Semua hidangan makan malam telah Jimin sajikan di atas meja makan. Sementara ia hanya bisa berdiri di samping meja makan, menunggu perintah dari ketiga majikannya yang saat ini tengah menikmati hasil masakannya. Jika Taehyung dan Eunwoo menyantap makanan mereka dengan lahap maka lain halnya dengan Jungkook yang malah fokus menatap pria mungil yang tengah menunduk sambil memilin ujung bajunya. Apa-apaan pria itu, sok polos sekali. Kemana perginya sikap genitnya tadi siang? kenapa sikapnya bisa berubah dalam sekejap. Astaga benar-benar memuakkan, munafik sekali.
Taehyung mendongakkan kepalanya untuk menatap Jimin kemudian langsung tersenyum ke arah pria mungil itu.
"Jimin, kenapa kau hanya berdiri di situ. Ayo ikut makan malam bersama kami. Tidak perlu sungkan seperti itu"
Jimin sudah akan mendudukkan bokongnya di atas kursi tapi saat ia melirik Jungkook yang menatap tajam ke arahnya ia pun memilih untuk mengurungkan niatnya itu dan kembali ke posisinya semula.
Jimin takut melihat tatapan pria itu, benar-benar menakutkan, seperti Jungkook ingin memakan dirinya hidup-hidup.
"ada apa, Jimin. Kenapa kau malah kembali ke tempatmu lagi?" Jimin tersenyum canggung. Matanya masih fokus melirik Jungkook yang sepertinya berniat memgeluarkan laser dari dalam biji matanya Itu.
"t-tidak usah Taehyung. Aku akan makan di dapur saja." Taehyung bangkit dari kursinya kemudian menyentuh bahu Jimin. Mengarahkan pria itu untuk duduk berhadapan dengan adiknya, Jungkook. Jimin berusaha menolak tawaran Taehyung namun sayangnya pria itu tetap memaksanya untuk ikut makan malam bersama dengan mereka.
Jungkook mendadak kehilangan selera makannya . Ia sudah akan meninggalkan meja makan tapi Eunwoo langsung menahan tangannya. Mencegahnya agar tidak pergi dari meja makan.
"duduklah dan habiskan makananmu atau aku akan mengadukanmu pada ibu." Jungkook memutar bola matanya. Dengan sangat terpaksa ia pun kembali mendudukkan dirinya di atas kursi. Benar-benar menjengkelkan melihat kebiasaan kakak sulungnya yang satu ini. Pria itu sering sekali mengadukan semua kelakuan Jungkook pada ibu mereka. Menyebalkan. Dasar pria manja.
"Jimin, rasa sup buatanmu benar-benar enak. Bisakah kau membuatkannya untukku ketika makan siang besok?"
Jimin yang sedang mengunyah nasi di dalam mulutnya pun menganggukkan kepalanya. Pipinya yang gembung ikut bergoyang. Benar-benar menggemaskan sekali.
"Astaga, kenapa kau bisa seimut ini." Jimin menundukkan kepalanya begitu Taehyung mencubit kedua pipinya. Sementara Jungkook yang berada di seberang kursi pun hanya bisa menatap datar kelakuan
kakaknya. Bagaimana mungkin selera Taehyung bisa berubah secepat ini. Memangnya apa yang menarik dari pria mungil itu. Jangankan bentuk tubuh, rambutnya saja tidak beraturan begitu.Jungkook yang sibuk melihat interaksi Taehyung dan juga Jimin pun harus di buat kaget saat Eunwoo tiba-tiba menyentuh bahunya. "Jungkook, kau tidak lupakan jika besok malam kita akan pergi ke pesta Perayaan ulang tahun perusahaan ayah?"
"tentu saja aku ingat."
ucapnya dengan nada datar. Sedatar wajahnya yang sudah mirip seperti papan tripleks.Sementara itu Taehyung yang sedang asyik berbincang dengan Jimin kemudian berbalik ke arah Jungkook dan juga Eunwoo. "lalu siapa yang akan kalian bawa ke pesta itu, apakah kalian sudah punya pasangan?"
ucap Taehyung sambil menatap Eunwoo dan Jungkook secara bergantian."tentu saja aku punya. Besok akan kutunjukkan kekasihku pada kalian. Dia sangat manis dan memiliki tubuh yang ramping seperti Jimin." Eunwoo mengatakan hal itu sambil melihat Jimin yang dimana tindakannya itu langsung membuat Jimin jadi malu. Apa benar kalau wajahnya ini manis? perasaan biasa-biasa saja.
Taehyung mengangguk setuju.
"nah, bagaimana denganmu Jungkook. Apa kau masih berpacaran dengan Minnie?"
Wajah Jungkook yang memang sudah datar kian bertambah datar saja. Apalagi saat ia mendengar Taehyung menyebut nama mantan kekasihnya itu. Jungkook berusaha keras untuk menghapus semua kenangannya bersama dengan pria mungil itu tapi tetap saja ia tidak bisa melakukannya . Jungkook masih mencintai pria mungil itu namun saat ia mengingat kembali semua pengkhianatan yang telah di lakukan pria itu padanya. Itu membuat Jungkook mengepalkan tangannya di bawah meja makan.
Jungkook marah. Begitu kesal saat dirinya harus kembali di hadapkan dengan pria mungil yang memiliki wajah yang mirip dengan mantan kekasihnya itu. Jujur kenyataan itu membuatnya kian bertambah emosi.
"aku tidak ingin membahas tentang hal ini. Lagipula kami berdua sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi."
Taehyung dan Eunwoo sempat kaget saat mendengar pernyataan dari adik mereka namun keduanya memilih untuk bungkam. Tidak berniat mencari gara-gara dengan Jungkook. Karena jika sedang marah pria itu benar-benar menakutkan bagi mereka.
Taehyung beralih menatap pria mungil di sampingnya. Sebenarnya ia malu jika harus mengatakan hal ini pada Jimin tapi jika ia tidak mengatakannya maka dirinya sendirilah yang akan rugi.
"Jimin?" Jimin berbalik ke arah Taehyung. Menatap bingung pria yang terlihat gugup di sampingnya.
"ya, ada apa, Taehyung?"
"ekhmm...Jadi begini Jimin, apa kau mau pergi denganku?
A-aku tidak memiliki pasangan untuk di bawa ke pesta itu. Mau ya, kumohon." ucapnya dengan nada memohon sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada.Jimin yang di beri pertanyaan seperti itu tentu saja merasa kaget . Bagaimana mungkin Taehyung bisa mengajak dirinya pergi ke pesta yang besar dan juga mewah itu padahal mereka berdua bukan teman, saudara atau bahkan sepasang kekasih.
"maaf taehyung, tapi a-aku..."
Taehyung membalikkan badannya dan kemudian mengenggam tangan Jimin. Menatap pria itu dengan matanya yang berkaca-kaca. Membuat Jimin jadi serba salah. Apa yang harus ia katakan pada pria itu. Apakah ia harus menerima atau justru menolak ajakan Taehyung. Lagipula mau pakai baju apa ia kesana. Jimin tidak memiliki satupun pakaian mahal. Semua pakaian yang ada di dalam lemarinya hanya baju kaos rumahan. Jimin jadi merasa tidak enak pada Taehyung.
"t-tapi a-aku..." Taehyung yang mengerti dengan isi kepala Jimin pun segera angkat bicara. "tidak perlu khawatir, aku yang akan menanggung semua perlengkapanmu ke pesta itu. Pokoknya tidak ada penolakan. Kau harus ikut denganku ke pesta itu."
Jimin merasa ragu sekaligus takut dalam waktu yang bersamaan. Apalagi saat ia melihat Jungkook yang menatapnya dengan sangat intens. Sesekali pria itu berdecih di tempatnya. Membuat perasaan Jimin jadi bertambah tidak karuan.
Namun karena tidak tega melihat wajah Taehyung yang berubah sedih. Jimin mau tidak mau mengiyakan ajakan pria itu.
Jungkook pikir Jimin akan menolak ajakan kakaknya namun nyatanya semua dugaannya itu tidaklah benar. Bagaimana bisa Taehyung membawa Jimin yang bahkan belum seminggu bekerja di rumah mereka. Lalu bagaimana jika di pesta nanti pria itu malah mempermalukan keluarga mereka. Astaga rasanya sebentar lagi kepala Jungkook akan pecah. Jungkook mendadak benci dengan kehadiran pria mungil itu di dalam hidupnya
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sitter (Dalam Tahap Revisi)
FanficJimin,Si pria mungil dan baik hati.Di umurnya yang sudah menginjak ke 22 tahun.Jimin belum juga memiliki pekerjaan. hingga pada suatu hari ia memperoleh informasi dari temannya mengenai lowongan pekerjaan,awalnya jimin bingung seperti apa jenis pek...