Di sela waktu syutingnya, aku menunggu di dekat mobil para staf. Aku sudah berjanji untuk menemaninya makan siang di lokasi. Semua bekal sudah berada di tanganku, aku memasaknya sebelum berangkat ke sini.
tok ! tok !
Dia sudah datang, aku membuka kunci pintu dan langsung melihat senyumnya yang sangat ceria.
" Apa kau sudah menunggu lama ? "
" Aniya, aku baru sampai. Ini bekalmu. "
" Gomawyo, Seungwan. "
" Ne. "
Saat dia mulai menikmati makanan yang aku bawa, diam-diam aku memperhatikannya dan merapikan rambutnya yang menghalangi pemandanganku ke wajahnya. Aku suka saat melihatnya terdiam setiap kali aku melakukan hal yang mungkin menurutnya sangat mengejutkan, seperti saat ini, dia terdiam dan memejamkan matanya sambil menahan senyum.
Maaf atas semua yang sudah kulakukan diam-diam di belakangmu. Aku tidak bermaksud untuk membuat semuanya terasa menyakitkan. Aku belum bisa untuk jujur padamu karena aku tahu kau pasti akan sangat marah dan akan pergi meninggalkanku. Aku tak ingin itu terjadi, tapi aku juga sudah kelelahan jika harus menyembunyikan semuanya. Setidaknya, aku sudah bisa jujur satu hal padamu, tentang harapan hidup bersamamu di masa depan.
" Seungwan ? "
" . . . . "
" Wannie ? "
" Eoh?! Ne ? Mianhae. "
" Kau sedang memikirkan apa ? "
" Ani. Aku hanya sedang memperhatikan wajahmu. "
" Geotjimal. "
" Aniyo, aku sungguh-sungguh. "
" Seungwan. "
" Ne ? "
" Mianhae, belakangan ini aku sangat sibuk dan tidak bisa memberikanmu banyak waktu. "
" Gwenchana, aku mengerti itu. Kau hanya perlu fokus untuk bisa segera menyelesaikan film ini. "
" Ne, aku sedang berusaha untuk mempercepat semuanya dan menagih janjimu untuk membawaku liburan ke Kanada. "
" Jinjja. Kau masih saja. "
" Aku akan menangih itu sampai aku bisa bertemu dengan ayahmu. "
" Kau sudah bertemu dengan eomma, Joohyun. "
" Kurang. Aku juga ingin bertemu dengan ayahmu. "
" Arraseo. "
" Oh iya, kau bilang ingin mengatakan sesuatu tadi sebelum berangkat. "
" Oh itu, Joy tiba-tiba menghubungiku dan ingin meminta bantuanku untuk menjadi rekan sesi foto di salah satu majalah. "
" Bagaimana maksudnya ? "
" Iya, dia bilang, dia perlu satu model yang sudah memiliki chemistry dengannya agar mempermudah proses pengambilan gambar, dan dia meminta bantuanku untuk hal itu. "
" Lalu kau mau ? "
" Aku harus tanyakan hal ini padamu dulu, jangan sampai nanti majalahnya sudah dicetak, kau baru tahu dan sepertinya aku sudah harus siap untuk digantung. "
Dia mulai terdiam dan seperti berpikir.
" Apa Joy melakukan hal itu karena benar-benar membutuhkan bantuan ? "
" Dia bilang dia tidak memilih satu diantara kalian, karena produsernya ingin seorang yang berada di luar lingkungan entertainment. "
" Uhm, begitu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
International Playgirl
FanfictionThe story of a girl who never knows who she wants. She just keeps doing kindness and sweet things until she didn't realize that things were going to get complicated. ...::: First G x G :::... It will certainly contain things that are beyond reason. ...