Saya balik dengan new story TaeTen, sesuai request. Jadi gamau tau harus vote dan komen, huehuehue
Untuk pairing JaeTen HELLO DESTINY akan lanjut ya guyss.💚
Lee Corparations- salah satu perusahaan besar dan ternama di Korea, perusahaaan yang begitu berpengaruh di bidang ekonomi, bahkan bisa dikatakan sebagai penguat bidang ekonomi. keluarga Lee sendiri yaitu yang mempunyai perusahaan adalah sekeluarga terpandang sejak dulunya, keturunan keturunan mereka yang dipercaya sangat pintar dan selalu mahir dalam segala bidang.
Kini Lee Corp dipegang oleh cucu tertua di keluarga Lee, Lee Yeonghum, kerap disapa Ten Lee, kini menginjak usianya yang ke20 tahun. Ten sendiri sudah mulai mengambil alih perusahaan dari appanya sejak 2 tahun lalu tepat saat dia lulus kuliah, karna Ten lulus lebih cepat.
keluarga Lee memiliki 2 cucu laki laki, Lee Yeonghum dan Lee Jeno. Jeno lebih muda 2 tahun dari Ten, namun perbedaan itu tak terlihat begitu spesifik.
.
.
.Bagaimana Ten dan Jeno, atau bagaimana kisah Ten yang akan diceritakan disini. Itu semua tentang Bagaimana Ten menemukan lelaki lemah itu.
***
"HYUNGG"
-pluk-
"Teriak lagi, mulutmu kujadikan bahan percobaan menjahit"
"Hyung kau itu kasar sekali sih"
"Mulutmu yang kasar Jeno"
Jeno mencebikan bibirnya kesal, hyungnya itu sama sekali tidak bisa diajak bercanda barang sedikitpun. Selalu saja berkutat dengan berkas berkas yang dibenci Jeno itu. Dia tidak habis pikir pada hyung bermuka datar dan minim ekpresi itu, Jeno jadi ragu apakah hyungnya itu hidup bahagia, kalau dilihat dari gaya hidup hyungnya yang hanya berkutat dengan berkas, menurut Jeno itu menyedihkan.
"Hyung, nanti malam ada waktu?"
"Tid--
"Harus ada, aku tidak mau tau, hyung selalu saja menolaku, untuk kali ini aku tidak butuh penolakan, jam 8 nanti, aku akan mengajak hyung keluar pokoknya" putus Jeno lalu berlari menuju kamarnya.
Ten menyunggingkan senyum tipisnya, adiknya itu masih saja Jeno kecil yang manja dan...pemaksa.
Ten menggelengkan kepalanya maklum, adiknya itu memang begitu.
7.30
"TEN HYUNGGG" Ten menghampiri Jeno sambil mendelik.
"Berapa kali kuperingatkan jangan berteriak, bodoh" umpat Ten.
"Ah, tidak apa lah terserahku saja" ujar Jeno tersenyum malas lalu keluar lebih dulu dari rumah besar itu meninggalkan hyungnya.
Ten mengikut di belakang Jeno, hari ini terserahnlah Jeno mau bawa dia kemana, lagi juga, tugas tugasnya di kantor sudah dia hendle sebelumnya.
*
-LuXI club-
"Owh wow, bocah, kau membawa hyungmu ke tempat seperti ini" ujar Ten menatap adiknya sembari bersmirk.
"Tidakah hyung rasa aku ini sudah diatas 17 tahun" ujar Jeno balas memberikan smirk.
"Baiklah hari ini mari kita lihat bagaiaman toleransi alkoholmu" ujar Ten mengangkat alisnya sembari menatap Jeno.
Mereka memasuki area club yang ramai itu, Jeno memilih duduk di Bar Table, begitu juga dengan Ten. Jeno memesan beberapa minuman untuknya dan hyungnya. Sedangkan Ten? Dia hanya sibuk menyunggingkan senyum ketika adiknya memesan begitu banyak Wiskey dan berbagai minuman lainya.
Ternyata Jeno kecilnya sudah dewasa😏.
"Jadi Jenoniee akan meminum sebanyak ini" ujar Ten bersmirk.
"Apa kau takut hyung?" Jano balas menatap hyungnya.
"Ayolah, hanya 5 botol Wiskeys, dan 2 botol blue ocean soju tidak akan membuatku tumbang, toleransiku baik, asal kau tau" ujar Ten menegak minumanya dalam botol dengan rakus.
Kebiasan bagi kedua saudara itu untuk saling memojokan seperti ini, menunjuk dirinya sebagai yang paling unggul, karna pada dasarnya seperti itulah cara mereka untuk menjadi lebih dekat, dan mengerti satu sama lain.
"Ahh ponselku tertinggal di mobil, aku akan ambil sebentar" ujar Ten dan mendapat anggukan dari Jeno.
Ten berjalan keluar Club seperti biasa selalu memasang tampang garang dan dinginya. Padahal kalau dilihat lebih dekat seorang Ten Lee itu begitu menggemaskan.
Ten keluar dari area Club yang cukup dekat dengan tempatnya memarkirkan mobil, namun matanya tak sengaja menangkap 2 insan yang sedang bercakap-- atau mungkin bertengkar.
Sebenarnya Ten terlihat tidak peduli, tapi pada dasarnya matanya tidak bisa mengalihkan pandang dan lebih memilih berdiri sambil menatap 2 insan itu. Tepat di luar Club.
"Jae, dengarkan hyung, pulang, jangan seperti ini, ini sudah malam"
"Ahh..hey, kau menganggapku bocah kecil yang harus pulang sebelum fajar, aku ini sudah dewasa asal kau tau"
"Tapi tak seharusnya kau berada di tempat seperti ini, menghamburkan uang, dan mabuk"
"Kau jangan ikut campur dasar tak berguna, aku berfoya foya dengan uang hasil kerjaku asal kau tau, tidak sepertimu yang hanya menyusahkan untuku"
"Jae kau pu--
"Diam BODOHH"
Sebuah tamparan hampir saja melayang mengenai salah satu pria, namun dengan cepat tangan Ten bisa menahan kepalan tangan itu.
***
Heee...anjir balik lagi nih cerita baru, TAETEN yuhuuu...awalnya ini tuh ceritanya oneshoot, tapi aku salin ke sini jadi beberapa chapter, jadi maklumi ya kalo beberapa chapter nanti itu bakalan nyambung nyambung banget percakapanya.
Emang ini awalnya oneshoot, terus setelah dipikir pikir kek, bagusan dipakein beberapa capt aja.
Yaudah jadi deh ini.
Jangan lupa kasih vote and komen ya.
Buat yang requst TaeTen ini udah dibuatin. Mueheh.
Owh ya. Just information HELLO DESTINY akan lanjut lagi guys, karena aku udah selesai nulisnya💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET little MONSTER
Teen Fiction《TAETEN》 bagaiaman Ten menjalani kehidupanya yang begitu menyedihkan. Dia menunjukna dirinya begitu baik baik saja, begitu ceria, namun sebuah luka tidak akan bisa disembunyikan. Hidup ini membuat Ten kecewa, kecewa pada dirinya sendiri yang sama se...