24.

1.3K 182 13
                                    

Aku sarankan untuk menggunakan musik ini agar lebih terasa adegannya.

!!WARNING!!

Konflik sudah dimulai.

Aku lelah.

Aku butuh sandaran.

Nenek,ayah,ibu,Ren aku kangen kalian.

Pagi ini aku mendapatkan surat yang benar-benar mengejutkanku,lebih tepatnya membuatku ingin mengutuk tuhan.

Apakah belum cukup ia memisahkanku dari Ren? Sehingga ia juga memisahkanku dari nenek dan ibu?

"Nona apakah saya boleh masuk?"Ucap suara laki-laki yang kukenal.

"Masuk sir Caesar,pintunya tidak kukunci..jadi masuk saja"

Drek

"Apa anda sibuk nona?"Ucap pemuda bersurai hitam kelam itu.

"Tidak,memang ada apa sir? apakah ada tamu atau utusan crown prince?"Tanyaku yang dibalas anggukan darinya.

"Utusan?"

"Iya nona"

Beberapa detik setelah sir Caesar mejawab pertanyaanku terdengar suara bom diluar mansion.Dan muncullha beberapa tentara disekitar mansion.

Duarr

"Nona! Bahaya!"Ucap Caesar sambil menggendongku.

"Ah! apakah mereka berniat berperang?! apakah mereka bodoh?!"Ucapku geram dengan obsesi berlebihan Christopel itu.

"Nyonya!"Teriak Frenkestien dan Oveil yang tengah berlari menuju kearah kami.

"Aku tidak apa-apa,apakah kalian terluka?"    
 
"Kami juga baik-baik saja"Ucap Oveil yang membuatku ingin menanyakan keadaan orang mansion. "Mereka juga baik-baik saja"Lanjut Oveil.

"Syukurlha,jadi kenapa para utusan menyerang mansion?"Tanyaku.

Tapi bukannya mendapatkan jawaban Oveil malah memberikkan ku kertas.

Menikah atau mati.
-Chris

'SIALAN!kenapa sih dia sangat terobsesi denganku!?'Geramku dalam hati.

"Nona bukankah kita seharusnya pergi dari sini? ini bukan tempat aman"Ucap Caesar yang membuat Oveil serta Frenkestien mengangguk.

"Ya aku setuju,tapi tunggu sebentar"Ucapku yang diangguki mereka.

Aku pun menggunakan cakraku:v untuk bertelepati dengan para prajurit dan pelayan yang ada dimansion.Tentu saja untuk menyuruh mereka pergi 'ketempat aman' yang pernah ku siapkan jikalau Christopel ngelunjak.

"Ayo kita pergi"Ucap Caesar sambil menggendongku.
















"Evelyna..tunggulha sebentar lagi"Ucap laki-laki itu sambil tersenyum licik diantara kegelapan malam.

















Kami pun sampai didalam hutan yang aku temukan 4 bulan yang lalu,tentu saja hutan ini aman untuk dipakai kami.

"Aku akan membuat rumah"Ucapku yang membuat mereka ber-empat kaget.

"Aku tak selemah apa yang kalian pikirkan"Lanjutku.

Setelah mengucapkan kata-kata itu aku pun membuat rumah yang cukup untuk kami tempati.

"Nona saya dan sir Caesar akan mencari bahan pangan,anda dan lady Oveil tinggalha disini"Ucap Frenkestien yang hanya ku angguki.

Mereka pun pergi tak lama setelah mengucapkan hal itu.

"Nona..apakah anda perlu pelukan?"Tanya Oveil yang kuangguki.

"Aku sangat membutuhkannya"Ucapku sambil memeluk mantan pengasuhku.

Gimana? seru ngga chapter kali ini? terus siapa ya laki-laki yang tersenyum licik itu? hehe..tunggu chapter depan ya

-To Be Countined-

The twins new life! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang