Chapter ini berisi tentang Diary Evelyna tentang kehidupannya.
Dan juga Diary tentang seberapa dibencinya ia dikehidupan sebelumnya.
"Larreta"Panggil lelaki tampan itu kepadaku, Larren saudaraku. "Ada apa Ren?"Tanyaku kepadanya.
"Lu ngga mau sekolah, serius? lu dicariin gengnya Angeline lo"Ujar kembaranku itu. Tapi saat mendengar nama "Angeline" tubuhku langsung nyeri.
'Mau apa lagi sih? tak puas dia membuatku nyeri seperti ini?'Pikirku kesal. "Retta?" Ketika mendengar panggilannya, lamunanku buyar.
"A-ah.. bilang saja aku akan masuk lusa nanti, tenang saja.. aku pasti akan masuk"Balasku yang diangguki olehnya.
Setelah pembicaraan singkat kami, aku pun kembali kekamarku. Kamar indah dengan nuansa yang menyegarkan mata.
"Angeline.. aku pastikan kau akan membayar semua luka dihati dan tubuhku"Ujarku kepada dinding kamarku.
Keesokan harinya aku pergi kesekolah ku naik mobil, sedangkan Ren naik motor. 'Dia kenapa naik motor? padahal mobil nganggur lo'Pikirku.
Sesampainya disekolah, aku langsung berhadapan dengan cacian menjijikan. "Psst.. lihat itu, lagi lagi si jalang itu berani menampakan dirinya"
"Benar, aku bingung kenapa dia tak malu sih jadi simpenan om om"
"Menjijikan, kenapa kita bisa satu sekolah dengan simpenan om om sih??"
"Kau sih enak tak satu kelas dengannya, lha aku satu kelas dengannya!!"
Banyak cacian cacian durjana yang memasuki pendengaranku ini, tapi ini sudah biasa. Belum lebih parah.
'Lebib baik aku membaca book baru Author Lythfia saja, daripada mendengarkan cacian cacian unfaedah itu' Aku pun mengambil handphone apel kegigitku.
"Lihat tu.. benar kata Angeline, si jalang simpenan om om! hpnya aja iphone"
"Tch.. menjijikan, kenapa sih sekolah mau menampung wanita yang sudah dinodai? ngga malu apa?"
"Astaga.. ini hp murah lo anjim, mahal darimane??"Gumamku tanpa sadar.
"Iri bilang anji*g! kalau mau lu beli sendiri, ngga usah ngebacot ngatain gw jalang!"Balas ku ketika mendengar ucapan yang dilontarkan mereka tentang merek hpku.
"Udah berani lu dasar lonte!"Ucap gadis tadi yang mengatai diriku ternodai.
"Gw bilang beli sendiri sana! lu kalau emang suka sama Ren, ngga usah ngejatuhin gw. Emang lu kira ngga ada restu kakak ipar hah?!"Ucapku dengan nada tinggi.
Ya begitulha, 90% orang yang mengataiku adalah fans fanatik Ren. Mereka cemburu atas kemesraan kami disekolah, padahal kami ini kembar.
Setelah perbacotan itu, aku pun memutuskan untuk pergi kekelas Larren. Sialnya, saat dikelas Ren ada si Angeline dkk.
"Retta"Panggil Ren dengar suara aneh, kenapa dia marah? aneh. "Kenapa?"tanyaku.
"Apa benar kau menjahati Angeline?"Tanyanya yang membuat mataku terbelak, ofc. "Hah? gw ngga ngapa ngapain dia, lagian buat apa kau ngejahatin dia?"Balasku.
"Retta jawab! lu ngejahatin Angeline kan?!"Ujarnya lagi yang membuat amarahku langsung naik kepuncak. "Udahlha Ren, mungkin Retta cuman agak kesel karna kamu deket sama aku.. biasa namanya juga cewek"Ucap si uler pirang itu.
"Ya! gw ngejahatin tu uler, puas lu?!"Pekikku dengan nada kesal. Sangking kesalnya sampai membuat orang orang melihat kami.
Plakk
"Gw ngga habis pikir sama lu ya Retta, gw kira lu..!!! hah.. minta maaf sama Angeline!"
Minta maaf? otak pinter lu itu konslet atau gimana? barang si Angeline pura pura gw jahatin lu marah. Barang gw bilang kalau gw dijahatin lu bilang gw bohong, sebenarnya lu sayang sama siapa sih?
"Gak"Ucapku dengan wajah datar. "MINTA MAAF BEG--"
"DASAR BRENGSEK!"Pekik gadis dikursi tepat disebelah kursi Ren. "Hah?!"Balas Ren.
"Gw bilang lu brengsek Ren, lu dasar sampah masyarakat!"Ucapnya sambil menarikku dari kelas Ren.
Kami pun pergi ketempat rahasia yang baru kuketahui, padahal aku sering bolos. "Kau tak apa?"Tanya gadis itu.
"Mhm, makasih.. btw nama kamu siapa?"Tanyaku.
"Ah.. namaku Carina Daniela, panggil aja Rina"Balasnya. "Lu ngga malu bareng sama gw?"Tanyaku sambil mengubah kata aku-kamu jadi gw-lu.
"No~ karna aku tau Larreta bukan seperti yang ada dirumor, toh aku juga tau kalau kamu sama Larren itu siblings.. malah twins"Ucap Rina santai.
"Kok kamu tau?"Tanyaku. "Karna Ren sering cerita tentang Retta, dan juga aku ini pacar nya Larren lo~ hihi"Ujarnya yang tambah membuatku kaget.
"Waw.. aku juga punya pacar, namanya Rei. Dia anak osis"Ucapku. "Eh? maksud Retta Rei Fahrezein?? dia sepupuku lo"Ucapnya.
"Eh?? beneran?? kalau begitu kita..."Ucapku senang. "Mhm! hihi"
Aku merasa senang karna aku bisa memiliki teman gadis pertamaku dibangku SMA.
{ Halaman ke-enam belas Evelyna Diary }
- E N D -
KAMU SEDANG MEMBACA
The twins new life!
Romance#2 BertahanHidup {19-3-21} #5 gabut {15-4-21} #4 gabut {18-4-21} #3 gabut {22-4-21} #1 gaje {28-6-21} Warning : Bukan Incest. Pernahkah kalian bermimpi menjadi seorang tokoh novel? pasti seringkan,Laretta putri seorang pelajar SMP biasa terbangun di...