23.

1.7K 207 20
                                    

"Begitu,hah. . .maafkan saya,karna tadi saya sudah melakukan hal yang tidak senonoh"Ucapku seraya mengangkat sedikit ujung gaunku.

"Ya tidak apa-apa"Ucap pria bersurai putih dan mata safir merah itu,Ken.

Setelah mengucapkan itu,mereka melanjutkan perjalanan mereka,dan aku? Tentu saja kembali ke mansion.

"Nyonya mungkin dia memang bukan tuan,karna dari matanya terlihat kosong"Ucap Frenkestien.

'Tunggu,kosong dia bilang? Jangan-jangan!!'

"Hipnotis"Ucapku singkat yang membuat Frenkestien tambah bingung.

"Tidak,bukan apa-apa"

Aku pun melanjutkan perjalanan,Ethan. .tidak Ren kamu ada dimana?

Kugenggam erat kalung bintang yang terkait dileherku,kalau kalian tanya rasa yang saat ini kurasakan,maka aku akan menjawabnya. . .

Rasanya sesak,pedih dan sakit,mungkin kalau sekarang hanya ada aku sendiri disini,aku pasti sudah menangis sekeras-kerasnya.

Aku merindukanmu,brother.

Ditempat lain,terlihat seorang pria--ikemen yang menggunakan setelan perak keemasan sedang memperhatikan gadis.

"Tahanlha sebentar lagi"Ucapnya sambil menghilang seperti debu.

Kediaman Lencheres...

"Huh. . .jadi mereka beneran hilang? apa yang harus kuperbuat?"Isakku.

Aku juga mendapatkan surat ancaman dari putra mahkota,katanya kalau aku tidak menerimanya maka dia akan memenggalku.

Gila? memang,dia adalah keparat gila sekaligus bajingan yang sangat ingin kutonjok wajahnya.

Yawalau para bangsawan,rakyat dan keluarga kekaisaraan lain memihakku tetap saja,dia itu putra mahkota--calon kaisar.

"Aku tidak bisa mati sebelum meelihat Ethan!!"Ucapku penuh dengan tekad.

***

Ken POV

Kenapa aku merasa kenal dengan gadis itu ya? apalagi auranya,mirip dengan wanita yang selalu kuimpikan.

"Sayang~"Ucap gadis bersurai coklat itu,istriku--Ameera.

"Ada apa Meera?"Tanyaku.

"Apa kau memikirkan yang tadi siang? apa kau berencana selingkuh dari--"Ucapnya dengan nada sendu.

Aku pun langsung memeluknya,aku memang tidak terlalu yakin dengannya,karna aku tidak ingat pernah menikah.

Tapi Ameera bilang aku hilang ingatan jadi tidak mengingat apa-apa,tapi apa itu memang benar? ah,sudahlha.

"Tidak Meera,aku tidak ada rencana sama sekali untuk berselingkuh"Ucapku.

"Benarkah? janji?"

"Ya,aku bernaji"

***

"Lama-lama aku bisa gila dengan berkas-berkas ini"Gumamku.

"Nyonya kalau anda mau,anda bisa istirahat terlebih dahulu"Ucap Frenkestien.

"Aku tidak apa-apa Frenkestien,aku hanya sakit kepala"Ucapku sambil menyuruhnya keluar.

Dia pun keluar karna mengerti tanda yang kuberikkan,setelah ia pergi pria bersurai merah itu masuk,Carsein.

"Ada apa,Count?"Tanyaku sambil tersenyum formalitas.

"Apakah anda jadi sangat membenci saya? Saya tau apa yang saya katakan kemarin itu keterlaluan,jadi saya minta maaf"Ucapnya sambil menunduk.

'Kasian juga,ya baiklha akan kumaafkan dirimu'

"Saya memaafkanmu kok Count,jadi tidak usah bersedih"Ucapku.

Setelah mendengarkan jawabanku itu,Carsein pun langsung kembali senang.

***

"Aku ngantuk,udah berapa hari sih aku terus-terusan lembur kek gini? Mo mokad rasanya"Ucapku sambil meminum segelas coffe.

"Apa yang saya bilang Duchess? Anda seharusnya isturahat,jadi mohon bobo ya"Ucap Frenkestien sambil menyita seluruh berkas-berkas..ku?

"Un,baiklha"

Setelah mendengar ucapakanku,Frenkestien pun pergi keluar dari ruang kerja.

Tok Tok Tok

'Bajingan siapa lagi ini!?'

"Huh,masuk"Ucapku sambil kembali duduk.

"Saya memberi hormat kepada Duchess,saya Caesar Etrama di Raizel memberi hormat"Ucap pria bersurai hitam itu.

'Etrama di Raizel? NAMA HUSBU GW ITU BANGSAD!!'

"Ada apa sir Caesar?"Ucapku.

"...saya kemari ingin mengundurkan diri,Duchess"Ucapnya.

"Kalau boleh tau apa yang membuat anda ingin mengundurkan diri? Saya juga butuh alasan loh"Ucapku.

"Saya ini hanyalha anak dari seorang Viscount yang akan bangkr--"

"Hun,memang itu sebuah alasan sir? Memang ada masalahkah jika anda hanya anak Viscount?"Tanyaku yang membuat ia membeku.

'Ah,kalau diingat-ingat anda undang-undang itu ya'

"Memang anda tidak malu memiliki seorang panglima dari orang yang akan bangkrut?"

"Lho,memang harus malu? Hn,sepertinya anda lupa ya kalau hampir 60% prajurit mansion Lencheres itu rakyat biasa? Nah apakah saya malu? Tidak sama sekali"Ucapku yang kembali membuatnya tertegun.

"Jadi tidak apa saya tetap disini?"Ucapnya yang kuhadiahi anggukan.

'Saya juga sebenarnya memiliki alasan lain Duchess,alasan yang membuat saya ingin menjauhi anda,tapi sepertinya tuhan tak berkehendak untuk melepaskan saya'

<□>Kenapa ya sir Caesar ingin keluar? Dan apa maksut dari 'alasan lain' hmm? Tunggu ya bulan depan.

Btw nanti aku bikinin secret chapter buat si Caesar biar kalian ngga kepo-kepo amat.

-To Be Countined-

The twins new life! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang