Tapi suatu hari kudapat surat dari Rossele yang bertuliskan.
"Mari kita akhiri semua ini"
.
.
.
.
.
.
.
.▪︎Derrick POV▪︎
Tentu saja aku terkejut,tapi ia bilang ia telah lelah. . . . Dan laporan tentang ia yang selalu menangis ketika malam hari itu lha yang membuatku menyetujuinya,namun bukan bercerai tapi berpisah rumah.
Hari ini adalah hari kembalinya diriku ke rumah utama. . . . Aku membawa Alleka beserta anakku Tartia dan disaat aku baru sampai aku melihat kereta kuda Rossele keluar dari kediaman,yang kulakukan hanyalha pasrah.
Ketika aku turun dari kereta kuda,aku melihat ke 2 anak laki² perempuan yang memiliki rambut yang sama denganku,dan mata yang mirip Rossele. . . Yang kuduga adalah anak kami.
~Makanya anaknya tu dijenguk bukannya ditinggal 5 tahun!~
Tak
"Ayah ini rumah baruku?"Ucap Tartia kepadaku.
Aku hanya mengangguk untuk menandakan kata setuju,dan yang kulihat lagi ke 2 anak itu berhenti berjalan dan yang laki² mengeluarkan aura benci nan dengki,aku tak tau kenapa dia mengeluarkan aura benci dan dengki,tapi berbeda dengan yang laki² yang perempuan mengeluarkan aura tenang dan waspada.
"Saudara! Saudari!"Teriak Tartia memanggil ke arah ke 2 anak kembar yang kulupakan namanya itu.
Dari yang kulihat mereka berhenti berjalan dan sempat berbincang sebentar,setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka.
"Tunggu! Saudara! Saudari!"Teriak Tartia lagi.
Tapi mereka tak berbalik mereka terus berjalan menuju kedalam mansion.
"Ayah apa mereka membenci ku?"
". . . . Tidak sayang,mereka tak mungkin membencimu"Ucapku sambil mengelus elus kepala Tartia.
"Masuklha Tia ada yang ingin ibu bicarakan dengan ayahmu"
"Baik bu"
"Odet tolong antar Tartia kedalam"Ucapku kepada kepala pelayan.
". . . Mari Lady"
Ketika Odet dan Tartia sudah agak menjauh Alleka menarik lenganku ke dekat pepohonan.
"Na. . . . .Derrick,apa benar anak² Rossele tak membenci Tartia?"
"Aku juga tak tau Alle,karna aku saja tak pernah bertemu secara langsung dengan mereka"
". . . .Jadi apa mereka akan membenci Tia? Apa mereka akan melukai Tia?"
"Alle. . . . Tenang saja takkan kubiarkan siapa pun melukai anak kita,entah itu raja atau bahkan anak Rossele sekalipun"
"Derrick. . . .tapi mau bagaimana pun juga mereka ber 2 itu anak² mu!"
"Sudahlha ayo kita masuk"
"Ya"
Kami pun masuk kedalam mansion,dan aku pun bertanya kepada pelayan dimana keberadaan ke 2 kembaran itu,dan pelayan itu menjawab mereka mungkin ada diteman kesukaan mereka.
Alis ku berkedut,karna aku tak tau tempat kesukaan mereka,dan pelayan itu menjawab.
"Di taman yang mulia"
Aku pun mulai berjalan ketaman bersama Alleka,sesampainya aku ditaman aku melihat ke 2 anak itu sedang membicarakan sesuatu.
"Kalian ber 2"Sungguh memang ini kedengarannya tak enak didengar,tapi mau bagaimana lagi. . . aku tak mengingat nama mereka!
Mereka ber 2 melirik ke arahku,yang perempuan masih kaget dan yang laki2 sudah mengeluarkan tatapan kebencian yang mendalam.
"Huh mau apa kau?"Ucap anak laki2 itu dengan nada dingin dan tatapan datar.
"Et. . . Ja-jangan berkata begitu"Anak perempuan itu berusaha untuk mencegah anak laki2 itu.
"Tak apa Eve,jadi ada urusan apa anda kemari Duke Xafier yang terhormat?"Ucap anak itu dengan penekanan dikata "Terhormat".
Sebenarnya ada apa dengan mereka? aku hanya memanggil mereka saja kok,tidak lebih. . . .dam yang lebih parahnya lagi kenapa anak laki2 itu keliatan geram?
". . . Tak ada yang istimewa,saya hanya ingin kalian keluar untuk menyambut istri dan anakku"Ucapku.
"Ogah"Timpal anak laki2 itu dengan nada sarkas.
"Saudara,Saudari!"Teriak Tartia.
"Eve ayo kita pergi"Ucap anak laki2 itu sambil menarik pergelangan tangan anak perempuan itu.
"Et tapi tidak sopan kalau---"
"Saudari! Ayo kita bermain"
"Tartia ayo masuk saja"Ucap Alleka.
"Tidak bu! Tia ingin bermain dengan saudari dan saudara baru Tia!!"Bantah Tartia.
"Tia sayang ayo kita masuk saja"Ucap ku dengan nada lembut.
Tapi ada apa dengan tatapan anak perempuan itu? tiba2 dari tenang menjadi geram? memang aku telah melakukan kesalahan apa?
~Banyak bang~
"Ta-tapi Tartia. . . "
"Eve ayo kita pergi,aku alergi dengan serangga² ini"
"Et. . . Hah ayo kita masuk saja"
"Kalian mau kemana? Memang aku sudah mengijinkan kalian untuk masuk?"
"Apaan sih lu. . . Terserah kami lah mau kemana,bukan urusan lu ini,Tch"
"Sudah² Et ayo kita kekamar saja"
Setelah itu mereka ber 2 pergi kekamar mereka,ya aku tak tau kamar mereka ada dimana.
". . . . Ayah tuhkan benar mereka membenci Tia"Ucap sendu anak kesayangan ku itu.
"Tidak sayang,akan ayah pastikan mereka tak membencimu dan juga memberi salam kedatangan untuk dirimu"
"Benarkah?!"
"Ya,Harres!"
"Yes your majesty?"
"Panggil ke 2 anak itu ke kantor ku sekarang"
"Yes my duke!"
Setelah itu Harres pergi untu memanggil ke 2 anak² dari Rossele itu.
"Apa kau sudah memanggil ke 2 anak itu Harres?"
"Yes,your majesty. . . . . Mereka akan segera sampai"
"Harres. . . . "
"Yes?"
"Siapa nama ke 2 anak itu?"
". . . . .Anda bahkan tak memgingat nama mereka Duke?"Ucap Harres dengan nada pelan tapi aku masih bisa mendengarnya.
"Cepat!"
"Huh. . . .nama tuan muda adalah Lord Ethan Larren Xafier. . . Dan untuk yang perempuan adalah Lady Evelyna Larreta Xafier"
"Oh"
Tap Tap Tap
Klek
-To Be Countined-
KAMU SEDANG MEMBACA
The twins new life!
Romance#2 BertahanHidup {19-3-21} #5 gabut {15-4-21} #4 gabut {18-4-21} #3 gabut {22-4-21} #1 gaje {28-6-21} Warning : Bukan Incest. Pernahkah kalian bermimpi menjadi seorang tokoh novel? pasti seringkan,Laretta putri seorang pelajar SMP biasa terbangun di...