Vote and commemt dulu ya guys💚🍑
"HYUNG!!"
"Yak yak!! LEE JENO!"
Taeyong menggeleng pasrah menyaksikan pertengkaran kedua saudara itu, mau menghentikan juga percuma saja, mereka berdua tidak akan mendengarkan Taeyong, jadilah Taeyong hanya menyaksikan sambil duduk di sofa ruang tamu.
Ten melempar badanya duduk di samping Taeyong sambil terengah engah karena berlari melewati lantai 2 untuk mengejar Jeno.
"Kali ini kenapa lagi?" Tanya Taeyong, berusaha biasa saja, padahal dalam hati dia kesal karena mendengar teriakan ribut sedari tadi.
"Jeno! Si sialan itu menghilangkan credit card yang tempo hari aku berikan padanya" ujar Ten, menatap adiknya yang melihatnya dari atas, lantai 2.
"Aku kan tidak sengaja hyung, mana tau kalau kartunya hilang!" Jeno berteriak agak keras agar hyungnya yang dilantai 1 mendengar.
"Karna kau ceroboh, pelupa lagi" ujar Ten mendongak menatap Jeno.
"Ten, Jeno, berhenri bertengkar seperti itu, kalian membuat orang rumah pusing jika harus setiap hari begini" Taeyong berujar keras.
"Tapi dia yang mulai--
"TEN!!"
Ten terperanjat kaget mendengar seruan lantang dan suara berat Taeyong. Bsgitupun Jeno yang kaget melihat Ten hyungnya langsung diam.
"Kalian itu sudah dewasa, tidak begitu caranya menyelesaikan masalah, berteriak dan mengumpat, apakah begitu kau pikir berbicara dengan adikmu Ten?!"
"Maafkan aku, Tapi aku merasa berhak memarahimu jika kau salah, dan aku tidak akan membiarkanmu seperti itu lagi"
"Dan Jeno, berhenti mencari gara gara dengan hyungmu, jangan buat dia selalu merasa marah, kau mengerti?!"
Jeno mengangguk patah patah mendengar seruan lantang Taeyong.
"Ten kembali ke kamarmu" Taeyong menatap Ten tajam. Yang ditatap tak berani menatap balik. Jeno yang melihat kejadian itu mengernyit, tak biasanya hyungnya akan segugup dan setakut itu. Ten itu tidak kenal takut, pada orang yang melebihinya sekalipun, tapi pada Taeyong? Ten langsung diam dan tak berani menatap Taeyong.
"Masuk ke kamarmu Ten" ulang Taeyong sekali lagi.
Ten bangkit, bukanya berjalan ke lantai 2 menuju kamarnya, Ten melah menuju ke arah kanan menuju kamar Taeyong. Taeyong menghela nafas pelan, entah apa yang Ten akan perbuat lagi.
"Jeno tidur, ini sudah malam" ujar Taeyong.
Jeno mengedikan bahunya pada Taeyong.
"Kutunggu di taman belakang sampai urusanmu dan hyungku selesai" ujar Jeno dan setelah itu pergi tanpa mendengar jawaban Taeyong.
Taeyong berjalan ke kamarnya, sampai di dalam kamar dia melihat Ten yang tidur tengkurap.
"Ten"
"Pergi tidur ke kamar--
"Kamarmu kamarku juga" balas Ten sebelum Taeyong menyelesaikan ucapanya.
"Yasudah tidur, ini sudah malam, selamat malam" Taeyong mengusap punggung Ten lalu memberikan kecupan di pelipis Ten.
"Aku akan keluar menemui Jen--
"Aku mau meminta cudlling"
Taeyong menghentikan langkahnya, melihat Ten yang kini sudah terduduk di atas tempat tidurnya.
"Tapi Jeno--
"Aku mau cudlling"
Taeyong menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET little MONSTER
Teen Fiction《TAETEN》 bagaiaman Ten menjalani kehidupanya yang begitu menyedihkan. Dia menunjukna dirinya begitu baik baik saja, begitu ceria, namun sebuah luka tidak akan bisa disembunyikan. Hidup ini membuat Ten kecewa, kecewa pada dirinya sendiri yang sama se...