengalah lagipula bukankah tempat duduknya memang letaknya bersebelahan dengan Eunwoo tapi mengapa pria itu tetap bersikeras ingin duduk bersamanya padahal sudah jelas-jelas Taehyung yang seharusnya di sampingnya. Ada apa dengan pria itu?Kedua lelaki itu menjadi pusat perhatian penumpang lainnya, Eunwoo sudah berusaha melerai mereka namun sayangnya usahanya itutidak berbuah manis bahkan dengan kurang ajarnya kedua adiknya itu meminta ia agar diam saja, katanya ini adalah urusan pria lantas di sebut apa dirinya ini jika bukan seorang pria, banci? begitu? Big No, enak saja.
Di tengah usaha Taehyung untuk duduk di samping Jimin, akan ada saja hal yang dilakukan oleh Jungkook, seperti menjambak rambutnya ke belakang atau bahkan menarik kerah bajunya seperti anak kucing yang hendak di buang oleh pemiliknya. Jungkook benar-benar berlebihan menurut Jimin, apa jangan-jangan pria itu cemburu dengannya? hmm...entahlah.
"Di himbau kepada seluruh penumpang pesawat agar segera mengambil posisi di tempatnya masing-masing di karenakan pesawat akan segera lepas landas . Jadi harap untuk memasang sabuk pengaman anda terlebih dahulu dan pastikan kondisi anda dalam keadaan rileks, sekian. Selamat menikmati penerbangan anda.
Wajah kedua pria itu tertekuk, cemberut saat melihat bukan satu di antara mereka berdualah yang duduk di samping Jimin, melainkan kakak tertua mereka, Eunwoo. Tadi pria itu sempat marah besar pada mereka yang membuat nyali mereka yang awalnya besar berubah menjadi sebesar biji jagung. Kepala mereks tertunduk,malu bukan main mendengar isi makian kakaknya itu yang dimana di antaranya membahas tentang umur mereka dan tentu saja itu menjadi perhatian penumpang lain, bahkan Taehyung sempat mendapati salah satu Pramugari itu menertawakan mereka berdua, konyol memang. dewasa? tidak! Kekanakan sih iya. Benar-benar memalukan.
Jungkook sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak menyuarakan protesnya saat melihat kakaknya di depan sana dengan santai memasangkan sealbelt milik Jimin dan meminta agar pria mungil itu bersandar di bahu kokohnya alih-alih mengistirahatkan kepalanya di sandaran kursi. Untung saja mereka memilih class bisnis karena jika mereka memilih kelas ekonomi maka bisa di pastikan kakak tertua mereka itu akan menang banyak mengingat jarak antara kursi nyaris tidak ada sama sekali dan tentunya kakaknya itu bisa lancar mengeluarkan gombalan-gombalan mautnya. Jungkook tidak mau tahu pokoknya Jimin harus jadi miliknya, titik!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sitter (Dalam Tahap Revisi)
FanficJimin,Si pria mungil dan baik hati.Di umurnya yang sudah menginjak ke 22 tahun.Jimin belum juga memiliki pekerjaan. hingga pada suatu hari ia memperoleh informasi dari temannya mengenai lowongan pekerjaan,awalnya jimin bingung seperti apa jenis pek...