Tanpa ragu-ragu, Rose menghampiri Joy dan Wendy yang tampak sangat berbahagia dengan percakapan mereka.
" Hi Joy. ", dengan senyuman yang sangat ceria sambil melirik ke arah Wendy.
Masih membekas soal kejadian di backstage, Joy mencoba untuk profesional dan tetap menyapa Rose.
" Hi, Rose. "
" Dimana member yang lain ? "
" Mereka tidak ikut, aku baru menyelesaikan pekerjaan. "
" Oh arraseo. "
" Kau sendiri ? "
" Ne, aku hanya mampir untuk membeli makanan. "
Wendy benar-benar tidak memiliki ruang untuk bernafas, bahkan ia tidak berhenti memperhatikan sekitarnya untuk menghindari kontak mata dengan Rose.
" Kalau begitu aku duluan ya. "
" Ne, hati-hati, Rose. "
" Ne, gomawo, selamat bersenang-senang. "
Kalimat yang biasa, tapi tidak di waktu yang tepat sehingga memunculkan makna yang lain. Wendy merasa jika Rose sedang menyindirnya. Setelah Rose menjauh, Wendy melihat mobilnya sendiri terparkir di luar restoran dan ia yakin jika Rose akan datang ke rumah.
" Kenapa ya ? Irene dan Rose sangat membahayakan dalam segala situasi ? Yang satu bisa menganalisa sesuatu dengan tepat, yang satu suka muncul dimana saja. ", batin Wendy.
Night Day
Wendy sudah melihat mobilnya kembali di depan rumah, tidak hanya itu, ia juga melihat lampu rumah yang menyala. Ia menghela nafas dan sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat.
Saat ia sudah berada di dalam rumah, ia terdiam sejenak dan merasa ada yang aneh. Di dalam pikirannya saat ini adalah, jika mobilnya sudah kembali dan lampu rumah menyala, itu berarti Rose yang seharusnya ada di dalam rumah. Namun, ia tidak melihat ada sepatu Rose, ia malah melihat sepatu milik Irene.
" Jangan-jangan mereka...."
Wendy langsung berlari ke arah kamarnya.
" Joohyun. "
Tidak ada jawaban selama ia berjalan menuju kamar.
" Joohyun! "
" Wae ?! "
Suara itu muncul dari kamar mandi di kamar Wendy.
" Kau ? Sudah pulang ? "
Irene membuka pintu kamar mandi sudah dengan bathrobe.
" Ne. Wae ? Kau seperti orang terkejut saja. "
Wendy semakin bingung karena Irene terlihat biasa saja.
" Kau darimana ? Aku pikir kau sudah di rumah, mobilmu ada tapi kaunya tidak ada. "
Kini Wendy sedikit bisa bernafas, karena ia sudah memastikan Irene tidak bertemu dengan Rose.
" Hm ? Kau darimana ? Kau sudah selesai dengan sesi foto itu ? "
" Ne, aku tadi ke rumah tetangga sebentar. Aku sudah menyelesaikan semuanya. "
" Bagaimana rasanya jadi model satu hari ? "
" Ah, sudahlah aku tidak mau membahasnya. "
Saat Irene semakin dekat dengan Wendy, ia melihat mata Irene seperti merah dan sedikit sembab.
" Matamu kenapa ? "
" Huh ? Mataku ? ", Irene langsung mengusap matanya dan terlihat seperti kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
International Playgirl
FanfictionThe story of a girl who never knows who she wants. She just keeps doing kindness and sweet things until she didn't realize that things were going to get complicated. ...::: First G x G :::... It will certainly contain things that are beyond reason. ...