7.

794 112 4
                                    

Vote and coment ya guys💚🍑


Ten memainkan jari jari Taeyong yang berada di atas perutnya. Mereka sekarang ada di kamar Taeyong, setelah kegiatan makan malam tadi, Ten meminta cuddling pada Taeyong, awalnya Taeyong menolak, tapi karena ancaman Ten seperti biasanya akhirnya mau tak mau Taeyong menurut. Toh juga Ten kekasihnya kan??

Ten menjadikan bahu kanan Taeyong sebagai bantalan, tangan kanan Taeyong sedari tadi tak henti hentinya mengusap lembut rambut halus Ten.

Taeyong tak tau pasti maksud dari ekspresi yang Ten keluarkan, ekspresi Ten tak mudah ditebak. Kadang ketika seharusnya dia senang, tapi Ten malah biasa saja, kadang seharusnya tak begitu marah, tapi Ten selalu marah berlebihan. Ten...benar benar sesuatu yang sulit ditebak. Kadang Taeyong hawatir pada Ten, tipe orang seperti Ten adalah tipe orang yang sulit untuk mengungkapkan isi hatinya, perasaanya dan keinginanya, biasanya akan memendamnya untuk dirinya sendiri, menurut Taeyong, begitulah Ten yang dilihatnya.

"Mari bercerita sesuatu, apa ada yang ingin kau ceritakan pada diriku tentangmu?" Tanya Taeyong berusaha menarik pembicaraan agar setidaknya Ten terbuka padanya.

Ten menggeleng pelan yang sangat bisa Taeyong rasakan saat kepala Ten menggeleng pelan.

"Aku tidak semenarik itu untuk menceritakan tentangku" ujar Ten.

"Tapi banyak artikel artikel tentangmu yang--

"Kalau begitu baca saja artikel itu, dan kau tentu tau, sesuatu yang tertulis biasanya tak selalu benar" ujar Ten.

Taeyong menghela nafas pelan lalu setelahnya kembali diam dan hening.

"Tapi kau kekasihku kan? Setidaknya aku tau tentangmu" ujar Taeyong.

"Kau kekasihku, cukup berada di sampingku selalu walaupun aku memintamu pergi suatu saat nanti, kau tidak boleh pergi dan harus ada selalu untuku. Kau kekasihku dan kau tidak usah repot repot mencari tau tentangku, jika kau bisa mencintaiku, memberikan perasaanmu padaku maka kau akan tau aku seperti apa, biarkan saja semuanya berjalan sesuai alurnya, jangan memaksakan untuk sesuatu hal yang tak akan pernah bisa aku ungkapkan langsung padamu"

Setelah mengatakn itu Ten mendongak menatap Taeyong yang posisi badanya lebih tinggi dari Ten.

"Aku bukan seorang yang baik dalam berhubungan, kau tau...bahkan aku tak pernah percaya pada siapapun, tapi aku berharap bisa percaya padamu" ujar Ten, tatapanya lagi lagi kosong, tak menampilkan ekpresi yang begitu berarti, tapi dari yang Taeyong dengar, perkataan Ten mengandung makna berarti.

Taeyong kagum tentang pemahaman Ten mengenai sebuah hubungan dan cinta, terdengar simpel tapi sebenarnya itulah yang sebenar benarnya. Mungkin akan agak susah dimengerti, tapi...begitulah Ten menyampaiknnya, Taeyong menghargai dan mengapresikan.

Taeyong tak menjawab, hanya menggumam kata baiklah dalam hati, berjanji pada dirinya akan menjadi kekasih yang baik untuk Ten, setidaknya Taeyong tau Ten bukan orang sejahat itu, memang pembawaan Ten agak antagonis saja. Dan walau Taeyong tak tau banyak Ten, seperti kata Ten tadi, biarlah berjalan sebagaimana mestinya nanti.

"Kembalilah ke kamarmu dan tidur, ini sudah larut" ujar Taeyong.

"Ya! Kau mengusirku?!"

"Tidak, aku menyuruhmu kembali ke kamarmu untuk tidur"

"Cih, kau menyuruhku? Yang benar saja Lee"

Taeyong mendesah malas menanggapi Ten yang kembali menyebalkan.

"Ini sudah larut, aku hanya mengatakan padamu agar kembali ke kamarmu dan tidur, kau--

"Aku disini saja, tempat tidurmu besar, muat untuk berdua, aku tidak niat berjalan ke lantai 2"

SWEET little MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang