Episode 4

798 104 5
                                    

Di suatu akhir pekan yang cerah, Wendy baru terbangun dari tidur panjangnya. Jam sudah menunjukan pukul sembilan dan ia masih belum terlalu mau membuka matanya. Sampai akhirnya ia merenggangkan tubuhnya dan mengusap matanya sambil menghadap ke arah jendela.

" Astaga! Cahaya apa ini ?! "

Ia langsung membelakangi jendela kamar dan menutup wajahnya dengan bantal. Tak berapa lama kemudian, ia akhirnya beranjak dari kamar menuju kulkas. Mengambil kotak sereal dan susu. Duduk diam di ruang makan sambil menikmati udara pagi dari halaman belakang.

" Aigo, pinggangku! "

Wendy mendengar rintihan itu dari samping rumahnya. Ia pun bergegas keluar untuk melihat keadaan.

" Aduh. "

" Ya ampun, ahjussi. "

Seorang loper koran terjatuh di jalan rumah Wendy. Dengan segera ia membantunya dan membawa loper koran itu ke teras rumahnya.

" Tunggu sebentar, ahjussi. Aku akan mengambil obat-obatan. "

" Kamsahamnida ", ucap ahjussi itu sambil mengusap lukanya.

Wendy tak hanya mengeluarkan P3K miliknya, ia juga menyiapkan minuman dan cemilan untuk loper koran itu.

" Boleh aku mengobatinya ? "

" Ah, tidak usah, nanti tanganmu kotor, biar aku saja. Kau sudah sangat baik mau menolongku. "

Loper koran itu mengambil P3K dari tangan Wendy dan mengobati sendiri lukanya. Wendy memperhatikan loper koran itu dan juga tumpukan koran yang masih belum diantarkan.

" Ahjussi, apa semua ini pesanan warga sekitar ? "

" Ne, aku belum selesai mengantarkannya. Aku tidak tahu apakah ini akan sampai tepat waktu atau tidak. "

" Apa ada alamatnya ? "

" Ne. Semua sudah tercantum di korannya, aku suka lupa jika tidak mencatatnya. "

" Arraseo. Ahjussi, tunggu disini saja, nikmati cemilan ini. Aku akan mengantarkannya. "

" T..tapi.. "

Wendy hanya meninggalkan senyumannya dan langsung pergi mengantarkan koran itu ke tetangganya.

" Selamat pagi, ahjussi. ", ucap Wendy di rumah pertama.

" Aigo, apa yang sedang kau lakukan ? "

" Mengantarkan koranmu. "

Wendy memberikan koran itu dengan senyum yang ceria dan kemudian pergi.

" Apa dia sekarang jadi loper koran ? ", tanya ahjussi yang masih bingung.

Rumah demi rumah, Wendy hampiri dengan senyuman pagi. Semua warga yang menerima koran dari Wendy pun ikut merasakan keceriaan.

" Ahjussi, aku sudah mengantarkannya. "

" Gomawo. Kau sangat baik. "

" Aniya, aku hanya membantu saja. "

" Kau mengingatkanku pada putriku. "

" Oh, dimana dia sekarang ? "

" Dia sudah menikah dan pergi jauh. "

Tentu saja, Wendy yang memiliki perasaan sangat halus pun bisa merasakan kesedihan dari loper koran itu.

" Aku bahagia saat ia menikah dengan pilihannya, tapi aku tidak menyangka jika itu membuatnya jauh dariku. "

" . . . . "

" Kau cantik, kau sangat baik, janganlah berikan hatimu pada orang yang salah. Nikmati waktu menunggu, meskipun lama, tapi setidaknya kau menjatuhkan hati pada orang yang tepat."

International PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang